SISA SISA WATU CANDI GONOHARJO KENDAL



" Menapak Tilas Peradaban Leluhur Nusantara Di Lerang Gunung Ungaran "

https://jelajahkarungrungan.blogspot.com/2019/05/jejak-kekunoan-candi-argosumo.html?m=1

" Watu Candi "

Tujuannya bisa sampai ke lokasi sini, bukan karena di sengaja untuk melihat dan membuktikan, Tentang keberadaan Sisa Sisa Situs Cagar Budaya di Tengah tengah Hutan lindung ( Cagar Alam Hutan Lindung Gunung Ungaran ).

Mengatur rencana untuk sebuah acara bersama saudara, Yaitu padusan ( Jawa ). Di mana tradisi padusan yang marak ramai di dengar dan di lakukan  oleh banyak dari kalangan warga warga masyarakat Luas, Salah satu tradisi Mandi di waktu menjelang malam bulan Ramadhan, Bertujuan Untuk membersihkan Badan atau membersihkan diri dari Hadast Kecil maupun Hadast besar, di lakukan sebelum melaksanakan Ibadah Puasa pada bulan tersebut.

Sebagai mana telah tercantumkam di dalam rukun Islam yang ke tiga. Tujuan kita hanya mengikuti alur yang menjadi tradiai aetiap kemunculan malam bulan Ramadhan saja, Tidak sunah dan tidak wajib, Namun, Untuk kita ginakan sebagai mana menjaga jarak dari lupa dari kelalaian. Iatilah jadi Niat mansi Besar, Supaya puasa kita tetep jalan, Beraih nurani dan jasmani, Dwngan mendapatkan berkah dan ampunan saat menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan, Tidak lain, Hanya itu saja tujuannya.

" Watu Candi "

Berhubung kita sampai di tempat tujuan agak begitu awalan, Yaitu pemandian air panas ngelimut gonoharjo. Kita mengatur rencana, Yang sebelumnya tidak terfikir sedikitpun dari tujuan awal, Selain Padusan. 

Secara kita memang memiliki hobi yang sama, yaitu Blusukan Situs watu Candi. Kita sempatkan jalan jalan masuk ke hutan, untuk menyanggupi acara dadakan yg ke dua itu, Dengan mengadakan blusukan tipis tipis situs watu Candi di dalam hutan cagar alam. Yang konon katanya memiliki alur cerita. 

Ada cerita rakyat yang sangat kuat di daerah tersebutn yaitu Versi cerita tentang pembangunan masjid yang gagal ( Masjid Wurung ) oleh sosok wali. Akhirnya kita mulai datang ke warung, Pura puranya kita ngopi, Tapi sebenarnya tujuan kita ngopi di warung adalah menggali informasi tentang cerita bangunan masjid wurung. Dari beberapa pertanyaan kepada si penjual kopi, dan menghasilkan beberapa buah jawaban pula dari si penjual kopi. Bahwa memang benar adanya cerita cerita, dengan bukti bukti yang masih kelihatan, Yaitu sisa sisa bangunan masjid wurung. Perkataan atau informasi yang meyakinkan dari bapak si penjual kopi di warung. Akhirnya kita putuskan untuk blusukan dengan Rute yang di terangkan penjual kopi di warung.

Di dalam perjalanan memang agak membosankan dan setengah setengah, Karena teringat perkatan bapak penjual kopi, Bahwa perjalanan lumayan cukup jauh, Walaupun tidak di sebutkan kilometernya. Tapi kita kalah dengan rasa penasaran yang besar. Dengan sangat terpaksa, Kita tetap melanjutkan perjalanan dengan semampunya. Menyeberangi sungai sebanyak sua kali dan menaiki jalanan terjal berbukit dan berbatu. Sampai radius kisaran 500 Meteran dari qaeung kopi tadi. Kita sudah di sambut 1 buah batu berpola balok besar dengan pelipit garia di sisi tepinya. Ketika keyakinan mulai memuncak, Rasa malas akhirnya terbuang dengan sendirinya. Dan kita tetep focus ke perjalanan blusukan aitus kita.

" Watu Candi "

Dari jarak temuan awal batu balok berpelipit tadi, di jalan jalan setapak, Banyak sekali di jumpai batuan berbentuk balok yang di jadikan pijakan pijakan kaki, Yang terbilang lumayan banyak.

Di samping jalan, kita juga menjumpai tumpukan batuan balok pipih dengan skema bujur sangkar datar. Yang di duga batuan lepas pada bangunan kekunoan. Jika di lihat dari bentuk batu tersebut, ( Hanya dugaan dan perkiraan saja ), Batuan yang di maksud adalah batuan lepas dari salah satu bangunan patirtaan kuna, Yang terdapat pada alas atau lantai dasar patirtaan.

Itupun belum bisa kita pastikan juga. Jika memang itu batuan lepas dari bangunan patirtaan. Kita harus punya pendukung lainnya, Setidaknya kita bisa menjumpai jaladwara ( Panel Yang paling penting ) tapi tidak mingkin, Karena panel tersebut, Biasanya yang sering kali hilang duluan. Itu hanya angan saja dan berharap semoga bisa ketemu.

