JEJAK MATARAM HINDU, LERENG GUNUNG KENDALISODO
ADA APA DENGAN GUNUNG KENDALISODO
Jujur saja, saya masih heran dengan Gunung yang satu ini. Sebenarnya tidak terlalu besar, juga tidak terlalu menarik untuk di adakan pendakian. Karena, saya berfikir, ketika sudah sampai puncak, keindahan apa yang dapat di nikmati diatas sana. Tapi, pemikiran saya itu meleset, dari saya pribadi juga tidak tau tentang pernyataan ini. Seolah olah, gunung tersebut menggambarkan tentang dirinya, dan mengisyaratkan sesuatu di balik semua itu ada misteri apa. Bukan soal mistisnya, bukan pula soal kesakralan gunung tersebut. Dari dulu, hingga sampai sekarang pun, kewibawaan mistis dan sakralnya Gunung tersebut sudah ada.
Apa lagi di balik kesakralan dan kemistisan yang di balut dengan legenda atau cerita rakyat. Berbagai unsur yang tertuang pada kisah gunung tersebut, sudah tidak di ragukan lagi. Ketika mendengar nama Gunung Kendalisodo, yang terlintas dalam pikiran sudah barang tentu, Gunung tersebut membawa aura mistis yang pekat. Karena, Gunung tersebut salah satu Paku Buminya Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang. Dan pikiran yang berikutnya, pasti mempunyai pendapat bahwa Gunung Kendalisodo memiliki penjaga dengan argumentasi yang berbeda.
Sebenarnya banyak sekali, jika harus memberi penilaian khusus untuk Gunung tersebut, Jangan membicarakan tentang Kesakralan dan ke mistisannya. Percaya tidak percaya, setiap Gunung di Nusantara, memiliki cerita yang berbeda. Bahkan, kewibawaan yang berbeda pula. Tapi, saya pribadi yakin dengan keputusan yang menceritakan tentang kewibawaan Gunung. Beberapa waktu yang lalu setelah membuat tulisan bersumber pada cerita rakyat. Akhirnya, saya mengeluarkan pendapat dengan pemikiran yang berbeda. Dalam arti, kisah ini saya tulis dengan dua fersi, antara cerita rakyat dan sedikit penelitian kecil yang saya lakukan. Kemudian merangkainya menjadi satu berupa tulisan. Ketika si pembaca menikmati ceritanya, si pembaca juga bisa melihat gambaran dari sisi sisi kehidupan masa itu, melihat dan mengimajinasikan suasana pada masa itu, lewat guratan yang terpahat pada media batu. Mungkin hanya sekedar benda mati yang tak berarti. Tapi, dari sini saya mulai mengagumi tentang warisan tinggalan dari leluhur, karena memiliki nilai nilai sejarah yang sangat tinggi.
Komponen batuan candi, sebagai jirat makam |
Langsung saja pada inti bahasannya
Kemarin, tepatnya pada tanggal 20 desember 2023, saya bersama teman komunitas sejarah mengadakan blusukan ke sebuah tempat, di lereng gunung kendalisodo sisi sebelah selatan. Secara kebetulan, tempat yang kita kunjungi, terdapat Situs Cagar Budaya berupa petirtaan kuno. Petirtaan kuno dengan sebutan sendang seklotok. Nah, untuk melengkapi penjelajahan situs di lereng kendalisodo, saya tambahkan keberadaan situs kecil yang terpisah dari luar komplek petirtaan tersebut.
Umpak dengan Pola List |
Keberadaan situs yang saya maksud, terdapat di area komplek pemakaman milik warga seklotok, dengan kontur tanah yang sangat meyakinkan tentang keberadaan situs. Setelah blusukan ke komplek makam dan mengadakan pembuktian, dengan hasil akhir memang benar keberadaan situs yang di maksud. Seperti hal biasa, kita berjalan secara terpisah, blusukan diseputaran makam, untuk mendapatkan pembuktian yang lainnya, tentang keberadaan situs di pemakaman ini. Hanya ada beberapa komponen dari bangunan candi, yang di alih fungsikan menjadi jirat dan nisan makam tokoh yang di tuakan.
Umpak dengan alur pengunci |
Setelah beberapa saat kemudian, tidak ada tanda tanda yang menunjukan bahwa beberapa komponen dari bangunan candi, berasal dari komplek pemakaman ini. Jika memang benar komponen komponen tersebut berasal dari komplek makam sini, seharusnya ada beberapa tinggalan yang muncul di permukaan tanah. Yang menunjukan bahwa, komplek makam ini pernah berdiri bangunan candi.
Umpak dengan pola list |
Hasil dari beberapa informasi yang kita kumpulkan, melalui pertanyaan yang kita ajukan kepada warga, tidak cuma 1 atau 2 orang saja. Ternyata, komponen batuan candi yang menghiasi makam sesepuh desa, tidak berasal dari komplek pemakaman ini. Melainkan, komponen komponen tersebut pindahan dari Sendang Seklotok. Yaa sangat wajar, karena, jarak sendang seklotok dengan komplek pemakaman milik warga kisaran 300 meter saja. Maksudnya, ada indikasi komponen tersebut memang pindahan dari sendang seklotok yang berada di lahan produktif milik warga.
Umpak dengan Relief Bunga Ceplok Piring |
Terus, kira kira komponen apa saja yang menghiasi makam sesepuh Desa
Yang pertama 4 buah umpak, dari keempat buah umpak tersebut, ada satu umpak yang sangat menarik. Umpak tersebut memiliki relief atau pahatan dengan pola bunga Ceplok Piring dengan batangnya yang keluar dari jambangan.
Umpak dengan pola list |
yang kedua, dari beberapa komponen yang saya ketahui
Komponen ini berada di antara selasar atau kaki candi, komponen tersebut memiliki bidang pelipit berpola kelopak Bunga Padma. atau lebih di kenal dengan pelipit genta. Untuk komponen lainnya hanya batuan pengisi sebuah bangunan saja, dan memiliki alur pengunci yangdapat dihubungkan ke komponen lainnya.
Umpak dengan Pola list |
Dan satu hal lagi yang paling penting
Keberadaan bangunan candi biasanya satu tempat dengan keberadaan Makam makam yang di tuakan, walaupun tidak semua makam dan bangunan candi selalu di tempat yang sama.
Masih banyak yang belum kita blusuki, masih banyak yang belum sama sekali kita explore, untuk menyibak tabir di balik mistis dan sakralnya Gunung Kendalisodo.
Youtube eko budi y dan eko budi z
Komentar
Posting Komentar