5 BUKIT PROTOMULYO, TERDAPAT MAKAM PEJABAT DAN ULAMA
BLUSUKAN KE MAKAM KASEPUHAN KUNTUL NGELAYANG, PROTOMULYO, KALIWUNGU SELATAN, KENDAL
Perjalanan ziarah pertama kali, saya mengunjungi komplek makam kasepuhan, dengan tokoh utama yang di kenal dengan Sunan Katong. Secara kebetulan, sowan kita berketepatan dengan Bulan sawal dan masih terasa sekali, suasana lebaran di kaliwungu selatan, tepatnya di Desa Protommulyo. Awal pertama kali sowan dengan bertujuan ziarah ke makam beliau, saya pribadi memang berharap bisa masuk ke dalam cungkup makam Sunan Katong. Hanya untuk melihat dan menoba membaca typologi batu nisan yang terpasang di atas pusara beliau. Tapi, awal dari kedatagan yang pertama, saya pribadi tidak menemukan keberuntungan. Saya tidak mendapatkan ijin untuk masuk kedalam ruangan cungkup tersebut. Akhirnya dengan sedikit agak kecewa, dalam perjalanan pulang menuju rumah, pikaran ini selalu menciptakan bayangan tentang bentuk pahatan nisan beliau.
Alhamdulillah, setelah menunggu satu tahun lamanya, kesempatan lebaran kemarin, di tahun 2024 ini, saya beserta teman, di perbolehkan masuk kedalam ruangan cungkup Sunan Katong. Setelah kita tawasul, berdzikir dan membaca tahlil, nisan tersebut sengaja kita buka. Di katakan kecewa, memang iya. Karena apa, Ternyata, Bangunan Jirat dan Nisan Sunan Katong sudah di pugar secara total. Sehingga, saya pribadi sudah tidak bisa membaca typologi pahatan batu nisan tersebut. Jadi, dengan perubahan itu, saya hanya mendapat cerita dari sepak terjang tokoh Sunan Katong saja. Tapi, sungguh sangat bejo, atau sangat beruntung bagi saya dan teman saya. Walu pun dengan sedikit keluhan. Setidaknya, kita bisa masuk dan di beri kesempatan untuk melihat, memegang jirat, dan nisa Sunan Katong.
Setelah kita mengadakan ziarah ke makam sunan katong, ada salah satu bukit yang menjadi salah satu icon komplek makam kuntul ngelayang. Terletak di sisi timur laut komplek makam Sunan Katong. Bukit tersebut terdapat komplek pemakaman yang di sepuhkan. Sosok tokoh yang di makamkan di atas puncak bukit tersebut, bernama Kyai Pakuwojo. Konon ceritanya, beliau pernah berseteru dengan sunan katong. Karena beliau, Kyai Pakuwojo tidak mau, ketika wilayahnya akan di ubah dari segi keyakinan yang di anut oleh masyarakat masa itu. Dengan dakwah yang di lakukan oleh Sunan Katong. Berharap, wilayah tersebut dapat memeluk keyakinan yang di bawa oleh Sunan Katong. Awal Perseteruan itu terjadi, Kyai Pakuwojo masih Menyandang gelar dengan sebutan Empu. Karena, beliau pribadi merupakan tokoh yang membuat senjata perang termasuk keris, yang di percaya oleh kerajaan Majapahit. Perseteruan di awali dengan memperdebatkan keyakinan. Singkat cerita, Empu Pakuwojo mengalami kekalahan dalam perdebatannya dengan Sunan Katong. Hingga akhirnya, dari tema perdebatan tentang keyakinan, di teruskan dengan adu kanuragan. Sama dengan cerita singkatnya. Empu Pakuwojo pun, tetap mengalami kekalahan. Sehingga, Empu Pakuwojo, mengakui kekalahannya, dan beliau berguru dan menuntut ilmu, mempelajari ajaran Islam dengan Sunan Katong. Sehingga, oleh Sunan Katong, beliau di beri gelar dengan sebutan Kyai, atau Kyai Pakuwojo. Ceritanya sama, berhubung kunjungan kita ke komplek makam Kyai Pakuwojo baru pertama kali, kita di perbolehkan masuk, akan tetapi, kita belum di perbolehkan untuk melihat pahatan nisan beliau. Walau Pun cuma meraba saja, dugaan sementara, Nisan Kyai Pakuwojo memiliki langgamh Mataram Islam Sepuh. Langgam Mataram Islam Hanyokrokusumo Ageng. Itu baru dugaan sementara, untuk jelasnya, saya pribadi tidak cukup kuat bukti. Karena, nisan tersebut tertutup kain mori dan belum boleh di buka secara keseluruhan.
