" SIAPA YANG TIDAK KENAL DENGAN NEGERI TIRAI AIR GUNUG UNGARAN "
 |
Curug Lawe, Benowo
|
 |
| Curug Lawe, Benowo |
 |
| Curug Lawe, Benowo |
Dalam catatan peta terbitan belanda, wisata cagar alam curug lawe masuk dalam wilayah Desa Kalisidi. Di mana wilayah tersebut sekarang ini sudah menjadi lahan pertanian cengkeh yang di kelola oleh P.T Cengkeh Zanzibar. Beberapa catatan penting, perkebunan ini merupakan hasil dari budidaya dan pengembangan tanaman cengkeh peninggalan masa kolonial hindia belanda. Perkebunan ini di buka sejak awal abad 20 an, dan bertahan hingga sampai sekarang. Penataan tanaman menggunakan sistem sabuk gunung atau teras siring. Bayangkan, ketika masuk ke lokasi perkebunan mata kita sudah di suguhkan pemandangan yang tidak atau jarang sekali kita temukan di pinggiran kota. Keindahan yang berseragam, satu jenis tanaman bisa membuat dan merubah alam di lereng gunung ungaran berasa di eropa. Lebih tepatnya berada di sisi barat laut gunung ungaran, teras siring itu di buat, dan di abadikan hingga sampai sekarang. Ternyata orang orang belanda kala itu sudah mengerti tentang apa yang akan di butuhkan bangsa ini kedepannya.
 |
| Curug Lawe, Benowo |
 |
| Peta Terbitan Belanda 1910 |
Tempat ini sangat cocok untuk tamasya kecil kecilan bersama keluarga, dengan spot atau view jajaran perbukitan yang kokoh dan menjadi benteng tiap wilayah. Semua nampak dan terlihat dari ketinggian yang benar benar memiliki spot pandang di tiap titiknya. Apa lagi bersanding dengan keberadaan wahana wisata air terjun curug lawe dan curug benowo. Curug lawe dan curug benowo, merupakan obyek wisata yang sudah ada sejak jaman dahulu. di tahun 1980 an awal, kedua curug ini sudah mendapatkan kunjungan dari warga masyarakat sekitar, bahkan dari warga dari luar daerah atau wilayah. Hingga kedua curug ini masih mendapatkan kunjungan dari warga lokal, bahkan ketika sekolah mendapatkan libur panjang, dari berbagai luar daerah banyak yang berkunjung dan menikmati keindahan panorama kedua curug tersebut.
 |
| Curug Lawe, Benowo |
 |
| Curug Lawe, Benowo |
Untuk tiket masuk ke obyek wisata, kita di kenakan biaya sebesar 13.000 rupiah, dan 2000 rupiah untuk parkir kendaraan. Lahan parkir untuk mobil dan motor juga sudah di sediakan dari petugasnya. Untuk parkiran di jamin aman, tidak akan menimbulkan kekhawatiran saat meninggalkan kendaraan untuk menuju obyek wisatanya. Untuk fasilitas lainnya seperti wc umum, kamar mandi dan untuk ruang ganti, bahkan mushola, dari pihak pengelola juga sudah menyediakan. Jika lupa membawa bekal jangan khawatir, di tempat yang sudah di sediakan, tertata rapi oleh pengelola berjajar warung makan yang siap melayani pengunjung ketika lapar, dan haus. Mulai dari makanan kecil, makan besar, minuman teh hangat, jahe hangat, susu hangat dan kopi asli dari desa kalisidi juga tersedia. Tinggal pesan dan duduk manis, atau di tinggal melakukan kegiatan sesi poto, atau membuat video, ketika sudah jadi tinggal menikmati saja. Wahana wisata cagar alam curug lawe dan curug benowo, sangat cocok di jadikan tujuan awal bagi para pendaki, ketika budged yang di sediakan belum mencukupi. Untuk mengurangi beban pikiran saat rindu akan suasana alam di puncak gunung. Curug lawe dan curug benowo bisa mengobati rasa rindu itu. Khususnya yang suka dengan kegiatan tek tok di gunung gunung besar, mau kegiatan pun running. Tidak hanya usia remaja saja, bahkan sampai orang tua pun banyak yang melakukan kegiatan olah raga di kedua obyek ini. Alasannya, akses jalannya sangat cocok untuk kegiatan kebugaran badan.
