PUNDEN NYAI KEMUNING

" GUNUNG KELIR, KECAMATAN JAMBU "

Biasanya di tandai dengan replika makam, dengan kesan yang sangat sakral

Punden Nyai Kemuning

Di sini, yang akan saya bahas bukan sepak terjang tokoh yang di Pundenkan. Melainkan, sebuah tempat keramat yang di jadikan Punden. Letak lokasi obyek tersebut berada di ketinggian 1150 M.D.P.L, kurang dan lebihnya. Berada di kawasan pertanian kopi, tepat di bawah Pohon bulu yang usianya mencapai ratusan tahun lamanya. Warga sekitar mempercayai bahwa, tempat tersebut adalah makam seorang tokoh Perempuan dengan sebutan Nyai Kemuning. Belum begitu tau tentang kabar, atau cerita rakyat yang merujuk pada karakter tokoh tersebut. Yang saya dengar hanya, Punden Nyai Kemuning.

Dengan sebutan Punden, adalah tempat yang di jadikan napak tilas seorang tokoh pada masa yang sudah di jadikan sumber cerita rakyat. Misal, tokoh tersebut di ceritakan pada masa periode pada Umumnya. Biasanya di kaitkan dengan Kerajaan yang adikuasa seperti, Majapahit, Kasultanan Demak, Mataram Islam, Keraton Solo atau Surakarta, mau pun Keraton Jogja. Penokohan tersebut, biasanya di kaitkan dengan pencatutan nama salah satu tokoh yang melegenda di masanya. Misalnya periode Kerajaan Majapahit, mengikutsertakan nama tokoh Raja Terakhir yang berkuasa di masanya. Dengan sebutan Brawijaya V. Periode Kasultanan Demak, mengikutsertakan nama tokoh Kanjeng Sunan Kalijaga. Periode Mataram Islam, mengikutsertakan seorang tokoh raja dengan sebutan Panembahan Senopati. Periode Kasunanan Solo atau Surakarta, mengikutsertakan Tokoh Sunan Pakubuwono. Dan yang terakhir, periode kasultanan Jogjakarta, biasanya mengikut sertakan nama tokoh Sultan Hamengkubuwono sebagai Raja Jogjakarta. Entah di ceritakan sebagai Abdi Keraton, entah di ceritakan sebagai murid, di vwritakan sebagai penasehat, atau di veritakan sebagai Pejabat pemerintahan. Dengan alur sebagai tokoh yang membuka Desa Pertama kalinya. Sedangkan, untuk cerita itu sudah umum di telinga masyarakat Luas.

Disini yang ingin saya bahas bukan lain adalah sebutan Punden. Yang memiliki makna luas dengan kata dasarnya. Punden adalah, menunjukan sebuah obyek, yang di jadikan tempat untuk singgah sementara. Sehingga, memberikan keterangan dan menunjuk ke sebuah benda.

Antara Punden dan Pepunden, hampir memiliki kesamaan kalimat dalam istilah penyebutannya. Kalimat Pepunden, mendapat imbuhan kata, PE  . Sedangkan kata dasarnya adalah Punden, yang merujuk ke sebuah tempat atau Obyek. Kalimat Pepunden, memiliki sebuah arti yang merujuk kepada salah satu karakter sifat manusia. Atau, karakter penokohan manusia yang di Agungkan. Sama seperti kalimat yang sering di gunakan dalam seni pagelaran Wayang Kulit. Jadi, kata punden memiliki arti sebuah Obyek atau tempat. Sedangkan Pepunden, memiliki arti yang merujuk ke karakter sifat dari penokohan seseorang yang di Agungkan.

Punden Nyai Kemuning, berarti, sebuah tempat atau obyek yang pernah di singgahi oleh karakter nama tokoh yang di ceritakan. 




Punden Nyai Kemuning






Komentar

Postingan populer dari blog ini

WATU LUMPANG DAN UNFINIS YONI KENDALI SODO

SITUS CANDI DI MAKAM WALIULLOH KHASAN MUNADI

MAKAM WALIULLOH SYECH SUDJONO DAN KE DUA SAHABATNYA