SITUS CANDI DI MAKAM WALIULLOH KHASAN MUNADI

SITUS CANDI DI MAKAM WALIULLOH KAHASAN MUNADI

Makam Waliulloh Kahasan Munadi

Sisa sisa bangunan candi ini terdapat di area pusara atau pasarean WALIULLOH KHASAN MUNADI, yg berada di desa nyatnyono karajan
Kec. Ungaran Barat
Kab. Semarang

Situs ini memiliki karakter karakter yg di jadikan identitas banguna candi jawatengahan
Banyak yg di jumpai, batuan candi yg mempunyai relief atau ornamen ornamen sebagai hiasan dinding dan kaki kaki candi

KISAH SINGKAT SEDJARAH WALIULLOH KHASAN MUNADI

GAPURA PERTAMA

Gapura Pertama

Pintu gapura pertama naik ke area pamakaman Waliulloh Khasan Munadi, baru dalam tahap pembangunan, di sisi sebelah timur, masih dalam tahap pengerjaan
Pintu gapura ini berada tepat, setelah melewati sisi utara masjid dan berada di sebelah barat masjid nyatnyono

ANAK TANGGA MENUJU MAKAM

Anak Tangga Menuju Ke Makam

Anak tangga ini, merupakan jalur  sambungan dari anak tangga yg masuk dari gapura, pintu utama

PINTU MASUK DARI SEBELAH BARAT

Pintu Masuk Sebelah Barat

MAKAM WALIULLOH KHASAN MUNADI

Komplek Makam Waliulloh Khasan Munadi
Tampak dari depan makam waliulloh Khasan Dipuro

Kalau melewati pintu masuk dari sebelah barat, perjalanan akan memutar dan melewati samping sisi utara makam atau pusara Waliulloh Khasan Dipuro, 

MAKAM WALIULLOH KHASAN DIPURO

Makam Waliulloh Khasan Dipuro
( piyera dari Waliulloh Khasan Munadi dengan Istri Siti Marfuah )
Makam waliulloh khasan dipuro terlihat dari komplek makam wali khasan munadi

MAKAM WALIULLOH KHASAN DIPURO

Pandangan Dwpan Makam Waliulloh Khasan Dipuro

Makam Waliulloh Khasan Dipuro Pada Malam Hari Terlihat dari depan

MAKAM WALIULLOH KHASAN DIPURO

Di Area Dalam Makam Waliulloh Khasan Dipuro

Yang merupakan putra dari Waliulloh Khasan Munadi dengan Ibu Siti Marfuah

MAKAM ISTRI WALIULLOH KHASAN MUNADI

Makam Siti Marfuah istri Waliulloh Khasan Munadi

MAKAM WALIULLOH KHASAN MUNADI

Makam Atau Pusara Waliulloh Khasan Munadi

Makam tersebut berada di puncak bukit atau bertempat di dataran tinggi, di atas desa nyatnyono krajan
Tepatnya di sebelah barat desa nyatnyono krajan dan di sebelah utara desa nyatnyono siroto
.
Kisah sedjarah singkat Waliulloh ini saya kutip dengan buku ringkasan " Sejarah Waliulloh Khasan Munadi Dan Khasan Dipiro "
" Pustaka Waliulloh Khasan munadi "
Atas permintaan saya dan ijin dari
beliau bernama K.H Murtadho Khasabu

( Alm ) K.h Abdul khamid
Kajoran Magelang

( Alm ) K.h Abdul khamid ( kajoran magelang )

