JEJAK JEJAK KARAJAAN KUNA DI KALIREJO UNGARAN TIMUR



" Yoni Lambang Kesuburan Pemujaan Hindu Siwa masa klasic Kalirejo Ungaran Timur"



" Kalirejo "

Dua buah kalimat yang di gabung menjadi satu, Yang memiliki arti dan di gunakan sebagai Toponimi Suatu Daerah.

Kali ( Jawa Dan Nasional ), Merupakan sebuah kalimat yang menunjukan kata Benda / Obyek, Yaitu Aliran Air yang mengalir pada permukaan bidang tanah yang membentuk lembah dengan arus yg menetap ( Sungai ).

Rejo ( Jawa )
Kata " Rejo " yang menerangkan sebuah kejadian, Yang memiliki arti dasar, Yaitu besar, Makmur, Damai dan kesuburan.
Kalirejo berarti, Aliran sungai yang membawa kebesaran, kemakmuran, Kedamaian dan kesuburan.

Setiap daerah memiliki tinggalan cerita sedjarah dan sebuah tinggalan benda cagar budaya atau warisan dari lwuhir Nusantata. Yaitu, Mahakarya buah tangan orang orang pada masa pemerintahan si kerajaan kuna, yg berhasil membuahkan karya dari cerita rakyat tersendiri.

Bagai mana pun alur cerita itu, sepatutnya kita hargai dengan acungan jempol, dan mungkin juga ucapan terimakasih kepada beliau beliau, yg pernah hidup di jaman jauh sesudahnya, Dan jauh sebelum kita menginjak Bhumi.

Karena mereka mampu mengemasnya dan  banyak mengabadikan legenda cerita rakyat, yg dapat di cetuskan lewat lesan ke lesan, dari generasi ke generasi Berikutnya.
Perubahan alur cerita, kemungkinan beda dengan perjalanan yang sesungguhnya, Tapi memang itu kenyataan_Nya, dari buah cerita yg di ciptakan pada masa kejayaan kerajaan  kerajaan kuna dan sesudahnya, setelah beralih menjadi peradaban yang menganut KEPERCAYAAN baru.

Sebuah perjalanan yang mengacu pada Benda Cagar Budaya, Yaitu Situs pada masa hindu kuna, yg di kisahkan dan di kaitkan kaitkan adanya peranan dari perjalanan PARA WALI atau sesepuh yg pernah menciptakan nama sebuah tempat atau desa ( Babat Yoso / Membuka Desa Pertama Kali ), yg benar benar memiliki kepribadian sebagai  sosok PEMIMPIN  yg di anut PETUAH petuahnya. Sehingga masyarakat setempat menyebutnya sebagai sesepuh pini sepuh Aji Sepuh, yg benar benar mempunyai jasa atas perubahan daerah yg telah di bukanya.


Pesona Gunung Ungaran ( Mandala )

Sakral dan Keramat lah yg sekarang ini masih menjadi momok sebagian besar lapisan masyarakat dan selalu di kaitkan dengan hal hal yg mistis.

Tapi, percaya boleh percaya, tidak boleh tidak. Banyak cerita yg terkuak dari warga setiap daerah, hampir mempunyai fersi cerita yang sama dengan daerah lainya.

Desa Kalirejo
Kec. Ungaran Timur
Kab. Semarang

Terdapat sebuah cerita yang sangat fenomenal, Memiliki Cerita dengan Alur Narasi yang cukup mantab. Yaitu, Kisah klasic pembangunan Masjid oleh Tokoh Mbah Wali Khasan Munadi, yang terkenal dan tersohor Nama beliau, Walaupun, Beliau Sudah Wafat. Tapii, Nama beliau sebalu di sebut sebutkan Saat ada acara keagamaan, Yang bertujuan mendoakan atau tawasulan, dari kalangan sendiri atau secara berjamaah.

Saat Cerita Rakyat yang bermuara di kalirejo, tempat yang ke dua setelah pembangunan Masjid, Awal pembangunan masjid itu di desa Indrakila ( Derkilo )
Kec. Ungaran Barat, Yang di Doktrin gagal ( Masjid Wurung ).
Sehingga Mbah Wali membangun Masjid Yang ke tiga di desa Nyatnyono, Kec. Ungaran Barat, Sebagai tempat pilihan yang berikutnya.