 |
| Curug Lawe, Benowo |
 |
| Curug Lawe, Benowo |
Untuk mencapai kedua obyek tersebut memang membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Di karenakan medan landai dan penuh dengan tikungan. Dan peringatan keras bagi para pengunjung, ketika melakukan perjalanan jangan di imbangi dengan sendau gurau. Karena, ada beberapa meter jalan yang akan di lalui untuk mencapai tujuan, harus melewati saluran irigasi atau saluran pengairan yang berdampingan dengan jurang. Apa lagi saat jalur utama menuju obyek ada yang longsor. Jadi, jalur itu di alihkan, menyeberangi aliran dari kedua curug tersebut. Tapi tenang, biar pun jalan di alihkan, para pengunjung mendapatkan bonus pemandangan yang jarang sekali di rasakan setiap pecinta alam. Untuk safty atau keamanan diri saat melakukan perjalanan lebih di utamakan. Yang terutama tentang pemakaian alas kaki, jangan menggunakan sandal jepit yang sekiranya tidak pas untuk perjalanan di medan yang basah licin. Karena bisa berbahaya bagi diri kita sendiri. Pakailah sepatu atau sandal gunung yang sudah di rekomendasikan. Yang jelas tidak licin ketika menginjak batuan atau pun tanah yang sekiranya bisa mengakibatkan terpeleset. Untuk pakaian dan celana, gunakanlah pakaian yang benar benar bisa menyerap keringat, dan pakailah celana training atau pun celana untuk kegiatan pendakian. Semua kegiatan litas alam atau pun kegiatan yang berhubungan dengan alam, selalu sigap, safty dalam pelaksanaanya.
 |
| Curug Lawe, Benowo |
 |
| Curug Lawe, Benowo |
Kalau kita beruntung, kita dapat melihat satwa yang berkeliaran di hutan. Hewan hewan endemik asli dari gunung ungaran seperti primata, musang, burung kadalan, burung platuk bawah, cekakak udang dan mungkin masih banyak lagi yang akan kita temui. Kalau dulu, 2 tahun yang lalu,untuk melihat primata, pengunjung harus menunggu di jam jam tertentu. Dan hanya berada di titik tertentu saja. Kalau sekarang, primata itu bisa keluar, menampakan existensinya, tidak berdasarkan waktu waktu tertentu. Dan berkumpul atau sekedar lewat di tempat tertentu saja. Kita bisa melihat di beberapa tempat, yang keberadaan titik tersebut terdapat pepohonan yang rimbun, lebat dan besar. Semua itu benar benar melengkapi petualangan bagi para pengunjung. Bisa di lihat dan dirasakan, berkumpulnya satwa, aktifitas satwa liar, menunjukan bahwa sesungguhnya alam yang masih asri akan selalu mendapatkan perhatian dari pengelolanya. Kepedulian lingkungan, kebersihan setiap saluran air, kebersihan jalan, semua itu saling berkesinambungan antara pengelola dan pengunjung.
