CANDI ASU BANDUNGAN



" Sisa Sisa Bangunan Candi Asu Bandungan "


" Candi Asu Bandungan "

Napak tilas jejak peradaban Leluhur Nusantara. Secara kebetulan, teringat saat liburan ke Candi Gedong Songo yang berada di 

Desa Candi 
Kec. Bandungan
Kab. Semarang
Prov. Jawa Tengah

Baca juga bloggernya
Candi Gedong Songo Komplek Pertama

https://jelajahkarungrungan.blogspot.com/2018/05/candi-gedong-songo.html?m=1

You tube explore Komplek Candi gedong Songo pada malam hari

Baca Juga Bloggernya

https://jelajahkarungrungan.blogspot.com/2018/05/komplek-candi-gedong-songo-dua.html?m=1



You Tube Explore Komplek Candi Gedong Songo Ke dua



You Tube Explore Komplek Candi Gedong Songo Ke Delapan

Baca Juga Bloggernya


You Tube Explore Komplek Candi Gedong Songo Ke Sembilan dan Ke sepuluh

Baca juga bloggernya





You Tube Explore Komplek Candi Gedong Songo Arca Hanoman





Kala itu, Saya Mendengar cerita tentang keberadaan Bangunan candi, yang berada di luar komplek Candi Gedong Songo. Artinya, Ada bangunan Candi lain, Selain di luar komplek Candi Gedong Songo. Sehingga Membut saya mempunyai rasa penasaran dan ingin sekali mengunjungi bangunan tersebut. Tapi .. !!! Berhubung waktu itu minimnya informasi dan kesulitan dalam pencarian informasi, saya hanya berangan angan saja tanpa tindakan untuk bisa sampai ke sana. Namun Pada Akhirnya ,saya memberanikan diri untuk bertanya tanya tentang bangunan tersebut kepada Bapak Bapak yang bekerja di komplek bangunan Gedong Songo atau sebagai Jupel Gedong Songo ( Juru Pelihara Gedong Songo ). Kala itu saya mampir di sebuah warung kopi, di dalam komplek Bangunan Candi Gedong Songo. Dan tepatnya warung kopi tersebut berada di lokasi Dekat dengan Kawah Candra Dimuka. Karena memang kebetulan, Siang itu hujan dan lama berhentinya.

Awalan hanya saling tegur sapa saja, Dan dengan pura pura menawarkan makanan ringan yang berada di atas meja, ke pada Bapak Bapak yang sedang asik ngobrol dan ngopi barengan di warung, ternyata Bapak bapak tersebut adalah beberapa Orang penting yang bertugas di gedong songo sebagai Jupel Situs Cagar Budaya Tersebut.

Lama ke lamaan mendengar obrolan Bapak bapak tersebut, Akhirnya saya memberanikan diri untuk bertanya tentang keberadaan bangunan Candi Yang saya maksud di atas.


Video Perjalanan explore Candi Asu Bandungan




" Candi Asu Bandungan "

Awal pertanyaan saya di jawab dengan jawaban yang memuaskan, Memang ada bangunan Candi Di luar komplek Gedong Songo. Namanya " Candi Asu "

Pertanyaan Berikutnya di jawab, Kesana Mau ada perlu apa mas. Nah di situlah saya heran dengan jawaban yang ke dua.

Saya balik tanya lagi kepada beliau beliaunya. Memangnya, Kalau saya mau berkunjung kesana, Apakah ada ketentuan yang harus saya lakukan pak.

( Di jawab lagi sama Bapak Yang mengaku, Rumahnya di bawah pintu Loket Candi Gedong Songo. Dan beliau memperkenalkan diri Atas Nama Bapak Ngatimin. Dan bersyukur, Sampai saat ini dan semoga seterusnya Saya dan beliau menjadi Teman.
Yang pada akhirnya saya menganggap beliau sebagai Saudara sepuh saya ).

Beliau menjawab, Tidak ada persyaratan khusus untuk melanjutkan kunjungan ke lokasi tersebut mas. Cuma yang saya herankan ke anda, Kenapa kok anda pengen banget berkunjung ke lokasi Candi itu.

Saya jawab dengan tenang, Bahwa saya hanya hobi blusukan dan penikmat bangunan bangunan klasic saja, Dan tidak punya niatan khusus untuk meraih hal hal di luar logika.