1. Sisa sisa Material Bangunan Masjid Wurung yang pernah di bangun oleh mbah wali Khasan Munadi, di desa Indrakila ( Derkilo ),  Yang di percaya dan di duga warga setempat, adalah reruntuhan material bangunan yang sudah tidak berbentuk, Hanya pecahan pecahan Batu kuna dan memiliki jenis yang sama dengan hasil karya Mbah wali yang berada di desa kalirejo dan nyatnyono.

2. Sisa bangunan di desa kakirejo, yang di anggap sebagai umpak soko guru, yang di duga dan di yakini oleh masyarakat sekitar khusunya, Sebagai penyangga atap bangunan masjid yang ke dua, Yang di bangun oleh Mbah Wali Khasan Munadi di desa tersebut. Dan Sutus Cagar Budaya Yang Di duga Umpak tersebut, Sekarang berada di halaman rumah Dr. Adil, Dokter specialis kandungan.

3. Sisa bangunan yang di duga mdjid Wurung yang berada di desa nyatnyono, Berada di komplek makam Mbah Wali Khasan munadi, Terdapat beberapa Sisa sisa material yang di fubgsikan sebagai Anak tangga, Lapik Sajen berukuran mini, Antefiks yang masih di bilang sempurna, Dan beberapa fragmen komponen komponen lainya.

Yang populer dengan cerita rakyatnya, di sebut Sebut Dengan Umpak Soko Guru adalah Yoni.
Yoni merupakan sisa bangunan candi, Yang di fungsikan sebagai sarna pemujaan keyakinan hindu kuna, Era Kerajaan Mataram kuna di ungaran.

Yoni mempunyai pasangan yang di sebut dengan Lingga.


Situs Yoni Kalirejo

Lingga di lambangkan sebagai Dewa Siwa atau Dewa maha dewa.
Karena mempunyai kedudukan dalam penempatannya paling tinggi di atas penampang yoni.
Dewa siwa sebagai dewa pelebur dan Dewa yg mengawali, dewa siwa juga di lambangkan sebagai lingga dan di simbulkan sebagai alat kelamin laki laki.


Situs Yoni Kalirejo

Yoni merupakan lambang dari Dewa Brahma Dan Dewa Wisnu
Dewa Brahma Sebagai dewa pencipta
Sedangkan Dewa wisnu Sebagai Dewa Pemelihara

Situs Yoni Kalirejo

Yoni pada umumnya berbentuk kotak bujur sangkar, memiliki dua bagian penampang atas dan penampang bawah.
Penampang bawah di gambarkan sebagai dewa brahma, sebagai dewa pencipta
Penampang atas di gambarkan sebagai dewa wisnu, sebagai dewa pemelihara.

Penampang atas Yoni memiliki lubang kotak persegi berbentuk bujur sangkar,

Situs Yoni Kalirejo

Yang di fungsikan sebagai pengunci lingga, yg mempunyai alur yg di hubungkan dengan lubang cerat pada bagian tengahnya.
Berbentuk cekungan mendatar dan bersumbu pada tengah tengah cerat yoni, yg di berfungsi sebagai berikut ( Hanya menduga )

Situs Yoni Kalirejo

Saat melaksanakan pemujaan Dewa, lingga Di lumuri dengan Mentega, secara keseluruhan, selanjutnya di ujung atas lingga atau puncak bagian atas lingga di siram dengan Air susu, dan fungsi penampang yg berbentuk cekungan berbentuk bujur sangkar tersebut, berfungsi sebagai penampung air susu, supaya tidak tumpah atau meluber ke mana mana, dan terusi mengalirkan air tersebut ke tengah cerat yoni.

Setiap sisi yoni mempunyai pelipit di di bagian tepinya, setiap dinding atau badan yoni mempunyai profile dengan garia lurus yg melingkar, mungkin di fungsikan sebagai pembatas simbul ke dua dewa.

Situs Yoni Kalirejo

Yoni ini berbentuk sangat sederhana, pada umumnya yg sering saya jumpai, di bawah cerat yoni ada dua buah arca fauna atau hewan, berupa Naga Kobra dan Kura kura.
Dengan posisi, naga kobra menyangga Kura Kura tepat di atas kepalanya, dan posisi kura kura menyangga cerat yoni tepat di atas punggungnya.

Bola yang berada pada penampang yoni bagian atas, Seharusnya ada 2 buah. Namun, Yang terlihat hanya satu buah saja. Apakah Mungkin, jika lingga tersebut berbentuk Phalus, Mirip dengan Lingga yang berada di makam Kuntobimo Kec. Sumowono Bantier

Baca Juga Blognya Lingga Kuntobimo


Situs Yoni Kalirejo

Yoni merupakan lambang dewi Uma ( Sakti ) Istri dewa siwa, dan di simbulkan sebagai alat kelamin Wanita ( Vagina ).