( Alm ) K.h Asmui
Pakuncen 1976 - 1998

( Alm ) K.h Asmui

( Alm ) K.h Ahmad Abdul Haq
Watu Congol Muntilan Magelang

( Alm ) K.h Abdul Haq

K.h Hasan As'ari
Pakuncen 1996 - sekarang

K.h Hasan As'ari

K.h Murtadho Khasabu
Pakuncen 1996 - sekarang

K.H Murtado Khasabu

Beliau adalah pakuncen dari 5 generasi, sejak tahun 1996 sampai sekarang

Waliulloh Kahasan dipuro beserta nama Waliulloh lainya, yg bersamaan pernah hidup sejaman
.
Khasan munadi yg memiliki nama asli " Raden Bambang Kertonadi "
Beliau di lahirkan kisaran tahun 1460 M
Waliulloh Khasan minadi keturunan dari Majapahit bin Raden Suruh ( Raja Majalengka ) bin Raden Munding Wangi ( Raden Pajajaran ) bin Raden Ronggo ( Raja Jenggolo ) sampai Nabiulloh Adan As
Sedangkan Waliulloha dengan Raden Patah ( Raja Demak ) Satu ayah beda Ibu
Waliulloh Khasan Munadi kakak dari Raden Patah ( Raja Demak ) Ibu beliau adalah Putri Cmapa dari Lasem
Silsilah Waliulloh Khasan Munadi, ada yg mengatakan, beliau masih keturunan dari Prabu Brawijaya ke v, Beliau masih keturunan Kanjeng Sunan Ampel Surabaya (Raden Rachmad ), serta beliau Masih Keturunan Kanjeng Sunan Kalijogo dari Istri Sepuh atau Istri Tua ( Garwo Pangrembe )
Dari sesepuh ahli waris Nyatnyono yg menyebutkan tentang silsilah tersebut di atas adalah sebagai beriku : 
1. Almarhum kyai Abdullah Ummar di kakiwungu
Ulama atau sesepuh, beliau pernah menyatakan di depan oara jama'ah, bahwa R. Bambang Kertonadi masih keturunan Kanjeng Sunan Kalijaga
2. Almarhum Kh. Mansyur Surakarta
Pada khaul beliau masih mempunyai darah keturunan Waliulloh Khasan Munadi Nyatnyono
Di terangkan bahwa, Waliulloh Khasan Munadi Masih keturunan Kanjeng Sunan Klaijaga
3. Almarhum R. Darmowaluyo, turun Demang Ireng, pernah menyatakan bahwa Waliulloh Khasan Munadi masih keturunan atau putra dari Kanjeng Sunan Kalijaga dengan Istri Dewi Gemawang dari akediri
( wallohu a'lam bissowaab )

" WALIULLOH KAHASAN MUNADI "

Yakni kerajaan Demak yg di pimpin oleh raja yg arif dan bijaksana
Berakhlaqul karimmah, Raden Patah nama beliau
Pemerintahan yg di terapkan sitim dbermusyawarah, atas peran sertanya Waliulloh yg mempunyai pangkat sebagai Tumenggung, bekiau adalah Waliulloh Khasan Munadi
Beliau yg memimpin tentara Demak
Beliau merupakan sosok figur pemimpin yg pemberani dan bijaksana dalam mengambil keputusan.
Namun, beliau tidak selamanya bernaung dan menetap di kerajaan Demak, semua jenis keindahan duniawi di tinggalkan demi memperjuangkan ilmu dan mengajarkan kepada masyarakat yg berada di luar kerajaan.
Termasuk masyarakat di sebelah selatan Demak.
Di mana rakyat kala itu masih hidup di dalam kegelapan tentang ilmu dan keyakinan.
Mereka msih banyak berpendapat tentang keyakinan yg dahulu, yg perbah diajarkan para leluhur leluhurnya.
Mempercayai roh roh nenek moyang berada di antara batu dan pepohonan yg besar.
Waliulloh Khasan Munadi bertekad menyampaikan ajaran ajaran keyakinan yg baru, ajaran agama Islam yang beliau dapatkan ajaran itu dari Sang Guru.
Dengan mengedepankan sifat sifat beliau yh arif dan bijaksana, tidak membedakan ras dan martabat sebagai rakyat yg sama sama gelap akan tuntunan dan keyakinan baru.
Perjalanan beliau untuk syiar agama islam, dengan cara mendekati rakyat kecil dan mengajaknya untuk mengimani ajaran yg beliau bawa.
Di antara para murid yg mengikuti beliau di dalam perjalanan adalah kyai Ageng Cendono,

MAKAM KYAI AGENG CENDONO

Makam Kyai Ageng Cendono

Makam Kyai Ageng Cendono
( dalam pagar )

 beliau masih keturunan trah majapahit  dan seorang pahlawan di masa itu bersamaan dengan Ki Ageng Sekiringan 

