SITUS MANTINGAN

 DI TEMUKAN DI DALAM AREA.LAHAN PERSAWAHAN, DESA MANTINGAN, SALAM, MAGELANG.


Untuk kesempatan kali ini, kita akan berkunjung ke Dusun Mantingan, Desa Mantingan, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang. Sebenarnya, kita sudah pernah blusukan ke lokasi ini. Hanya saja, ada yang terlupa saat mengunjungi lokasi situs ini. Lupa mengabadikan moment blusukan kala itu. Oke, untuk kali ini, kita akan membahas Misteri Situs Candi Mantingan yang terkubur di dalam tanah lahan Produktif berupa persawah di Dusun Mantingan, Desa Mantingan, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Situs ini pernah tertulis pada laporan penemuan dari Dinas Purbakala di masa Kolonial Belanda dulu, atau Rapporten van de Oudheidkundige Dienst atau ROD. Dalam dokumen yang di buat oleh ROD, sekitar tahun 1915, Dinas Purbakala Belanda melaporkan bahwa, di Mantingan terdapat situs candi dan arca Ganesha. Meski pun demikian, laporan tersebut tidak menyebutkan secara rinci bagaimana bentuk fisik dari penemuan tersebut.



Situs Candi Mantingan sebenarnya pernah disebut dalam laporan penemuan dari Dinas Purbakala di masa Belanda dulu, atau Rapporten van de Oudheidkundige Dienst atau ROD. Akan tetapi, tidak menyebut secara rinci tentang bentuk denah bangunannya. Di dalam laporan itu hanya disebutkan, di Desa Mantingan ada candi dan arca Ganesa. Berdasar laporan tersebut, tidak disebutkan bangunan candi yang sempat terkubur oleh material vulkanik, akibat letusan dari  Gunung Merapi ratusan, bahkan ribuan tahun silam. Hanya saja, saat ini ditemukan bukti bebatuan dan struktur pondasi candi saja.



Pahatan pada batu candi Mantingan diperkirakan bersal dari jaman Mataram Hindu. Karena memiliki karakter berbeda dari bangunan Candi Borobudur, yang dapat di kenali dari pahatan seni ukirnya, yang menceritakan tentang keyakinan Buddha. Pada beberapa batu yang telah dibersihkan terlihat pahatan hewan mirip burung beo, Relief gana dalam sikap jongkok dan kedua tangannya terpahat terlentang ke arah samping kiri dan samping kanan. Seolah sedang menyangga obyek yang belum di ketahui bentuk pahatannya. Pahatan dua dimensi yang menggambarkan pahatan flora sulur gelung, yang memenuhi bidang ruang kosong. Panel tersebut, seringkali bisa kita lihat pada bangunan candi bersekte Siwa, dan panel tersebut, kebanyakan terdapat pada bagian selasar atau kaki candi.


Selain pahatan gana yang berhias flora berupa sulur gelung, beberapa pahatan relief lainnya, ikut menghiasi bagian bagian panel lainnya. Selain gana, terdapat relief bersambung, berupa burung beo yang terdapat di dalam bingkai berupa lingkaran berbentuk hiasan jenis tanaman sulur. Relief tersebut terlihat sangat jelas dan masih bisa di kenali.



Keberadaan Candi Mantingan terpendam 4 sampai 5 meter di dalam tanah persawahan. Semula, salah seorang warga akan memanfaatkan lokasi penemuan itu sebagai kolam ikan. Karena di perkirakan, lokasi bakal kolam ikan tersebut memiliki sumber mata air yang debitnya lumayan cukup, untuk memenuhi kolam dalam tepo waktu yang singkat, dengan ukuran lebar dan panjang, yang sudah di perhitungkan.



Tidak jauh dari temuan situs candi mantingan, terdapat sebuah gumug atau bukit kecil, yang secara kebetulan, bukit atau gumug tersebut banyak di temukan situs berupa yoni, arca nandi, dan beberapa umpak dengan ukuran diameter yang lumayan cukup besar dan berbentuk pipih.







Komentar

Postingan populer dari blog ini

WATU LUMPANG DAN UNFINIS YONI KENDALI SODO

SITUS CANDI DI MAKAM WALIULLOH KHASAN MUNADI

MAKAM WALIULLOH SYECH SUDJONO DAN KE DUA SAHABATNYA