SEBENARNYA MAKAM ATAU BEKAS BANGUNAN CANDI

BANGUNAN CANDI YANG DI PERMAKAMKAN ATAU BENAR BENAR MAKAM

Mendapatkan informasi dari salah satu member grub sejarah Dewa Siwa, yang berada di kabupaten semarang. Kali ini, informasi yang saya terima memberikan kabar tentang keberadaan makam tua atau makam sepuh yang berada di tengah tengah lahan produktif milik warga. Setelah mendengar kabar tersebut, esok harinya selepas pulang piket. Saya memutuskan untuk berangkat menuju ke lokasi keberadaan makam yang di anggp sepuh tersebut. Seperti biasanya, sebelum keberangkatan blusukan, saya selalu mengajak teman teman dari salah satu grub sejarah yang berada di Kabupaten semarang. Alhasil, saya bisa mengajak 2 orang sahabat. Mereka mereka ini, yang biasanya, setia menemani blusukan ketika pikiran sedang tidak kondusif atau suwung sepi.

Sesampainya di lokasi, kita di jatuhkan antara dua pilihan, untuk membedakan antara makam atau obyek yang di permakamkan. Untuk pribadi saya mempunyai pendapat, atau saya berpendapat. Hal seperti ini, atau keadaan yang seperti ini, sebenarnya sudah umum terjadi. Karena, dengan cara seperti itulah kearifan lokal bisa terjaga kelestariannya. Dengan temuan komponen batuan candi, pada umnya sering di lakukan oleh beberapa oorang untuk di jadikan pemakaman. Yang jelas jelas, obyek tersebut sebenarnya bukan makam yang berisikan jenazah leluhur kita. Kejadian tersebut sudah di lakukan oleh sesepuh jaman dahulu, sebelum keberadaan kita yang sekarang ini. Jadi, seolah olah, tindakan tersebut mengalir dengan sendirinya secara turun temurun.

Jika memang kedua obyek tersebut merupakan makam kasepuhan, seharusnya ada salah satu makam sebagai pendukungnya. Misalnya, ada beberapa makam yang seharusnya berada di seputaran komplek makam itu. Sejaman, atau setidaknya beda zaman setelah makam tokoh yang di tuakan. Biasanya, konsep makam makam kasepuhan itu di bangun mengutamakan kepada beliau, salah satu tokoh yang di tuakan. Dalam arti di tuakan di sini adalah, dari segi derajad, dari segi jabatan, dari segi masa sepak terjangnya dan dari segi ilmu makrifat dan tingkatan sepiritualnya. Sedangkan untuk segi umur tidak di utamakan. Biarpun muda, asalkan memenuhi syarat yang di utamakan, tokoh tersebut berhak dan pantas untuk di makamkan dalam posisi tempat yang tertinggi.

Jika kontur tanahnya berbentuk perbukitan. Jika kontur tanahnya berbentuk lapang dan datar, pemakaman tersebut berada di sisi paling utara sendiri. Di sini, saya pribadi menganalisa sehingga memberikan pendapat bahwa, komponen batuan candi tersebut di tata menyerupai makam. Akan tetapi, kedua obyek tersebut bukan makam sungguhan. Melainkan, obyek yang di permakamkan. Apalagi, ada salah satu warga yang bercerita tentang temuan batu candi yang tidak jauh dari kedua obyek tersebut. Walau pun, warga tersebut juga mengaku, beberapa panel batuan atau material candi di bawa pulang dengan alasan untuk di rawatnya. Apalagi kedua obyek tersebut sangat di sakralkan. Di imbuhi dengan beberapa warga lapisan masyarakat di Indonesia masih enghormati ajaran leluhur dan tindakan dari leluhur pendahulunya. Ketika itu di aggap sakral, maka, yang seharusnya tidak terjadi, akan terjadi menurut keyakinannya. Wallohu'alam Bissowab

Itu menurut fersi dan pendapat saya pribadi, kalau menurutmu bagai mana .. ??? 





Komentar

Postingan populer dari blog ini

WATU LUMPANG DAN UNFINIS YONI KENDALI SODO

SITUS CANDI DI MAKAM WALIULLOH KHASAN MUNADI

MAKAM WALIULLOH SYECH SUDJONO DAN KE DUA SAHABATNYA