MAKAM KYAI SURU, SESEPUH KECAMATAN SURUH

DI SAYANGKAN, NISAN DAN BANGUNAN JIRAT MAKAM SUDAH DI GANTI

Kali ini, tujuan awal blusukan saya, akan mengunjungi komplek makam kasepuhan yang berada di kecamatan Suruh. Nah, pengen tau makam siapakah dan makam tokoh dari mana kah beliau. Tokoh tersebut mendapatkan Gelar dengan sebutan Kyai. Bagi masyarakat sekitar, tokoh ini memiliki peranan penting dan pengaruh untuk kemajuan wilyah tersebut. Sebagai pewaris secara turun temurun, dari masa ke masa, warga atau lapisan masyarakat sekitar di berikan kesempatan untuk memuliakan tokoh tokoh yang sangat berjasa. Dengan kenyataannya, komplek makam tersebut di berdirikan bangunan untuk melindungi dari terik dan hujan. Membuatkan tempat yang layak bagi para pengunjung untuk berziarah. Memberikan fasilitas dengan sempurna, menurut pandangan saya pribadi. Makam makam para tokoh, di bangun dengan bentuk arsitektur yang menyerupai surau surau pada jaman dulu. Masih mengikut sertakan karya leluhur bangsa berupa bangunan candi, yang sudah mengalami masa transisi dari hindu ke islam. Berupa tajuk yang memiliki 2 tingkatan berbentuk piramida, dengan konsep bangunan tirus ke atas yang menentukan satu titik menuju yang kuasa.

Warga masyarakat sekitar sangat percaya, ketika makam sosok alim ulama di doakan dan dimuliakan makbaroknya, akan membawakan berkah dan barokah tersendiri. Komplek makam kasepuhan tersebut berada di depan rumah, atau pelataran rumah warga. Kira kira, ada 8 tokoh makam yang berpusara di lokasi tersebut. Dari ke 8 makam tersebut yang masih bisa di kenali dari segi bangunan makamnya. Hanya saja, untuk makam makam yang lainnya, mungkin ada, tapi tilasnya sudah tidak terlihat sama sekali. Kyai Ageng Suru, untuk sebutan tokoh yang dimakamkan di wilayah tersebut. Beliau merupakan tokoh yang di anggap paling berjasa pada masanya. Dan di jadikan makam pepunden yang di sepuhkan, di desa Sruwen, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang. 

Baru kali ini, saya sowan, ziarah, dan mengadakan edukasi tentang makam makam kasepuan. Dima, komplek makam tersebut terdapat langgam nisan dua masa, yang kurun waktunya tidak terlalu jauh. Antara Pajang dengan mataram islam awal. Bisa juga di asumsikan, akhir masa Pajang dan Awal Masa Matara Islam. Tapi, ada yang aneh di komplek makam ini. Perubahan bangunan jirat makam, dan pergantian Nisan makam Kyai Suru. Yang membuat aneh itu, kenapa itu harus terjadi

Kasus seperti ini sering sekali terjadi di komplek makam kasepuhan. Bahkan tidak menjadi rahasia umum lagi. Sebagai contoh, makam berjumlah 6, dengan bangunan yang sangat lengkap. Berhubung bangunan tersebut rusak, karena lamanya termakan usia. Sehingga, membuat bangunan makam itu sendiri mengalami korosi yang di sebabkan oleh cuaca. Mengakibatkan kerusakan yang terjadi dengan sendirinya. Dan, penyusunan bangunan makam itu mengalami pengulangan kembali. Jadi dalam kondisi rusak, bangunan makam di susun ulang, dengan cara pemasang  yang tidak semestinya. Melengkapi beberapa panel, dengan menggunakan panel bangunan lain. Yang mengakibatkan, salah satu bangunan makam semakin berkurang dan semakin tidak nampak tilas makamnya. Belum lagi faktor pendukung lainnya seperti, dan hal yang sangat memprihatinkan, pembangunan jirat dan pergantian nisan makam. Karena, sudah tidak aslinya.

Nah bagi kita, untuk mengidentifikasi makam, semakin kesulitan dan sangat kehilangan jejak. Bagi saya pribadi, hal demikian akan merusak kearifan lokal yang sudah diciptakan, dan melekat pada konstruksi bangunan awalnya. Sebenarnya tujuannya bagus, membangun dan mengganti nisannya. Bahkan ada yang mengibaratkan. Harus ganti pakaian yang baru, supaya tidak terlihat lusuh. Dengan seperti apa pun, tentang kondisi Jirat mau pun nisan, saat mengadakan pembangunan, jangan sampai menutup secara keseluruhan, yang membuat panel panel tersebut tidak bisa terbaca typologinya. Alangkah lebih baiknya, supaya tetap di munculkan, di tata sedemikian rupa, ketika mengalami kekurangan material, cukup di tambal atau menggantinya dengan bahan material yang di jadikan komposisi bangunannya.   



Komentar

Postingan populer dari blog ini

WATU LUMPANG DAN UNFINIS YONI KENDALI SODO

SITUS CANDI DI MAKAM WALIULLOH KHASAN MUNADI

MAKAM WALIULLOH SYECH SUDJONO DAN KE DUA SAHABATNYA