Setelah kita berziarah ke Makam Kyai Pakuwojo, Kita melanjutkan Ziarah ke salah satu tempat, yang secara kebetulan, wilayah pemakaman tersebut, sumare atau di makamkan tokoh tokoh penting dari masa ke masa. Satu komplek pemakaman, sumare tiga tokoh yang benar benar memiliki pengaruh di masanya. Yang pertama, Bupati Pekalongan, yang bernama Kyai Mandurorejo
Ke 2, Pangeran Puger. Dan yang ke 3 Komplek makam Kyai As'ari, lebih di kenal dengan sebutan Kyai Guru.
Pahatan Nisan Kyai Mdurorejo, atau Bupati Pertama Pekalongan, memiliki pahatan nisan atau langgam nisan Mataram Islam Sepuh hanyokrokusumo Ageng. Periode tahun 1600an. Beliau adalah pejabat pemerintahan di masa kepemimpinan Sultan Agung Hanyokrokusumo. Beliau di pilih menjadi Bupati Pekalongan, karena. Beliau memang memiliki keahlian di bidang sosial tata negara, dan mampu memimpin rakyat kala itu. Beliau mendapatkan Gelar dengan Sebutan Kyai. Jangan salah megartikan dengan sebutan Kyai. Karena dalam pahatan batu nisan beliau terdapat simbul Purnama Sidi tertusuk tumpal. Yang artinya, selain pejabat pemerintah, beliau juga merupakan tokoh Alim Ulama yang memiliki tingkatan sufi. Dan, memiliki ilmu ma'rifat yang tidak di ragukan lagi. Beliau, ulama dari Ndaleman Keraton Mataram Islam, Ulama dan Pejabat Pilihan, yang di pilih langsung oleh sultan Agung.
beriografi Singkat dan Silsilah Kyai Guru Kaliwungu
Kyai Guru Kaliwungu adalah seorang Waliyullah yang ditugaskan untuk mengajarkan Syariat Islam oleh Keraton Mataram Istam dipesisir pantai Utara, beliau adalah Mursyid Thoriqoh Sattariyah, banyak sekali ulama' besar yang menjadi murid beliau, salah satunya adalah Waliyullah yang bernama Kyai Haji Soleh Darat Semarang yang merupakan guru dari Kyai Haji Hasyim Asyari Pendiri Nahdlatul Ulama, Kyai Haji Akhmad Dahlan, Pendiri Muhammadiyah, Tokoh Wanita yang menjadi pahlawan dinegri ini yakni Raden Ajeng Kartini. Beserta kakak dari Raden Ajeng Kartini yang bernama Sosrokartono.
Beliau dijuluki Kyai Guru karna menjadi gurunya para Kyai. Disamping keseharianya digunakan untuk mengajarkan ilmu agama kepada masyarakat sekitar, beliau juga menyibukan diri dengan menghabiskan waktunya untuk selalu berdzikir kepada Alloh Subkhanahuwata'ala. Adapun salah satu yang menjadi peninggalan beliau adalah syi iran Allah Wujud Qidam Baqo' dst, yang dimana syi'iran tersebut selalu beliau ajarkan kepada anak anak kecil dan sering dibaca dimusola-musola atau surau, sebelum jamaah sholat 5 waktu.