MAKAM KYAI AGENG SEKIRINGAN

Makam Kayai Ageng Sekiringan
Nampak Dari Luar

Makam Kyai Ageng Sekiringan
Nampak Dari Dalam

yg berpusara di Desa Nyatnyono Krajan, Dan masih banyak lagi yg lainnya.
Di setiap ajaran dalam perjalanan, Wali Khasan Munadisudah banyak menanamkan ilmu pengatahuan tentang siar agama atau Mubaligh.
Saat waktu yg sudah di jalani dalam penyebaran keyakinan muslim, Waliulloh Khasan Munadi melanjutkan perjalanan ke Gunung Suroloyo, untuk bermunajat ( bedzikir dan berqholwat ) memohon kepada yg Maha Kuasa yaitu ALLOH SWT agar dalam perjalanan penyebaran agama taukhid di berikan kemudahan dan perlindungan dari segala macam mara bahaya.
Karena, mengingat yg menjadi kendala dalam penyebaran Agama adalah tokoh sakti bernama Ki Hajar Buntit.
Setelah menempuh waktu kurang dan lebihnya seratus hari, dalam melaksanakan munajat atau berkhalwat di gunung suroloyo, dan ketika beliau meninggalkan tempatnya, terdapat gambaran Sebuah Bangunan Masjid, dan mendapati kayu besar yg berlubang pada sisi tengahnya di ceritakan sebagai calon Bedug. Yang kemudian dalam istilah itu,dalam bahasa jawa beliau mengatakan " Lagi Menyat Wis Ono " yg artinya Baru beranjak Sudah Ada.
Yg kemudian menjadi nam sebuah desa Nyatnyono.
Dengan adanya kejadian itu, maka, beliau memilih menetap di desa nyatnyono dan membangun masjid di desa tersebut

MASJID NYATNYONO

Masjid Nyatnyono Tampak Dari sisi sebelah Barat

Aula Masjid Nyatnyono

Tampak Dari  Aula depan  Masjid Lantai Dua

RUANGAN DALAM MASJID

Soko Papat Sebagai Bukti Sedjarah Awal Pembangunan Masjid Di Desa Nuatnyono

SOKO PAPAT

Satu Buah Soko Guru dari kiri adalah sumbangan dari kerajaam demak Bintoro, yg di peroleh dari kerajaan Majapahit yg di sumbangkan sebagai funsikan Penyangga Atap Bangunan Masjid

UKIRAN ORNAMEN FLORA

Ukiran Ornamen Flora Pada Atap Yg di Sangga Soko Guru

Namun pada bersamaan waktu, pembangunan masjid Demak pun juga di mulai, sebab pada saat itu pula, beliau Waliulloh Khasan Munadi di datangi oleh Kanjeng Sunan Kalijaga untuk di mintai bantuannya dalam rangka untuk memulainya pembangunan masjid Demak, jawaban dari Waliulloh Khasan Munadi menunjukan bahwa, di desa nyatnyono juga sudah ada gambaran sebuah masjid yg harus selesai di bangun.
Dan beliau memohon, agar supaya para wali mendirikan masjid di sni terlebih dahulu. Begitu juga Waliulloh Khasan Munadi Meminta tiang penyangga bangunan berjumlah satu belah, permintaan pun di kabulkan oleh Kanjeng Sunan Kalijaga, dan diantarkanya satu belah soko calon penyangga bangunan masjid Demak tersebut oleh Kanjeng Sunan Kalijaga ke desa Nyatnyono.
Dalam kisah cerita pembangunan masjid Nyatnyono lebih awal di bandingkan dengan pembangunan Masjid di Demak.
Awal mulanya pembangunan masjid nyatnyono hanya menggunakan satu tiang atau soko sebagai penyangga atap bangunan masjid tersebut.
Oleh Kyai Raden Purwo Hadi Di ubah atau di rehab ulang menjadi 4 soko penyangga bangunan masjid.
Rehab ulang masjid tersebut di perkirakan sekitar tahun 1700an pada masa belanda sudah masuk ke Indonesia.