Barulah yang namanya Bapak Ngatimin memberikan alamat, Di mana letak lokasi bangunan Candi Tersebut.

Alamatnya
Dusun Candi
Desa Candi
Kec. Bandungan
Kab. Semarang

Candi Asu Terbentuk Dari sua kalimata atau kata.

1. Kata Candi
2. Kata Asu

1. Candi atau Candika, Yaitu istilah nama lain dari dewi durga yang menggambarkan sosok Dewi yang berperan sebagai sakti ( Istri ) Dewa Siwa, Yang memiliki amarah besar. Sehingga leluhur kita banyak mendirikan bangunan pemujaan yang di peruntukan Kepada Dewi Durga. Dengan harapan, Lekuhur kita mendapatkan perlindungan dan welas asih dari dewi tersebut.

2. Asu ( Jawa ) Anjing adalah hewan buas yang banyak hidup di hutan.

Jadi Candi Asu adalah sebutan sebuah bangunan pemujaan kuna dari warga masyarakat dusun Candi, Dengan berbagai Unsur ceritanya.

Ada yang bercerita tentang nama bangunan tersebut. Bahwa sesungguhnya, Bangunan tersebut dulunya, Sering di datangi segerombolan Anjing liar yang berada di hutan. Sehingga dengan kejadian seperti itu, Warga menywbutnya dengan nama 
" Candi Asu "

Fersi yang berikutnya, Karena dalam bangunan candi tersebut terdapat Relief dan Arca berbentuk Anjing. Sehingga terciptalah nama bangunan tersebut dengan sebutan " Candi Asu "

Tentunya bukan nama candi asu beneran. Itu hanya sebuah sebutan saja dari warga setempat, Yang pernah terjadi di lokasi bangunan tersebut.

" Candi Asu Bandungan "

Candi Asu merupakan bangunan Candi Hindu yang berada tepat di sebelah tenggara Bangunan Candi Gedong Songo. Jarak dari bangunan Komplek Gedong Songo sekitar 2 kilometer. Pertigaan Jalan besar atau jalur utama, Belok kanan jika kita memulai perjalanan dari Candi Gedong Songo. Ke arah sumowono bisa juga ke arah temanggung.

" Candi Asu Bandungan "

Cerita dari warga setempat, Bangunan Candi ini sebetulnya tidak aslo dari lokasi yang sekarang, Melainkan bangunan Candi Tersebut adalah pindahan dari lahan produktif, Milik salah satu warga dusun Candi.

" Cerita bermula "

Ketika Salah satu warga yang sedang bekerja di lahan olahannya,warga tersebut mencangkul dan menemukan satu buah komponen bangunan yang memiliki pola kotak Balok, Mungkin komponen batu pengisi. Sehingga merasa aneh, Terud di lanjutkan dengan penggalian dengan sensirinya. Di kira tak cukup puas atas temuan yang ke dua, Penggalian di lanjutkan sampai menemukan komponen komponen lainya.

Seketika itu, Warga yang menggarap tanahnya pulang dan melaporkan ke jadian itu kepada warga yang lainya. Sehingga muncul rasa penasaran yang begitu menyelubung dan menghasilkan kecueigaan yang memuncak.

Akhirnya lahan tersebut di gali secara kebersamaan, Lanjut dan di lanjutkan Sampai komponen bangunan tersebut di muncul dengan banyaknya. Sehingga di perkirakan oleh para warga, Bahwa yang di gali adalah struktur bangunan candi yang terkubur di dalam tanah yang lumayan cukup lama.

Mengetahui akan hal itu, Lalu warga Dusun Candi memusyawarahkan tentang temuan tersebut, Hingga membuahkan hasil yang tak Cukup bijak. Yaitu, Menggali bangunan candi tersebut dan bahan materialnya di pèrgunakan untuk material bangunan bangunan yang berada di dusun. Pada umumnya di pergunakan sebagai tambahan material Vondasi untuk bangunan rumah.

Dengan alasan, Warga ketakut an, jika dari dinas pariwisata mengetahui akan hal itu .. !!! Maka, Warga tersebut akan kehilangan rumah tempat tinggal dan kampung halamanya, Jika pemerintah membangun tempat rekreaai di lokasi temuan candi tersebut.

