LINGGA KUNTOBIMO
" Situs Makam Kunto Bimo Sumowono "
Desa Bantir
Kec. Sumowono
Kab. Semarang
Mbah Saminem dan Mbah Murtopo, Salah Dua Orang juru kunci / Pakuncen komplek Makam Kuntobimo. Merupakan Komplek makam umum yang berada di puncak gumug / Bukit, yang berada di sebelah Barat Laut
Kec. Sumowono
Kab. Semarang
Suatu Daerah, Di mana tempat terdapat aset aset sedjarah di masa kejayaan kerajaan Kuno di Nusantara berada. Bahkan Sampai terdapat Bangunan Bangunan Masa Kolonial Belanda. Berupa komplek Barak Militer Tentara Indonesia di jaman penjajahan. Yang di fungsikan sebagai markas Tentara Pejuang Nasional Indonesia, yang di gunakan berbagai Fungsi, Termasuk Untuk mengatur strategi perang dan Menjaga keamaanan Wilayah Kesatuan. Selain berfungsi sebagai Markas perang, Barak militer juga di fungsikan untuk penyimpanan Amunisi / Gudang senjata termasuk gudang penyimpanan pangan.
Bangunan bersedjarah Masa penjajahan Belanda ini, Juga termasuk aset Cagr Budaya Yang berada di desa Bantir Sumowono. Bangunan yang melengkapi perjalanan cerita sedjarah bangsa ini. Sayangnya, Saya melewatkan momen tersebut, Walau pun Sekedar mengambil gambar bangunan itu. Durasi waktunya yang blm memungkinkan. Masih tertuju pada makam Kunto Bimonya.
" Makam Kunto Bimo "
Makam kunto Bimo, Yang berada di puncak Bukit, berlokasi di sebelah barat daya desa Bantir. Lebih tepatnya berada di tengah tengah lahan produltif warga setempat. Jika nama " Kunto Bimo " yang menjadi tetenger komplek makam teraebut, Kemungkinan besar Makm itu memiliki alur cerita kental dengan dunia pewayangan. Namun, Pada saat saya datang ke lokasi makam, Tidak ada satu orang pun yg saya temui, Untuk di jadikan narasumber kisah legenda rakyat tersebut. Jika di kenali dari namanya, Makam Kunto Bimo memiliki kaitan erat dengan salah satu tokoh pewayangan bernama " Bima / Werkudara " Yaitu, Salah satu anggota pendawa lima yang memiliki perawakan, Besar, Tinggi, Gagah. Memiliki senjata andalan berupa Kuku, Yang di sebut dengan Kuku Pancanaka / Kuku Ponconoko, Yang melekat erat di ibu jarinya. Memiliki pegangan senjata berupa Gada / Godo, Yang di beri nama Gada Rujakpala / Godho Rujakpolo. Sangat Khas dengan suara Besarnya. Yang memiliki kerajaan bernama Jodipati, Dengan Istri bernama Dewi arimbi.
Memiliki tiga orang putra bernama :
1. Antareja / ontorejo
2. Gatutkaca / Gatotkoco
3. Antasena
Jika gabungan awal kalimat Kunto, Apakah sebenarnya plesetan kalimat dari nama Punto. Jika benar kunto dari klimat Punto. Maka, Nama tersebut juga merupakan nama tokoh pewayangan dengan lengkapnya, Yaitu Puntadewa / Puntodewo. Salah satu anggota Pandawa Lima, Yang memiliki Singgasana kerajaan Yang di beri nama Amrta / Ngamarto. Dengan Julukan Prabu Puntodewo / Prabu Dahrmokoesoemo. Anggota Pandawa Lima Yang di Tuakan. Tapi pernah mendengar sesikit cerita. Bahwa nama Kunto merujuk pada sebuah nama organ alat Vital kaki laki, Yaitu Penis. Jika di Gambarkan, Memang ada kaitanya dengan nama Benda Cagar Budaya Tersebut. Jika di Gamblangkan / di perjelas, Berarti Alat vital Bima. Kenapa seperti itu, Nanti kita akan bahas pada bagian selanjutnya.
" Makam Kunto Bimo "
Di tengah tengah komplek makam umum Kunto Bimo, Terdapat Bangunan permanen hampir menyerupai post kamling. Dengan Ukuran 4 x 2,5 meter. Adalah bangunan yang sengaja di bangun, untuk di pergunakan melindungi Situs Cagar Budaya Yang di dalamnya terdapat Yaitu Lingga. Lingga tersebut, Terbuat dari bahan Material batu Andesit. Dengan Ukuran tinggi kira kira sekitar 128 cm. Beserta dua buah batu berbentuk bola atau lingkaran yang mengapit lingga, Yang berada di samping kanan dan kiri lingga. Lingga ini berbentuk Phallus, Hampir menyerupai alat vital laki lakin dan Lengkap dengan ke dua bola, Yang mungkin dalam ilmu kedokteran di sebut dengan Testis.
