KAWAH CANDRADIMUKA

 KAWAH GUNUNG UNGARAN, BERADA DI KOMPLEK CANDI GEDONG SONGO

Gunung Ungaran adalah Gunung berapi bertipe tratovolcano, yang terletak di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Memiliki ketinggian 2050 mdpl di atas permukaan air laut. Walaupun tidak ada catatan khusus mengenahi aktivitas vulkanologi di gunung ini. Akan tetapi banyak di temukan suber sumber mata air panas yang keluar dari dalam perut bumi. Indikasi tersebut menyatakan bahwa, gunung tersebut masih aktif hingga sampai saat ini. Beberapa tempat yang terdapat sumber mata air panas yaitu

1. Sumber Mata Air Panah Gonoharjo, Ngelimut, Kendal

2. Sendang Penyangklingan di  lereng gunung kendali sodo

3. Sendang Si klotok, Bawen, Keberadaannya di lereng gunung kendali sodo, di tengah tengah lahan persawahan.

4. Desa Kawah Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang

5. Desa Kaliulo Kecamatan Pringapus, Kabupaten arangSemarang

6. Dusun Derekan, Dema Merakmati, Kecamatan Bawen Kabupat Semarang. Lokasi tersebut bersebelahan dengan Komplek Percandian Ngempon

7. Dusun Diwak, Desa Kenangkan Wetan, Kecamatan Bergas, Kabupaten Searang.

8. Pemandian Air Panas Desa Poncoruso, Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang.

9. Dan yang terakhir adalah, Kawah Candra Dimuka, Lokasi Kawah tersebut berada di Dusun Darum, Desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Berada di Komplek percandian Gedong Songo, terletak di dasar lembah yang menjadi dinding pemisah antar komplek  bangunan candi ke tiga dan komplek bangunan candi ke empat.

Video Youtube


Kawah Candradimuka

Tidak lepas dengan kisah cerita atau legenda Rakyat yang sudah melekat di dalam sanubari, dari dulu hingga sampai saat ini. Gunung Ungaran terkenal dengan cerita tokoh dalam dunia pewayangan. Antara tokoh Protagonis di perankan tokoh wayang Hanuman, dan Antagonis di perankan oleh tokoh pewayangan Rahwana atau Dasa Muka. Legenda tersebut menceritakan tentang Perkelahian Hanuman dengan Rahwana. Berawal dari cerita Rahwana merupakan sosok Raja Raksasa yang memimpin kerajaan yang di sebut dengan Alengka Diraja. Dan memiliki nama gelar dengan sebutan Dasa Muka. Dalam bahasa Sansekerta, dasa muka memiliki maknakk dasa yang berarti sepuluh dan muka adalah wajah. karena memiliki wajah berjumlah sepuluh. Di ceritakan sebagai raja raksasa yang kejam, pembuat onar, bahkan sering sekali mencari hiburan dengan memporakporandakan kampung yang di lewatinya.
Cerita itu berawal dari ketertarikan Rahwana kepada Dewi sinta, niat ingin memiliki hati dari pasangan Sri Rama, Rahwana menggunakan berbagai macam cara untuk mendapatkan hati Dewi Sinta tersebut. Akan tetapi, ketika sang Rahwana menyatakan ketertarikannya, Dewi Sinta pun menolaknya, dan seolah olah mematahkan semangat hidupnya. Sehingga niat jahat dalam hati dan pikirannya tibul, bagaimana cara mmendapatkan Dewi Sinta walaupun nyawa sebagai taruhannya. Maka dari itu. Rahwana melakukan penculikan terhadap Dewi Sinta di saat Sri Rama sedang mengadakan perburuan di hutan bersama adiknya yang bernama Laksmana.

Kawah Candradimuka

Kala itu, dalam kisah cerita ramayana, Dewi Sinta tinggallah sendirian di ruah. Karena di tinggal sang Rama beserta Adiknya berburu binatang liar di hutan. Moment ini lah yang kemudian di manfaatkan oleh Rahwana untuk menculiknya. Kedatangan Rahwana tidak di ketahui oleh Sang Rama dan Laksmana. Bahkan kedatangan Rahwana dengan perubahan bentuk wajah dan bentuk tubuhnya yang menyerupai sosok Resi yang sedang dalam perjalanan Jauh untuk mengebara. Dengan demikian, Dewi Sinta pun juga tidak mengetahui perubahan tersebut. Sehingga suatu ketika, kedatangan Rahwana dalam bentuk yang berbeda mampu mengelabuhi Dewi Sinta. Sosok Dewi Sinta dalam cerita merupakan sosok wanita yang Cantik parasnya, Penyabar dan tidak tega jika melihat orang dalam kesusahan.

