Bergelar Kyai Ageng Bahu Sanjaya, sebutan itu di sematkan oleh Pepundennya. Pasti memiliki makna tertentu di bidang yang di Eembannya, sesuai dengan karakter sifat bawaanya. Berkaitan akan hal itu, ketika tokoh yang di maksud meninggal. Pihak dari pemerintahan atau Kasultanan, akan melaksanakan kewajibannya sebagai penghormatan terakhir. Dengan membangun makam, membuat prasasti berupa batu nisan. Dengan pahatan bersimbul tertentu, sebagai penanda yang bisa memberikan keterangan tentang status sosial dan Jabatan.
Mari kita kupas keduanya, benarkah pahatan Nisan bisa memberikan keterangan tentang status sosial, dan gelar yang di sandang tokoh yang di maksud.
Yang akan kita kupas pertama kali adalah, nama gelar tokoh sebutan Bahu Sanjaya.
Kata Bahu, merupakan bagian organ tubuh yang berada di antara leher dan lengan. Sering mendapatkan perlakuan istimewa dari yang lebih tua dari segi usia, dan yang lebih tinggi jabatannya. Karena, mengagumi kepribadian karakter penokohan yang di nilai sangat baik dan bijak. Tidak sembarangan, ketika penobatan atas jabatan, gelar yang di berikan kepada tokoh yang terpilih, harus memenuhi kriteria penuh rasa tanggung jawab, berani mengambil sikap dengan resikonya, penuh pertimbangan dari olah pikir yang matang. Persyaratan dari beberapa pertimbangan yang di haruskan antara lain, bibit, bebbet, dan bobot. Katuranggan yang di bawa sejak lahir, di jadikan alasan berikutnya untuk memenuhi persyaratan untuk menjadi pejabat pemerintahan. Dengan kata lain, Bahu merupakan arti dari sebuah jabatan, pangkat, yang di Emban oleh tokoh yang di maksud.
Arti nama Sanjaya dalam agama Hindu berasal dari bahasa Sanskerta. Sapaan ini memiliki makna kemenangan, puncak kejayaan. Memiliki penulisan asli Sanjaya, sapaan ini populer di kalangan kaum yang beragama Hindu karena merupakan karakter dari epos perang Hindu India Kuno Mahabharata.
Selain Sanjaya, variasi penulisan lain yang bisa di pertimbangkan adalah Sanjay, Sanjai, Sanjey, Sanje, Sanjaey, atau Sunjay. Meskipun memiliki penulisan yang beragam, arti nama Sanjaya tidak mengalami perubahan. Sanjaya melambangkan pesona dan karisma. Dengan karakter yang glamor dan menjadi pusat perhatian. Mengutarakan gagasan serta bekerja keras untuk mewujudkan. Karakter yang perasa, pemimpin tulus dan semangat.
Nama Bahu Sanjaya adalah, Pejabat pemerintahan yang menang, atau, Kemenangan Pejabat. Dengan penyematan gelar demikian, dengan arti yang demikian, Apakah dalam sistem pemerintahan kerajaan atau kasultanan, bisa di kategorikan sebagai Pejabat yang berperan di bidang Kemiliteran. Mungkin ada penyematan dengan sebutan sanjaya, pemikiran orang seketika membayangkan sosok yang berwibawa, tangguh, dan tidak mudah terkalahkan. Bisa saja terjadi, ketika gelar penyebutan tersebut di sematkan kepada tokoh yang demikian. Misalnya Kyai Ageng Bahu Sanjaya adalah Pejabat Pemerintahan, yang memimpin sebuah wilayah di bawah Kerajaan atau Kasultanan. Dan memiliki peranan penting di bidang kemiliteran. Bisa saja Jabatannya sebagai Adipati, Tumenggung, Panewu, atau Penatus. Karena, setiap gelar tersebut ke semuanya itu selalu berkaitan dengan militer. Itu artinya, pejabat wilayah di dalam sistem pemerintahan, di bawah Kerajaan atau di bawah Kasultanan, di wajibkan merangkap sebagai pejabat militer. Kenapa demikian .. ??? Di karenakan kondisi masa itu, rawan sekali terjadi pemberontakan dan peperangan di dalam mau pun di luar kerajaan atau kasultanan. Saling memerebutkan kekuasaan, untuk menambah perluasan wilayah dan pembentukan armada perang di setiap Matranya. Lalu, apa kaitanya dengan Nisan yang terdapat simbul Purnama sidi, yang terdapat pada permukaan Nisan Kyai Ageng Bahu Sanjaya. Simbul telah memberikan keterangan tentang status sosial dan Nasab keilmuan tokoh tersebut. Ada sebuah kiasan dengan di awali kalimat Gelap, Hitam, Mencekam. Sehingga, tidak tau arah dan tidak tentu arah. Insan yang hidup, berjalan di kegelapan, tanpa tongkat sebagai penunjuk jalan, tanpa cahaya sebagai penerang jalan, pertanyaannya, kira kira akan vepat mencapai tujuan, atau kah lambat dan kemungkinan besar berhenti di tempat saja. Ketika di tengah tengah kejadian itu, muncul sebuah pelita, cahaya, kira kira, apa yang akan terjadi dengan keadaan itu selanjutnya.
Bahu Sanjaya adalah Pemimpin yang mampu memberikan Pencerah, atau pelita sebagai penerang, yang mampu mencerahkan keadaan di sekitarnya.
Faham Kan .. ???
Komentar
Posting Komentar