" Makam Kunto Bimo "
Testis merupakan Bagian dari alat kelamin manusia yang letaknya berada dalam skrotum dan jumlahnya sepasang. Bentuk dari testis adalah oval. Fungsi testis adalah sebagai penghasil sel kelamin jantan (spermatozoa ).
Pemikiran orang orang jaman kerajaan mataram kuno, Sudah lebih canggih. Kenapa .. ??? Imajinasinya untuk menggambarkan lingga, Yg di sebut sebut sebagai simbul alat kelamin laki laki, Sangat lengkap dengan dua buah bola batu yang mungkin di artikan sebagai testis. Sehingga mirip sekali dengan Alat Fital laki laki. Sangat mudah baginyan, berimajinasi dan di tuangkan dalam pahatan batu, hingga terbentuk sedemikian rupa. Karena memang lingga juga di sebutkan dalam emitologi hindu kuno sebagai simbolis penyuburan. Phallus yang berdiri dengan tegaknya.
" Makam Kunto Bimo "
Sama halnya dengan lingga yang berada di desa Soko Ungaran Timur.
Hampir menyerupai dengan lingga makam kunto bimo. Perbedannya hanya pada bentuk Fisik lingga tersebut, Jika ukuran kayaknya sama. Namun, Lingga tunggul Werdo dalam keadaan Rusak parah di bagian tengah dan ujung bagian atas. Dan ujung bagian bawahnya, Di tanam secara permanen dengan menggunakan material cor. Karena lingga tersebut di alih fungsikan menjadi tetenger atau maesan dari pusara mbah tunggul wedo. Utuk material lingga, menggunakan batu Alam. Sehingga, Jika di bandingkan dengan material batu andesit, Yg di jadikan bahan dari Lingga Kunto Bimo, Tentunya kadar kekerasanya Jauh sekali. Lebih keras batu andesitnya.
" Makam Kunto Bimo "
Lingga Kunto Bimo pernah di buang sekali ke dasar kaki bukit. Maka dari itu, Lingga tersebut dalam kondisi patah bagian tengahnya. Namun, Oleh warga masyarakat sekitar. Lingga tersebut, di angkat dan di kembalikan ke tempat asalnya. Mungkin warga tersebut baru mengerti tentang benda cagar budaya teraebut. Jika BCB merupakan warisan budaya nenek moyangnya nusantara. Lalu di buatkanlah rumah rumahan seperti post kampling. Lingga di bersirikan pada batu alam yang lumayan cukup besar, Kira kira lebarnya kisaran 1,5 meter dan panjangnya mencapai 4 meter lebih. Sehingga tembus vondasi bangunan luar bagian selatan. Tidak di ketemukanya semacam batuan berbentuk kotak dan mungkin batu berpola lainya. Hanya batu lingga berbentuk phallus dan dua buah bola dari batu yang berbentuk lingkaran saja. Pasangan yoni mungki, Juga tidak di ketemukannya. Apakah lingga tersebut termasuk sekte siva ( Siwa ) namun yg di puja atu di agungkan Dewa Brahma. Karena yoni sebagai pasangannya tidak / Belum di ketemukan. Banyak sekali hal sepeřti ini, yang dapat di temui, di daerah jawa timuran. Karena di daerah sana banyak sekali penganut aliran Trimurti / Triloka ( Kalau dalam istilah pewayangan ) atau yang di sebutkan tiga dewa dalam ajaran hindu kuno Yaitu
1. Siwa Dewa maha dewa / dewa tertinggi yang memiliki peranan dalam emitologi hindu kuno, Sebagai dewa pelebur atau yang mengawalinya.
2. Dewa Vishnu ( Wisnu ) memiliki peranan sebagai dewa perawat.
3. Dewa Brahma memiliki peranan sebagai dewa pembangun.
Itulah nama nama peranan Trimurti dalam pemujaan hindu kuno.
Banyak hal yang harus kita pelajari dari waeisan cagar budaya nusantara. Khusunya di daerah sekitar kita. Karena, Pentingnya akan mengetahui seluk beluk nenek moyang kita pada masa kejayaan kerajaan Mataram kuno. Selebihnya, supaya kita mengetahui kewibawaan pribadi kita masing masing. Sengan menumbuhkan rasa toleransi dan saling hormat menghormati sesama. Jika di pertanyakan harus belajar dari mana. Banyak ukiran berbentuk relief yang sesungguhnya memiliki arti penting tentang pesan moral seseorang. Contohnya di bangunan candi sojiwan dan candi mendut.
" Cah_Blusukan "
Komentar
Posting Komentar