MAKAM KYAI RADEN PURWO HADI

Makam Kyai Raden Purwo Hadi
Tampak dari Luar

Makam Kyai Raden Purwo Hadi Dengan Istrinya

MAKAM KYAI RADEN PURWO HADI

Makam Kyai Raden Purwo hadi beserta Istri tampak dari dalam.
Orang yg pertama kali memugar atau merehab masjid di nyatnyono pada tahun 1700an pada masa belanda.

PAKUNCAEN MAKAM KYAI RADEN PURWO HADI

Pakuncen Makam Kyai Raden Purwo hadi

KISAH WALIULLOH KHASAN MUNADI DAN RADEN POTRO KEUSUMO

R. Potro Koesumo, beliau seorang bangsawan yg pernah menjabat sebagai Adipati Tuban masa itu, beliau pemeluk Kepwrcayaan Hindu. Raden Potro Koesumo mempunyai perwatakan angkuh dan sombong, mengandalkan kekuatan atau kesaktianya untuk melakukan hal hal yg di bencinya. Pertemuan dwngan Waliulloh Khasan Munadi, beliau mengajak berjajak pendapat atau tukar pikiran tentang keyakinan dan beradu kanuragan. Kanuragan yg di tunjukan oleh R. Potro Koesumo, memerintahkan keranjang untuk mengambil air dengan sendirinya, atas kesaktian beliau, keranjang tersebut berjalan dengan sendirinya, dan mengambil air untuk tuanya yg memerintahnya
Sekwtika di balas dengan Waliulloh Khasan Munadi, hanya menancapkan jari kelingkingnya pada sebongkah batu padas, maka atas ijin yg kuasa, batu tersebut mengeluarkan kucuran air yg sangat deras, dan berkata beliau kepada R. Potro Koesomo bahwa tidak usah susah payah mebyuruh keranjang mengambil air, di sini sudah ada
Di mana tempat yg terdapat kucuran air dari karomah Waliulloh Khasan Munadi bertempat di gunung sekuthon, Di atas desa ngaglik
Kelurahan nyatnyono
Kec. Ungaran Barat
Tak lama kemudian, T. Potro Koesomo menunjukan ilmu kanuragan yg dimilikinya, dengan menerbangkan sebuah gentong ke udara, di balas oleh Waliulloh Khasan Munadi dengan menerbangkan Terompak atau gamparan atau teklek ( sandal dari kayu ) terbang ke udara atas ijin yg maha kuasa ( ALLOH SWT ) untuk menyusul gentong tersebut dan di perintahkanya Gamparan itu, untuk memukul gentong tersebut sampai pecah, peristiwa itu di tandai dengan adanya gunung gentong, yg berlokasi di sebelah barat dusun ngaglik.
Ujung akhir sebiah cerita, yg di tunjukan lewat adu ilmu kamuragan, R. Poyro koesumo mengakui kekalahanya dan menjadi murid dari Waliulloh Kahasan Munadi.

