CANDI PLAOSAN LOR

BANGUNAN CANDI YANG PALING ISTIMEWA, PERPADUAN BANGUNAN CANDI HINDU DAN BUDDHA

RAKAI PIKATAN DYAH SALADU MEMBANGUN CANDI PLAOSAN UNTUK PRAMODYAWARDANI ADALAH HOAX.

Satu stupa candi pewara plaosan sudah cukup untuk membantah teori D casparis yang menyatakan jika Rakai Pikatan membangun candi Plaosan untuk permaisurinya pramodyawardani. Pada harmika stupa candi perwara Plaosan yang sudah runtuh jelas tertulis inskripsi Jawa kuno 'ANUMODA RAKAI GURUN WANGI DYAH SALADU' jadi Dyah saladu sewaktu Plaosan dibangun beliau masih jadi pemangku wilayah kerakaian GURUN WANGI dan belum menjadi raja. Kemudian setelah DYAH SALADU' menjadi raja barulah ia bergelar RAKAI PIKATAN, dan kembali memahatkan namanya di stupa yang pernah ia bangun dan tertulis ASTUPA SRI MAHARAJA RAKAI PIKATAN. Mengapa bisa begitu kok bisa? Gaya paleografi pada kata "Anumoda Rakai gurun wangi Dyah saladu menunjukan perbedaan dengan apa yang tertulis "Astupa Sri Maharaja Rakai Pikatan" meski pada satu stupa yg sama.

Kemudian pada candi perwara yang lain terpahat ANUMODA SRI KAHULUNAN yang oleh banyak ahli disamakan dengan PRAMODYAWARDANI yang oleh D casparis di identifikasi sebagai permaisuri Rakai Pikatan Dyah saladu sebab nama Sri KAHULUNAN terpahat bersebelahan dengan inskripsi yang berbunyi Dharmma Sri maharaja yang oleh D casparis disamakan dengan Rakai Pikatan Dyah saladu, padahal pada candi perwara yang lain Dyah saladu belum menjadi raja dan hanya menyumbang satu stupa perwara.

Teori usang itu juga dibantah oleh Boechori, menurut Boechari (1982), dalam naskah "Udyogaparwa" yang berbahasa Jawa kuna, "Sri Kahulunnan" dipergunakan oleh Yudhistira untuk menyebut Kunti ibunya sehingga arti yang lebih tepat adalah sebagai "ibu suri" karena yang jelas-jelas sebagai permaisuri Yudhistira adalah Draupadi. Dengan demikian jika merujuk ke pendapat de Casparis yang menyebutkan bahwa percandian Plaosan Lor itu dibangun oleh Sri Maharaja Rakai pikatan maka sosok "Sri Kahulunnan" adalah untuk menyebut ibu Rakai Pikatan Dyah saladu. Apabila masih tetap mengidentifikasikan "Sri Kahulunnan" dengan Pramodawardhani berati PRAMODYAWARDANI ini adalah NENEK dari Rakai Pikatan Dyah saladu jika Maharaja adalah ayah Rakai Pikatan. sebab sewaktu CANDI PLAOSAN dibangun Dyah saladu belum menjadi raja.

Tapi begitulah orang2 Indonesia lebih percaya pada teori2 sarjana barat, meski teori itu sudah usang dan mendapat banyak bantahan data terbaru dari ahlinya. Dan lebih memprihatinkan lagi teori2 macam itu terus menerus ditabuh sehingga tidak memberi pendidikan dan pencerah yang lebih terpercaya untuk generasi selanjutnya.


















Komentar

Postingan populer dari blog ini

WATU LUMPANG DAN UNFINIS YONI KENDALI SODO

MAKAM WALIULLOH SYECH SUDJONO DAN KE DUA SAHABATNYA

SITUS CANDI DI MAKAM WALIULLOH KHASAN MUNADI