MAKAM KYAI JAWA, ASLI TOKOH JAWA TULEN

 PANEMBAHAN SUKOLELONO, SOMBRON, TLUMPAKAN, TUNTANG

Bangunan Cungkup Makam, Panembahan Sukolelono

Siang itu, berkah hujan sudah menjemput dan menyapa semua ciptaannya di bumi. Kehadirannya sangat di terima dengan baik. Di terima penuh dengan suka cita, oleh alam dan isinya. Ketika nalar mulai beranggapan, ketika nalar mulai berfikir dengan baik. Bahwa Hujan adalah Berkah dan rizqi dari yang maha kuasa. Maka, mulai dari sini, raga dan nyawa serasa mempunyai kewajiban, untuk berucap syukur dan tetap berdo'a Kepada ALLOH SWT.

Alkhamdulillah, Wasyukurillah, 'Alani'matillah, Laa khaula Walaquwwata Illabillah, Amma Ba'dah.

Al khamdulillah, di pertemukan dengan hari hari yang sangat baik, kesempatan siang ini, kami masih di berikan kesempatan untuk sowan ke kompek makam, yang berada disebuah desa, di kecamatan Tuntang, dan masih di lingkup kabupaten semarang.

Bangunan Cungkup Makam, Panembahan Sukolelono

Kurang begitu faham, soal sejarah atau cerita, tentang salah satu tokoh yang memiliki Gelar dengan Sebutan Panebahan ini. ketika kita sampai di Dusun Sombron, Desa Tlompakan. Informasi tentang makam tokoh tersebut, tidak begitu banyak kita terima. Karena, pribadi kita masing masing, belum menemukan seseorang yang tepat, seseorang yang mungkin kita anggap sebagai tokoh sesepuh desa, seseorang yang mampu menceritakan sepak terjang dari tokoh yang dimakamkan di desa tersebut.

Hanya mendengar nama tokoh yang di makamkan, beliau lebih di kenal dengan sebutan Sukolelono, atau nama gelarnya Panembahan Sukolelono. karena minimnya informasi yang kita terima. Suatu kehormatan untuk kami, bisa sowan ke makam beliau, bisa tawasul ke makam beliau, tanpa adanya syarat yang di tentukan. Semua bisa di laksanakan, dan semua di persilahkan, bagi siapa saja yang mau menziarahi makam tokoh tersebut. Dengan catatan, sopan santun di dalam komplek makam, menjaga kebersihan, dan yang paling utama adalah menerapkan adat dan adab.

Bangunan Jirat Dan Langgam Nisan

Jika kita mendengar nama dengan gelar Panembahan Sukolelono. Pastinya kita sudah tau dengan penggambaran karakter tokoh yang di makamkan. Setidaknya kita juga tau sosok beliau, walaupun kita tidak pernah hidup sejaman dengan beliau. Kira kira apa yang menunjukan, dan kira kira apa yang menonjol dari karakterseorang tokoh tersebut.

Iya, benar

Nama dan gelar beliau.

Mari kita oncek"i, dan mari kita kupas sedikit tentang beliau. Kita kupas lewat langgam bangunan makam beliau. Tapi, sebelum kita mengupasnya, kita akan mencoba mengartikan dari pada gelar dan nama beliau.

Bangunan Jirat Dan Langgam Nisan

Gelar adalah, sebuah panggilan baru, yang di sematkan kepada seseorang, yang banyak membantu perjuangan atau sudah banyak membantu memperjuangkan hak hak pada saat itu.

Panembahan, sebuah gelar yang di sematkan kepada seorang pemimpin. yang membantu memakmurkan suatu wilayah, dan mempertahankan kedaulatan negara, Menjaga, dan melindungui negara dari ancaman fihak luar.

Sebutan Sukolelono, merupakan bukan nama asli yang pernah di berikan kepada kedua orang tua tokoh tersebut. Sukolelono merupakan gabungan dua kalimat, yang berasal dari bahasa jawa, yaitu Suko dan Lelono.

Suko yang memiliki arti suka

Sedangkan Lelono memiliki arti, orang yang suka berkelana atau orang yang suka mengembara. Jadi, Panembahan Sukolelono adalah Seorang pejabat Pemerintahan yang suka melakukan pengembaraan.

Di tengah tengah kontur tanah yang berbukit ini, di samping kanan kiri, depan belakang makam, di rimbuni tumbuh tumbuhan berupa bambu Apus. Tumbuhan bambu yang lebat adalah Papringan, sebutannya bagi masyarakat atau orang Jawa. Di setiap sudut pagar bumi yang mengelilingi komplek makam, di tandai dengan adanya Pohon beringin, tepat berada disisi sudut Barat. Di sisi sudut bagian timur, terdapat tumbuhan atau pohon Pala. Sudut timur, terdapat pohon Pule. Dan sudut utara baturan rimbunan tumbuhan bambu.

Bangunan Jirat makam, bahan kayu Jati

Bangunan Makam Panembahan Sukolelono berbahan baku kayu jati asli. Mungkin jika saya menyebutnya, usia kayu tersebut, lebih dari 200 tahun. Setelah usaidi pahat dan di bentuk sebagai bangunan Jirat dan nisan makam. Pahatan atau langgam bangunan Jirat makam tersebut, sudah populer pada abad ke 19 masehi, isaran 1800 an. Langga Pakubuwono jalur pantura.

Dengan sebutan makam tumpang.

tidak ada catatan khusus, atau cerita khusus yang dapat kita informasikan. Apalagi tentang sejarah sepak terjang beliau. Tanpa rujukan yang falid, kita tidak bisa dan kita tidak berani menceritakan dan menginformasikan tentang beliau.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

WATU LUMPANG DAN UNFINIS YONI KENDALI SODO

MAKAM WALIULLOH SYECH SUDJONO DAN KE DUA SAHABATNYA

SITUS CANDI DI MAKAM WALIULLOH KHASAN MUNADI