KIAJAR BUNTIT
Perseteruan dengan Ki Ajar Bintit yg hampir menyerupai perwatakan R. Potro koesomo, sama sama sebagai pemimpin, namun lebih keras lagi di bandingkan dengan R. Potro Koesomo.
Saat terjadi.perseteruan yg mengakibatkan adu ilmu kanuragan, jelas dan jelas Ki Ajar Buntit kalah, tetapi dia tidak mau mengakui akan kekalahannya, sehingga Ki Ajar Bontit tetap mencari ritik lemahnya Waliulloh Khasan Munadi, sementara itu, waliulloh Kahasan Munadi tidak tingga diam, dengan tenang dan tetap bertawakal, beliau mengikuti setiap langkah dari Ki Ajar Buntit.
Dan setiapa jejak langkah Beloai saat Pengejaran Ki Ajar Buntit masih mengisahkn cerita dan di jadikan sebuah nama desa dalam setiap kejadianya.
Saat ketika Waliulloh Khasan Munadi mengadakan Tabligh akhbar di desa siroto, menunggulah Ki Ajar Buntit di desa teraebut untuk melawan atau mengadu ilmu kanuragan, sehingga pecahlah adu ilmu kanuragan yg di saksikan di antara ke dua belah pihat murid murid dari setiap guru, sehingga pada akhirnya Ki Ajar Buntit mengalami kekalahan untuk ke sekian kalinya, dan seperti pada awal kekalahan Ki Ajar Buntit, selalu menggunakan ajian andalanya yaitu langkah seribu ( melarikan Diri ) bersama murid muridnya, dalam perjalanan melarikan dirinya Ki Jar Bontit beserta murid muridnya, tampak dari bawah oleh penglihatan Waliulloh Khasan Munadi, mereka tampak Madampyak dampyak ( bergerombol) atau lari tunggang langgang secara bersamaan, sehingga Waliulloh Khasan Munadi meberi nama tempat yg di lalui.Ki Jar Buntiy tersebut Desa Dampyak.
Selepas melewati desa Dampyak, Ki Ajar Bontit berusaha berlari dan melewati setiap celah celah tebing, karena terdesaknya, sehingga setiap pijakan demi pijakan, setiap panjatan demi panjatan, membuat kedua kaki Ki Jar Buntit tidak kokoh atau selalu bergetar ( oglak aglik ) karena ketakutan, tumbuhlah dan terciptalah daerah tersebut menjadi sebuah desa yg bernama Ngaglik.
Semakin terdesaknya Ki Ajar Buntit, maka dia memutuskan untuk turun gunung untuk berusaha dalam pelarianya
Dalam pelarian tersebut, Ki Ajar Buntit dan para muridnya terlihat sambil tertawa, karena menutupi rasa malunya karena di landa kekalahan, seketika dengan kejadian itu, menadadak kilat meyambar nyambar, dan setiap lidah apinya mengakibatkan kegelapan di setoap sambaran dan mengenai Ki Jar Buntit, dan ia tidal mengalami cidera sedikit pun.
Dari kejauhan Waliulloh Khasan Munadi melihat kejadian itu, terciptalah sebuah nama desa mengambil di setiap kejadian yg di alami Ki Jar Buntit, dan di berilah nama untuk desa dalam peristiwa itu, terjadilah pemberian nama Desa Gelap.
Usaha pelarian dari Ki JarbBuntit mendapatkan Upaya pengejaran dari Waliulloh Khasan Munadi, beberapa murid dari Waliulloh Khasan Munadi terlalu kepayahan dalam pengejaran.
Tawaran dari Waliulloh Khasan Munadi, apakah pengejaran akan tetap di lanjutkan, sehingga keluarbdari mulut murid2nya, bahwa pengejaran Ki Ajar Buntit harus tetap dilanjutkan atau di gondhang ( jawa ), seketika itu Waliulloh Kahasan Munadi menamai tepat peristirahatan para muridnya desa Gondhang, karena tawaran dalam bentuk pengejaran yg akan di lanjutkan lagi.
Waliulloh Kjasan Munadi mempunyai hubingan atau ada kaitan erat dengan Sych Sudjono desa penawangan

MAKAM WALIULLOH SYECH SUDJONO

Makam Syech Sudjono

Syech Sudjono adalah sahabat dari Waliulloh khasan Munadi, babat alas pertama dan menyebarkan agama islam di desa penawangan
Kec. Pringapus

Seorang Waliulloh perempuan, sahabat dari Waliulloh Khasan Munadi, beliau bernama Nyai Soko

MAKAM WALIULLOH NYAI SOKO

Makam Waliuloh Nyai Soko

Nyai soko salah satu sahabat dari Waliulloh Khasan Munadi, beliau datang ke jawa tengah, khususnya di desa Nyatnyono beserta dengan Waliulloh Khasan Munadi dan Waliulloh Syech Tuan Potro koesumo dari tuban Jawa timur
Membantu penyebaran agama islam di daerah ungaran dan sekitranya

MAKAM WALIULLOH NYAI SOKO

Makam Waliulloh Nyai Soko

Makam tersebut berada di desa lerep
Kec. Ungaran
Kab. Semarang
Di gunung Ungaran
Di puncak Suroloyo
Beberapa waliulloh yg membantu penyebaran islam di ungaran dan sekitarnya
Kyai Raden Santri
Makamnya di Desa Jurang Belik
Kel. Mlilir


Syech Penanggalan ( syech Abdurrokhman )
Makam beliau berada di desa gebugan
Kec. Bergas

MAKAM SYECH PENANGGALAN
( syech abdurrokhman )