Setelah warga mengetahui bahwa tindakanya salah, Barulah warga mengakui penyesalan yang mendalam. Seandainya saja dari dinas terkait benar benar datang dan membangun lokasi tersebut, Maka keuntungan warga candi, Akan tumbuh perekonomian kecil secara bertahap.

Lalu, Warga candi mengumpulkan komponen batuan candi tersebut di salah satu tempat dan tepatnya di bawah rimbunan Hutan Bambu. Hanya di tata begitu saja tanpa alur yang sebenarnya.

Ada pun Sisa sisa bangunan yang masih kelihatan wujudnya.

1. Conekting Kemuncak
2. Satu Yoni
3. Dua buah antefiks yang sudah patah.
4. Satu Buah Makara
Dan beberapa komponen batuan balok yang berfungai sebagai pengisi.


" Candi Asu Bandungan "

Konecting Kemuncak / Sambungan Kemuncak / Perangkat Kemuncak.

Kalau saya mengatakan, Gambar di atas adalah conectinf Kemuncak, Harusnya masih ada sambubungannya lagi. Bagian panel ini berada pada ujung tertinggi atau puncaknya bangunan Candi. Kemuncak adalah ratna adalah permata atau yang di artikan permata.


" Candi Asu Bandungan "

Yoni

Merupakan salah satu bagian dalam ruangan Candi, yang seharusnya memiliki pasangan yang di sebut dengan lingga. Kedua Benda tersebut yang di jadikan sarana pemujaan Hindu siva ( Siwa ). Dan memiliki simbol masing masing. Pada umumnya, Simbolis lingga yoni merujuk pada alat kelamin laki laki dan alat kelamin perempuan. Maka dari itu, Yoni juga melambangkan Kesuburan.

" Candi Asu Bandungan "

Makara

Satu buah makara yang berada dalam bilik rangkaian baru, Tapi materialnya tetap kekunoan. Makara merupakan salah satu bagian panel yang berada dalam struktur bangunan candi, panel makara berfungsi untuk penghias pada struktur anak tangga, yang tersapat pada kanan dan kiri pipi tangga, yang menuju ke bilik utama atau ruangan dalam bangunan Candi. Jika di urutkan dari ambang pintu pada bagian panel tersebut, Sehingga sesampainya pada panel panel bagian pipi anak tangga:

1. Kala
2. Naga
3. Makara

Dalam ajaran atau mitologi hindu kuna, Makara merupakan aplikasi dari tiga hewan, Yaitu :

1. Ular
2. Ikan
3. Gajah

Makara adalah sejenis hewan air, Yang menjadi wahana ( Tunggangan ) Dewa Gangga dan Dewa baruna.


" Candi Asu Bandungan "

Antefiks penghias Sudut tengah yang Sudah Patah, Yang berada di bagian atap.

" Candi Asu Bandungan "

Antefiks penghias bagian tengah dari bagian atap bangunan.

" Candi Asu Bandungan "

Kala buatan Baru


" Candi Asu Bandungan "

Kala Buatan Baru


" Candi Asu Bandungan "


" Candi Asu Bandungan "

Ornamen Ornamen penghias buatan batu


" Candi Asu Bandungan "

Arca Anjing dan rwlief anjing Buatan baru


" Candi Asu Bandungan "

Banyak kenangan kenangan yang bisa di jadikan sebagai pelajaran hidup di masa mendatang. Untuk menerapkan dalam bentuk atau segi kebaikan. Pelajaran dari manakah itu .. ???. 

Pelajaran dari kearifan lokal, Yang telah mewarnai kebudayaan kebudayaan di Nusantara.

Contoh pada bangunan bangunan kuna yang berwujud candi, setiap panel panel relief yang memiliki arti pesan moral, yang seharuanya kita simak dan kita pelajari  dan kita terapkam dalam kehidupan masakini. Karena Di situlah kita bisa belajar membedakan baik buruknya sifat dan karakter pembawaan manusia sejak lahirnya.


_Hobiku_Dolan_Ngalas_
















Komentar

Postingan populer dari blog ini

WATU LUMPANG DAN UNFINIS YONI KENDALI SODO

MAKAM WALIULLOH SYECH SUDJONO DAN KE DUA SAHABATNYA

SITUS CANDI DI MAKAM WALIULLOH KHASAN MUNADI