Beliau adalah dzuriat Rosul yang termashur dan sangat tertutup. Dari marga Adzmatkhan, merupakan cucu dari Pemimpin Walisongo yakni Sunan Giri atau Syekh Maulana Ishaq.
Adapun silsilahnya diturunkan dari Nabi Muhammad Sholallohu Alaihi Wasalam, beliau mempunyai seorang putri bernama Sayyidah Fatimah, Istri Sayyidina Ali Rodziallohu Anhu. putra Sayyidina Husen, putra Sayyid Ali Zaenal Abidin, putra Sayyid Muhammad Al-Baqir, putra Sayyid Imam Ja’far Assodiq bin Sayyid Ali Al Uraidi bin Sayyid Muhammad An-Naqib bin Sayyid Isa An-Naqib bin Sayyid Ahmad Al Muhajir bin Sayyid Ubaidilah bin Sayyid Alwi Al Awal bin Sayyid Maula As-Salinah putra Sayyid Alwi Asfani putra Sayyid Ali Al-Qasam putra Sayyid Muharmad Shohib Mirbath putra Sayyid Alwi Ami Al-Faqih putra Sayyid Abdul Malik Adzmathkhan, putra Sayyid Abdullah Adzmathkhan putra Sayyid Ahmad Syah Jamaludin putra Syech Maulana Jumadil Qubro, putra Syekh Ibrahim Zaenudir Al Akbar putra Syech Maulana Iskhaq Putra Sunan Giri atau (Raden Paku) putra Sunan Giri Kedhaton (Raden Prabu) putra Sunan Giri Pinang melahirkan Sunan Giri Prapen melahirkan Sunan Giri Wasiat melahirkan Ki Ageng Kerto Bongso melahirkan Ki Ageng Marato Lahir dari Ageng Silawerti Lahir dari Ageng Hudo Sentono Lahir dari Ageng Wiro Bongso Lahir dari Ageng Sigit Lahir dari Ageng Syahid Lahir dari Ageng Isturojo Lahir dari Ageng Waru Lahir dari Ki Ageng Purnowongso Putra Lansia Purno Wedono Putra Ageng Wiroboyo Putra Kyai Ibrahim Putra Kyai Abdurohman Putra Kyai Ismail Putra Kyai As'ari atau Kyai Guru) putra Kyai Haji Muhammad Yakub adalah anak dari Kyai Haji Muhammad Faqih (yang menulis silsilah Kyai Guru Kaliwungu ketika menetap dan menjadi Masyaikh di Mekkah) anak dari KH Abdul Ghofar anak dari Kyai Haji Batik Kaliwungu putra Kyai Haji. Mahfudz Syarbini (Imam Al Masjid -Mutaqien Kaliwungu) Putra KH. Muhibbudin Mahfudz (Pendiri Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an Hidayatul Qur'an Kaliwungu").
Nasehat Kyai Guru Kaliwungu kepada santri Thariqot Sattariyah, Lakukanlah amal shaleh tanpa dalih, bertaqwa kepada guru, umat dan masyarakat, maafkan dan ikhlas menerima takdir Alloh Subkhanahuwata'ala. Semoga kita semua selalu mendapat rahmat, pertolongan dan ridho dari Alloh Subkhanahuwata'ala.
Kepala Desa Protomdemyo Segera
Kaliwungu, Senin 2 Agustus 2021 Penulis buku sejarah kaliwungu Buminya Para Kyai
Kyai Haji Muhibbudin Mahfudz
Daftar Pustaka:
Tuhan adalah kebenaran
(Raden Muh Tommy Fadlurohman S.H.M.H)
Serat tulisan tangan dari Kyai Haji. Abdul Faqih dari Makkah
Suported by : Y.P.P Hidayatul Qur'an
Jalan Kyai Haji Hasyim As'ari Nomor 31, Kerajaan Kaliwungu Barat
Komentar
Posting Komentar