Dan mungkin masih banyak lagi para wali yg membantu penyebaran muslim di Ungaran dan sekitarnya
.
Mengagumi cerita rakyat, yg di kembangkan secara turun temurun

SITUS CAGAR BUDAYA

Situs cagar budaya berada di sekitaran Makam Waliulloh Khasan mumadi, di area halaman depan mkam tersebut
Beberapa masih mempunyai bentuk keaslianya, yg terdapat pada anak tangga yg naik ke sebuah bangunan

ANAK TANGGA

Anak Tangga

Anak tangga naik ke makam Waliulloh Khasan Munadi yang lama, dan kemungkinan juga, dulu anak tangga ini jalan menuju tempat pemujaan berupa candi sebelum di jadikan makam waliulloh khasan munadi, karena terlihat situs situs sisa bangunan bekas pemujaan atau candi

ANAK TANGGA MENUJU AEBUAH BANGUNAN

Anak tangga

Anak tangga yg menuju sebuah bangunan pada masa kerajaan kuno
Di samping kiri anak tangga menuju atas, terdapat batuan batuan kotak yg mempunyai relief bercorak sulur sulur dan flora
Sampai menuju atas anak tangga, akan terlihat dua buah situs candi berupa conecting sambungan kemuncak, dan batuan berpelipit yg berada di bagian bilik atau relung tempat menaruh arca di dinding sisi luar bangunan

SAMBUNGAN KEMUNCAK SEPERTI LAPIK SAJEN DAN SAMBUNGAN RELUNG DINDING CANDI

Conecting kemuncak dan Konecting Relung Arca

ANTEFIKS

Antefiks

Bagian ini terdapat pada atap bangunan candi, sebagai hiasan bagian atap atai Svarloka atau Dunia para dewa dewa yg bermotif flora

SITUS BERELIEF SULUR SULUR

Relief Bermotif Sulur Sulur

RELIEF BERMOTIF SULUR SULUR

Relief Bermotif Sulur Sulur

Motif sulur sulur pada hiasan lantai luar atau depan bangunan candi ini mempunyai identitas candi jawa tengahan

BATU BERPELIPIT DAN SAMBUNGAN KEMUNCAK

Batu Berpelipit dan Sambungan Kemuncak

BATU BERELIEF FLORA BERBINGKAI

Batu Relief Flora Berbingkai

Batu ini terdapat pada bagian luar penyusun sebuah bangunan di bagian lantai setelah anak tangga

BATU PENYUSUN BERELIEF

Batu Penyusun Berelief

BATU BERPELIPIT GENTA

Batu penyusun Berpelipit Genta atau Lonceng

Yg terdapat pada bsgian bawah bangunan candi setelah batuan vondasi candi

FRAGMEN BATU BERPELIPIT

Fragmen Batu Berpelipit

Terdapat pada bagian pojok lantai bangunan

SAMBUNGAN RELUNG ATAU BILIK ARCA LUAR

Sambungan Relung Arca Luar

Dengan motif identitas camdi jawatengahan

Kurang dan lebihnya, mohon petunjuknya, supaya saya bisa mempelajari lebih lanjut lagi

Salam Santun

Eka Budhy
Demi Kejayaan Nusantara







Komentar

  1. Apakah ada silsilah keturunan syekh Hasan dipuro selanjutnya?

    BalasHapus
  2. Beliu sepertinya bukan aseli Jawa..

    Memakai "tanjak"...
    Semacam ikat kepala Palembang..

    Selendang kuning emas

    BalasHapus
    Balasan
    1. Syech adipuro apa asli nya ponorogo ya

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    3. Info mbah hasana adipuro akang tau

      Hapus
  3. Keren kang mantap
    Lanjut sisilah syech hasan dipuro kang

    BalasHapus
  4. Dzuriyah simbah kh hasan munadi hingga sekarang sinten njih? Menawi ngertos tlg konfirmasi tg akun kulo ig/fb : Afianium

    BalasHapus
  5. Yg tau cerita kh hasan munadi tolong chat saya no wa 085709715642

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

WATU LUMPANG DAN UNFINIS YONI KENDALI SODO

MAKAM WALIULLOH SYECH SUDJONO DAN KE DUA SAHABATNYA