Kedatangan Rahwana dengan pergantian rupa, berwujud Resi Yang sedang kelaparan dan kehausan. Resi tersebut menghampiri rumah Dewi Sinta untuk meminta Mentega dan segels air untuk. Untuk menambah energi saat perjalanan jauhnya. Dewi Sinta pun menanggapi permintaan tersebut. Akan tetapi, Dewi Sinta teringat akan pesan Sang Rama, untuk tidak keluar dari garis lingkaran yang di buat oleh Sri Rama dengan japa manteranya. Rajah Kala Cakra, merupakan garis yang di buat Sri Rama untuk melindungi Dewi Sinta beserta rumaahnya, dari bentuk segala kejahatan.

Dengan Keadaan demikian, Resi pun tidak bisa masuk ke dalam rumah Dewi Sinta, karena resi tersebut memiliki niatan jahat umtuk menculik Dewi Sinta. Dengan tipu daya yang di keluarkan oleh Resi, dengan melas dan penuh penderitaan, akhirnya drama tersebut berhasil mengelabuhi Dewi Sinta untuk keluar dari lingkaran kala cakra yang di buat oleh Sang Rama. Dengan cekatan, Resi tersebut berubah menjadi sesosok orang yang tinggi besar, dengan Raksasanya, lalu meraih tangan Dewi Sinta. Memapahnya di bahu sebelah kanan dan membawanya terbang menuju kerajaan Alengka Diraja.

Dalam pejalanannya, Rahwana bertemu dengan sosok Garuda dengan bentuk antrophomorfik. Dan menanyakan tentang Dewi Sinta mau di bawa ke mana. TAnpa berfikir panjang, Rahwana mellancarkan serangan yang membabi buta. Sehingga, mebuat Jatayu si burung garuda tersebut mengalami patah Sayap kanannya dan terjatuh ke bumi.

Kawah Candradimuka

Dengan demikian, Rahwana pun dengan leluasa membawa lari Dewi Sinta untuk menuju ke Singgasananya. Dalam tempat yang lain, dalam perburuannya, Sri Rama merasa tidak memiliki selera berburu, perasaan seolah olah terganggu dan seolah olah harus pulang sesegera mungkin. Tanpa berfikir panjang, Sri Rama mengajak adiknya Laksmana untuk pulang menuju rumahnya. Sembari menuju jalan arah pulang, sri Rama bercerita kepada Laksmana tenang keadaan perasaan yang mengganjal dalam hati dan fikirannya. Sambil bergegas pulang ke rumah, di tengah tengah perjalanan, samar samar Sri Rama melihat sesosok makhluk yang tergeletak di atas rerumputan. Bergegas Sri Rama dan Laksmana menghampirinya. Sungguh sangat terkejut, ternyata di dapati Jatayu tergeletak dalam keadaan luka yang sangat parah. Dari cerita Jatayu, Sri Rama pun mendapati jawaban yng di rasakan saat berburu di hutan. Mendengar cerita dari Jatayu, Sri Rama pun menjadi Murk kepada Rahwana. Laksmana sebagai adik dari Sri Rama, di utus untuk mencari Kera Putih yang bernama Hanoman. Bergegaslah Laksmana menuju ke gunung tempat di mana Sang Hanoman hidup bersama dengan sejenisnya.

Di waktu yang sama, Sri Rama mengobati Jatayu yang terluka parah, di karenakan kalah berkelahi dengan Rahwana. Sesampainya di Gunung yang di maksud, Laksmana menceritakan dan menyampaikan pesan dari Sri Rama. Bahawa, Sri Rama mengutus Hanoman untuk menjemput Dewi Sinta ke Kerajaan Alengka Diraja dan merebutnya dari tangan Rahwana untuk di bawanya pulang ke hadapan Sri Rama. Tanpa berfikir panjang, Hanuman pun seketika berangkat dan terbang menuju ke Kerajaan Alengka Diraja. Menuju ketempat, di mana Dewi Sinta di bawa oleh Raja Rahwana.


Kawah Candradimuka

Dalam kisah cerita tersebut, Hanuman melawan Rahwana beserta punggawanya tidak sendirian. Melainkan membawa bala tentara sejenisnya untuk bantuannya. Berhubung bala tentara Hanuman tidak memiliki keahlian untuk terbang. Dalam cerita tersebut, Hanuman beserta bala tentaranya membut jembatan yang disusun tau di tata dari batu, supaya bisa menyeberangi lautan yang memisahkan antara negara tempat Sri Rama berasal dengan Kerajaan Alengka Diraja.

