MAKAM ATAU BNGUNAN CANDI
MAKAM KYAI GANDEK DAN NYAI GANDEK
Berada pada suatu tepat, yang masih menyimpan tentang warisan cagar budaya peradaban hindu klasic kala itu. Di mana, kerajaan matara hindu masih berjaya di masanya. Walau pun kini hanya tertinggal beberapa panel saja, dan hampir mirip dengan sebaran sebaran permainan pazzel saja. Walau pun sudah tidak lengkap lagi, akan tetapi masih di rawat dan di lestarikan. Ada yang menyebutnya sebagai punden dan ada juga yang menyebutnya sebagai makam sesepuh desa. Makam Kyai Gandek Nyai Gandek, wrga sekitar mengenalnya. Walau pun hanya sekedar beberapa panel terpenting sebuah bangunan yang pernah berdiri, panel panel bekas reruntuhn candi tersebut. Telah menjadi toponimi suatu wilayah di bawah pemerintahan desa yang bernama Dusun Gandekan, Desa Harjosari, Kecamatan Bawen. Komplek makam Kyai Gandek Nyai Gandek, merupakan komplek pemakaman yang di bangun menggunakan panel panel batuan candi. Komplek pemakaman tersebut berada di tengah tengah padat penduduk. Di bangun di atas Gumuk atau Bukit kecil yang memiliki 5 teras dan berbentuk punden berundak. Jika kita artikan, nama Gandekan dalam bahasa jawa. Kalimat Gandekan berasal dari satu kalimat yaitu Gandek. Sedangkan Gandek itu sendiri memiliki makna yang sangat luas. Yaitu, suatu pekerjaan atau profesi yang di tekuni karena perintah dari atasan. Atasan tersebut bisa saja merujuk kepada Pepunden atau Rajan kala itu. Gandek merupakan gelar yang di sematkan untuk tokoh terpenting dari Kerajaan atau Keraton. Sebagai abdi dalem yang tugasnya sebagai pesuruh, tapi di khususkan untuk Raja. Mendapatkan imbuhan yang berada di akhir kalimat yaitu an. Gandek menjadi Gandekan. Dari satu obyek menjadi lebih dari satu obyek. Bisa saja Kalimat Gandekan merujuk kepada dua tokoh, yang sekarang di pundenkan makamnya. Yang menjadi sesepuh dan yang membuka desa untuk pertama kalinya. Kyai Gande dan Nyai Gande merupakan kedua tokoh yang sama sama memiliki peranan penting sebagai abdi kerajaan atau keraton, yang mendapatkan perintah membuka desa pertama kali di wilayah tersebut. Dari hidupnya selama mengabdi, hingga wafat yang pada akhirnya di makamkan di desa tersebut.
Jika kita simpulkan tentang sejarah yang di ceritakan bahkan pernah tercatat, walau pun sumbernya belum jelas. Kedua tokoh tersebut memang memiliki tugas penting di wilayah Harjosari, khususnya di Gandekan.
Bagai mana dengan panel panel bangunan candi .. ???
Sudah bukan rahasia umum lagi, ketika kita menemukan makam kasepuhan di komlek reruntuhan bangunan candi. Dugaan saya pribadi, panel panel yang berada atau panel panel yang di jadikan bangunan jirayt makam Kyai Gandek Nyai Gandek, merupakan bekas bangunan pemujaan kuno berupa candi. Dari panel panel tersebut nampak bagian terpenting yang menjadi ciri kas bangunan candi hindu. Panel panel tersebut berupa, komponen kemuncak, komponen antefiks dan komponen mahkota kala. Selain itu, sebuah yoni yang dulu pernah di jadikan piranti pemujaan hindu sekte siwa, yang sekarang dipindah di depan kantor kelurahan harjosari. Banyak yang meceritakan bahwa, piranti tersebut berasal dari tempat ini. Perihal demikian sudah menjadikan rujukan bahwa, bangunan tersebut di peruntukan pemuja dewa siwa. Walau pun belum pernah menemukan jenis arca yang dominan ke bangunan tersebut. Tidak hanya lokasi yang di jadikan makam Kyai Gandek Nyai Gandek saja. Bahkan, beberapa komponen batuan lepas dengan di susun ulang berbentuk teras yang menyerupai punden berundak, tertata rapi disebelah barat komplek makam. Material batuan tersebut memiliki kesamaan bahannya, walau pun sudah pada rusak, akan tetapi masih bisa di kenali dari bentuk bentuknya. Sedangkan di komplek pemakaman umum milik warga, juga bisa kita lihat beberapa komponen batuan candi yang memiliki peranan pendukung di antaranya. Dua buah batu pengisi, dan dua buah antefiks sambung. Secara keseluruhan, telah di alih fungsikan menjadi nisan makam. Itu baru di komplek pemakaman warga, belum lagi komponen batuan pendukung yang tersebar dan masih bisa terlihat di depan rumah warga.
Komentar
Posting Komentar