" Yang Di Duga Batuan Lepas Dari Material Dasar Lantai Patirtaan Kuna "

Masih belum yakin juga soal bangunan patirtaan Kuna, Kita melanjutkan perjalanan arah masuk hutan dengan tanjakan. Tak jauh dari temuan batu dasar lanti, 50 mete kita menjumpai dua batuan yang di sandarkan di bawah pohon kopi, Persis di pinggir jalan. Kami menduganya itu salah satu panel Sudut dan batu pengisi bagian tepi, Karena ada alur pelipitnya di sisinya. 

" Di duga Batu Sudut dan Batu Pengisi "

Perjalanan kita tidak cukup untuk sampai disini saja. Samping jalan setapak, Kita melihat ada gumug kecil, dengan angan angan, Semoga di atas gumug tersebut ada yang lainya. Sebelum sampai di atas pun, Kita menjumpai satu balok batuan perpola, Berada di pinggir jalan naik ke gumug atau bukit.

" Batun Balok Dengan Pengunci Sisi Depan "
Tatap menyusuri jalan setapak, Menuju ke puncak Bukit, berjajaran sebaran Panel panel bangunan yang berada di samping kanan dan kiri jalan. Akan tetapi, Hanya Bisa melihat saja dengan mata terbelalak. Dan berfikir, Seandainya punya hak dsn wewenang untuk pemindahan, dan menjadikan satu dengan yang lain. Maka akan sesegera mungkin kita akan mengumpulkannya. Tapi kita selalu ingat dengan UU tentang BCB.

" Barang siapa dengan sengaja, Menggeser atau memindahkan BCB tersebut, Makan akan mendapatkan sangsi dan denda, Minimal kurungan Penjara "

Maka dengan aturan dari UU BCB kita hanya dapat membersihkan saja dari rimbunan rumout liar dan timbunan tanah yang mulai menggerus menutupinya.

" Watu Candi "

" Watu Candi "

Sesampainya di puncak bukit, Pikiran kita memang benar terwujud adanya. Kita menjumpai beberapa tumpukan material sebuah bangunan kuna. Kita hanya bisa melihat dan mengexplorenya. 

Jika sepintas di lihat material tersebut, dengan menyamakan fikiran awal saat melihat konstruksi material batu yang semula di wujuskan sebuah bangunan sendang kuna, terjawab sudah putus dari pikiran kita, Memang benar adanya. Ternyata, Sisa sisa bangunan tersebut memang beberapa panel dari bangunan sendang kuna, yang tersebar di beberapa titik dan radius yang berbeda beda.

" Watu Candi "

Gambar watu candi di atas, Terpusat pada titik tengah bukit.

" Watu Candi "

Gambar Watu Candi Di atas, Berad di samping Kirinya.

" Watu Candi "

Seperti yang kita katakan tadi, Memang benar adanya. Tentang bangunan patirtaan kuna atau sendang kuna. Yaitu, Adanya panel yang di sebut talang air, Atau talang pembuangan air juga di sebutkan jaladwara ada di tumpukan panel panel tersebut.

" Watu Candi "

" Watu Candi "

Bentuk panel jaladwara yang sederhana rupanya. Tanpa ukiran, dan haya polosan saja tanpa ornmen yang terukir di samping sisi kanan dan kirinya. Beberapa panel lain yaitu, Sisa sisa panel berpelipit genta, Di duga material tersebut terletak pada dasar bangunan patirtaan. Ornamen batuan yg berpelipit lainya, Jika saya menyebutnya, Material tersebut adalah salah satu sambungan bagian dari bingkai bawah setelah panel dasar yang memiliki pola pelipit Genta.

( Hanya dalam penyebutan saya, Sebatas pengagum dan bukan Ahlinya )

Selanjutnya, Setelah mengetahui puncak bukit teraebut, Kita melanjutkan perjalanan menuju ke Candi Argosomo.

Baca Juga Link yang di bawah Ini, Ada youtube perjalanan kita di dalamnya.


" Simak Juga Sendang Kuna Argosomo "


Dengan akhiran kata, dan setelah terexplore secara keseluruhan. Waktu sudah menunjukan pukul 16 : 36 .. Itu tandanya kita di tuntut Unjuk balik arah ke jalan pulang, Dan melanjutkan dengan niatan awalnya, Yaitu padusan.

Terlihat dari kejauhan, Tepatnya di sisi selatan pemandian.

" Lokasi Pemandian Air Panas Nglimut Gonoharjo

" Watu Candi "

Di lokasi sumber mata air panas, Terdapat salah satu batu candi, Yang menurut saya adalah, Salah satu bagian dari kemuncak yang di pasang secara terbalik.

" Mushola Umum di tempat Rekreasi Cagar Alam Pemandian Air Panas Nglimut Gonoharjo "

" Lokasi Pemandian Air Panas Nglimut Gonoharjo "



_Hobiku_Sobo_Alas_

Jangan Lupa Tetep Mampir di link Saya yaa .. !!!

Semoga bermanfaat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

WATU LUMPANG DAN UNFINIS YONI KENDALI SODO

MAKAM WALIULLOH SYECH SUDJONO DAN KE DUA SAHABATNYA

SITUS CANDI DI MAKAM WALIULLOH KHASAN MUNADI