Jembatan tersebut di buat dengan kurun waktu yang lumayan lama. Setelah jembatan sebagai penghubung kedua negara tersebut jadi, Hanuman dan bala tentaranya melancarkan serangan mendadak ke benteng Kerjaan. Dengan banyaknya pasukan kera yang di pimpin oleh Hanuman, bala tentara dari Raja Rahwana pun kalang kabut karena tidak bisa menahan bala tentara Hanuman yang merangsek dan memaksa untuk masuk ke dalam Kerajaan. Mendengar kalangkabutnya bala tentara kerajaan, Rahwana pun mengutus Adiknya yang bernama Inrajid, untuk memberikan perlawanan terhadap tentara kera. Dengan cerita yang sama, Indrajid pun kalang kabut di buatnya. Dalam pikiran Indrajid yang licik, pikiran yang di hasilkan pun pada akhirnya, di beritahukan kepada sang kakaknya yaitu Rahwana. Untuk menangkapnya hidup hidup dengan cara di ajak rundingan berdamai. Ketika rundingan perdamaian terjadi, Sang Rahwana di minta untuk mempersiapkan bala tentaranya dengan berbekal jaring yang kuat untuk meringkus Hanuman.

Rundingan yang di adakan oleh Rahwana pun terjadi, Hanuman dengan luluhnya mempercayai niat dari Rahwana tersebut. Ketik HAnuman lengah, Rahwana memerintahkan bala tentaranya untuk meringkus dan menangkap, selanjutnya untuk memenjarakan hanuman di ruang tahanan Kerajaan. Dengan keadaan demikian, Hanuman pun mengikuti kemauan Rahwana, untuk di ringkus dan di masukan ke dalam penjara Kerajaan. Setelah Hanuman di masukan ke dalam penjara, Rahwana beserta Inderajid merencanakan sesuatu untuk membunuh anuman. Ide ide bengispun di keluarkan, dan ide terakhir di keluarkan oleh Rahwana, supaya Hanuman dibakar hidup hidup. Akan tetapi, Inderajid sang adik tidak menyetujui akan hal itu, Inderajid punya alasan sendiri. jika Hanuman di bakar hidup hidup, yang di khawatirkan Indrajid, Hanuman tersebut tidak akan mati. Karea, hanuman memiliki kesaktian yang di turukan dari beberapa Dewa. Bukan Hanuman yang mati, akan tetapi, Kerajaan Alengka Diraja yang akan runtuh dan mengalami kekalahan.    


Kawah Candradimuka

Berhubung Rahwana adalah Raja, punya wewenang dan kuasa, maka Indrajid pun tidak bisa berbuat banyak. Dari akhir keputusan tersebut, Rahwana mengutus bala tentaranya untuk menyiapkan kayu bakar di tengah alun alun kerajaan. Kejadian itu di saksikan oleh Rakyat Alengka Diraja. Bahwa akan ada hukuman bakar kepada hanuman yang telah berani melawan dan menyerang Kerajaan Alengka Diraja. Rakyat pun mulai memenuhi alun alun kerajaan, dengan niat ingin melihat sosok kera putih yang sakti akan di bakar.

Setelah segala sesuatunya terpenuhi, maka Hanuman pun di ikat dalam tiang yang berdiri di tengah tengah kayu bakar. Setelah di ikat dengan kuat, laalu Rahwana memerintahkan bala tentaranya untuk meyalakan tumpukan kayu bakar dari delapan penjuru mata angin. Akhirnya, tumpukan kayu tersebut terbakar dengan api yang sanat besar. Dan menjalar pelan menuju ke arah Hanuman saat terikat ditiang Hukumannya. Ketika Hanuman mulai terbakar, anehnya, Hanuman tidak merasakan kepanasan yang berarti, seolah olah Hanuman gembira dan mengeluarkan keadaanya yang sangat bahagia. Sang Rahwana dan Indrajid pun menjadi bingung dengan kejadian yang demikian.

Setelah beberapa waktu, beberapa hari, api trsebut berubah menjadi bara yang sangat panas. Ketika itulah, tali pengikat yang melilit tubuh hanuman putus karena terbakar. Dan di saat itulah, Hanuman mulai murka dan membakar Kerajaan Alengka Diraja beserta isinya. Bala tentara Rahwana kalang kabut di buatnya. Rahwana memerintahkan Inderajid untuk membangunkan Kumbakarna yang sedang tertidur lelap untuk melawan Hanuman. Seketika Inderajid mendapat perintah dari sang kakaknya, Inderajid berangkat dan membawa beberapa bala tentara untuk ikut membantu membangunkan Kumbakarna. Karena, Kumbakarna merupakan adik ke tiga dari Rahwana yang berwujud sosok raksasa dengan tinggi besar. Kalau sekedar membangunkan dengan suara suara khas manusia normal, Kumbakarna tidak akan bangun. Karena, dengan suara suara tersebut, dalam lelapnya Kumbakarna tidak akan bangun sesuai dengan yang di harapkan.