Sampai saat ini, Keberadaan Yoni tersebut berada di depan halaman Rumah Dokter Adil zulkarnaen, Salah satu dokter ahli kandungan di Kelurahan Kairejo, Kec. Ungaran Timur.

Papan Nama Dokter Adil

Depan Rumah Dokter Adil

Acses Jalan yang menghububgkan beberapa desa

Acses Jalan Yang Menghubungkan Beberapa Desa

Nb : Bukan Ahlinya, Sekedar karya tulis orang yang senang dolan blusukan saja.

Sisa sisa bangunan yang di anggap sebagai buah karya dari tangan Mbah Wali Khasan Munadi Lainya adalah Berupa sendang Kuna yang di sebut dengan Tuk Wudal ( Jawa ) atau Sumber debit air yang keluar sangat banyak.

" Sendang Kuno Tuk Wudal "

Jika menurut fersi cerita rakyat kalirejo, Tuk Wudal merupakan salah satu kejadian, Yang sengaja di buat oleh oleh Mbah Wali Khasan Munadi, Atas karomah yang beliau miliki dengan, Tentunya atas kehendak Dari Yang Maha Kuasa ( ALLOH SWT ).

" Sendang Kuno Tuk Wudal "


Cerita Rakyat :


You tube situs kalirejo

Suatu Ketika Mbah Wali Khasan Munadi ingin mendirikan Bangunan Masjid. Menurut Pendapat beliau, belum sempurna Jika Membangun Sebuah tempat ibadah tidak Belum lengkap tanpa adanya sumber mata air, Yang akan di gunakan sebagai Sesuci, Saat Akan melaksanakan Ibadah di dalm masjid. Atas karomah Dari ALLOH SWT yang di berikan kepada beliau. Dan atas kuasa_Nya, Beliau Menancapkan Tongkat yang di anggap sebagai Pusakanya ke dataran tanah yang di pijaknya. Sehingga dari dalam tanah keluar Air yang mengucur Deras, Tepat berada pada bekas titik tancap tongkat tersebut, Dan Keluarbya Air dari dalam tanh tersebut, Menjadi sebuah sumur dan di beri nama sumber mata air tersebut, Dengan sebutan Tuk Wudal ( Jawa ) / Mata air yang Keluar dengan begitu derasnya.

" Sendang Kuno Tuk Wudal "

Hanya Dugaan saja, Kemungkinan Tuk Wudal adalah sebuah sendang Kuno, karena menurut cerita warga sekitar, Sumber mata air tersebut dulu berpola sebuah sendang yang di bilang kuno, Dengan struktur tatanan Batu berpola berbentuk persegi panjang, Namun material tersebut sudah dalam ke adaan Rusak dan Berantakan ( Mawot ). Kondisi sekarang, Sendang tersebut di bangun secara permanen berbentuk bangunan sumur. Kabar terakhir yang pernah kami tanyakan tentang susunan batu kuno tersebut, Bahwa di katakan material batu sisa bangunan sendang tersebut, Di masukan ke dalam sebdang dan sisanya untuk membangun kontruksi vondasi sendang itu pula, sendang itu, sampai saat ini masih mengeluarkan Debit air yang sangat deras, Sehingga mampu menyuplai Air, di setiap rumah warga yang berdekatan dengan lokasi sendang.

Catatan : Pembangunan Tempat pemujaan berupa Candi, Lokasi tersebut cenderung berada di area kontur tanah yang subur dan dekat dengan mata air, Karena dalam mitologi keyakinan Hindu Kuno, Mata air merupakn lambang Kehidupan, dalsm mitologi itu pula, di sebutkan bahwa sumber mata air adalah tempat bermainya para dewa.

Benar dan tidaknya, Semoga cerita tersebut bisa di jadikan jembatan penyambung lidah Cerita Rakyat Setiap daerah, Khusunya di desa Kalirejo.

Goes to Maqom Mbah Badhi To Sari

_Hobiku_Blusukan








Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

WATU LUMPANG DAN UNFINIS YONI KENDALI SODO

SITUS CANDI DI MAKAM WALIULLOH KHASAN MUNADI

MAKAM WALIULLOH SYECH SUDJONO DAN KE DUA SAHABATNYA