 |
| Curug Lawe, Benowo |
 |
| Curug Lawe, Benowo |
Untuk rute perjalanan setelah masuk ke lokasi, atau setelah melewati loket. Ada persimpangan jalan yang memisahkan dua jalur yang berbeda, untuk menuju kedua obyek tersebut. Setelah melewati jembatan penyeberangan, akan menemukan jalan pertigaan, kalau kita kekanan akan menuju ke obyek wisata curug lawe, dan kalau kita ke kiri, akan menuju obyek wisata curug benowo. Kali ini kita akan mengunjungi curug lawe, dengan pemandangan air terjun yang terurai dari kibasan angin. Sehingga menciptakan keindahan yang benar benar menyerupai tirai yang terurai. Dengan ketinggian kurang lebih 60 sampai 70 meter, obyek tersebut berada di sudut penghujung jalan. Jajaran tebing yang di rimbuni tanaman suluran menambah estetik pemandangan obyek ini. Exoticenya dengan aliran air yang muncul dari berbagai celah batuan tebing. Keistimewaan, ketika melihat keatas ujung tebing, seolah olah para pengunjung akan di payungi jajaran pepohonan liar yang benar benar memberikan kenyamanan saat berada di lokasi. Air yang keluar dari dalam perut bumi, mengalir keluar dari celah celah bebatuan yang bersatu menjadi aliran dan menciptakan debit yang sangat deras. Pandainya pepohonan ketika menyimpan air, telah menunjukan betapa agungnya alam memberikan manfaat untuk kita semua. Indahnya anugerah sang maha kuasa, telah memberikan segalanya untuk kelengkapan hidup yang di butuhkan oleh manusia. Semua itu berkat dan sentuhan dari orang orang yang mengerti tentang apa arti dari sebuah kehidupan. Mari kita renungi setiap kesalahan, dan jadika kesalahan tersebut sebagai kunci dasar atas kegagalan. Dari kegagalan kita bangkit, berusaha dan terus berusaha untuk memperbaiki. Ekosistem yang berlangsung hidup di alam, bersama, bersinergi kita jaga kelestariannya. Berusaha mencegah, merawat dan melestarikan, sebelum kejadian yang tidak kita inginkan itu terjadi. Mari kita bersama merawat alam, membuang sampah pada tempatnya. Jangan di lakukan, dan hindari pencemaran lingkungan. Semoga anak cucu kira bisa dan ikut merasakan keindahan alam dengan semestinya.
 |
| Curug Lawe, Benowo |
 |
| Curug Lawe, Benowo |
Tata letak kedua obyek antara Curug Lawe dan Curug Benowo berada di lembah pegunungan ungaran. Ketika mengadakan kunjungan untuk menikmati keindahan alamnya, para pengunjung harus rela dan berjuang untuk menyusuri sungai. Itu artinya harus rela berjuang berjalan menuruni lembah, dan menjejakan kakinya, setapak demi setapak di antara lembah lembah yang berada di dinding tebingnya. Dengan kondisi lembab, licin dan berbatu.
" Istilah atau pepatah banyak merangkaikan dengan beberapa kalimat seperti, Berakit rakit ke hulu, berenang renang ketepian, bersakit sakit dahulu, bersenang senang kemudian "
atau " Istilah lain menyebutkan, Jika kau inin mencapai sesuatu yang di harapkan, maka dari itu, aral rintangan harus kau lalui, dan kau jalani "
Jika berkunjung ke sana, memang harus punya tujuan lain, selain menikmati alamnya. Kenapa demikian, kalau hanya menikmati alamnya saja, maka keinginan itu tidak akan pernah tercapai. Kecuali, ketika mengadakan kunjungan di niati dengan olah raga, dan kebugaran. Karena, banyak kegiatan lewat kunjungan kunjungan yang memiliki alasan yang demikian. Olahraga menguji kekuatan fisik dan menguji kekuatan adrnalin. Karena untuk mencapai kedua obyek tersebut membutuhkan waktu yang tidak sedikit, jalamn yang tidak selalu mulus, jalan yang tidak terlalu lurus, jalan tidak terlalu landai. Turunan, tanjakan, bebatuan, terjal, semua medan yang di sebutkan, ada di sini. Tinggal memantapkan niat dan hati, antara berani atau tidak. Ketika sudah melangkah, berjalan, dan melalui itu semua, yakinlah, tidak akan di kecewakan oleh suguhan pemandangan yang menarik, exotice, mempesona dan terpesona. Wisata murah meriah penuh manfaat dan penuh makna, Curug Lawe dan Curug Benowo, Dusun Sekartejo, Desa Kalisidi, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang.

















Komentar
Posting Komentar