Berbagai macam cara untuk membangunkan Kumbakarna, tidak butuh waktu yang sedikit, berjam, berhari. Kumbakarna tdak bisa di bangunkan dengan cara demikian. Pada akhirnya, Kumbakarna bangun dengan sendirinya. Mendapati Indrajid sebagai kakak ke duanya, Kumbakarna kaget dan siap untuk mendengarkan perintahnya. Inderajid berkata kepad Kumbakarna bahwa, ada tugas untuk melawan Hanuman yang sedang memporak porandakan Kerajaan Alengka Diraja, perintah ini langsung dari Kakak Pertamanyan Yaitu Rahwana. Tanpa berfikir panjang, Kumbakarna bergegas menemui Hanuman dan menghentikan tidakan yang di lakukan Hanuman. Tapi tidak semudah itu, amarah Hanuman tidak bisa di bendung ketika dia dalam keadaan amarah yang besar. Sedangkan Kumbakarna, Indrajid, bahkan Rahwana pun tidak mampu untuk menghentikannya.


Kawah Candradimuka

Dengan sangat terpaksa, Kumbakarna melawan Hanuman dengan tubuhnya yang besar dan tenaganya yang besar pula. Hanuman pun tidak tinggal diam. Hanuman merubah dirinya menjadi raksasa yang sangat besar, yang setara dengan Kumbakarna. Akhirnya perkelahian di antara keduanya sangatlah sengit. Dan terjadi tidak begitu lama, tumbanglah Kumbakarna dengan penuh luka yang serius karena amukan dari Hanuman. Hanuman pun di nyatakan menang atas perkelahian yang terjadi. Mengetahui akan hal itu, Indrajid dan Rahwana melarikan diri keluar dari kerajaan. Mereka berdua meninggalkan kerajaan denga arah yang berbeda. Setelah Alengka Diraja di bumi hanguskan, Hanuman pun berjalan menuju Kaputren tempat Dewi Sinta di sekap. Dewi Sinta di papahnya menggunaka kedua tangan Hanuman, dan di ajaknya pulang ke rumah Sri Rama. Bertemulah antara Sri Rama dengan Cewi Sinta. Sri Rama dan Dewi Sinta pun tidak lupa untuk mengucapkan rasa terimakasi atas bantuan dari Hanuman. 


Kawah Candradimuka

Konon Ceritanya, Rahwana melarikan diri ke arah Gunung Ungaran, Rahwana mengauk ketika melewati desa yang padat akan penduduknya. Hingga pengejaran yang di lakukan oleh hanuman membawakan hasil. Rahwana sedang engamuk di suatu perkampungan yang padat penduduknya. Hanuman pun dengan cerdiknya, menggiring Rahwana ke tempat yang lapang, ketika terjadi perkelahian tidak menimbulkan banyak korban. Perkelahian itu terjadi cukup lama, hingga pada saatnya, perkelahian itu di menangkan oleh Hanuman. Kesusahan hanuman melawan Rahwana, ternyata Rahwana tidak mudah mati. Walau pun di gempur serangan yang bertubi tubi, hanya luka memar saja dan tidak ada yang terlalu serius luka terebut. Tanpa berfikir panjang, dalam cerita rakyat, Hanuman mengakatsebuah gunung yang besar. Konon ceritanya, Gunung yang di angkat Hanuman adalah Gunung Ungaran.

Dalam keadaan yang terdesak, Rahwana akhirnya di timpa gunung ungaran hingga tidak bisa bangkit lagi. Rahwana berpesan kepada semua penghuni jagad raya. Jika ada muda mudi yang melakukan tidakan yang tidak terpuji sebagai contoh, berzina, mabuk mabukan, tepat berada di lokasi Kawah Candradimuka. Maka, Rahwana akan bangkit lagi dan menuntut balas dengan apa yang di lakukan Hanuman kepada dirinya.

Banyak yang mempercayai bahwa, kawah candradimuka merupakan tempat bernafasnya Rahwana hingga sampai sekarang. Maka dari itu, kawah Candradimuka tetap di sakralkan hingga sapai sekarang.

Kisah cerita tersebut sebenarnya pesan moral yang di sampaikan kepada kita para pemuda

1. Waspada akan kejahatan

2. Rasa terimakasih kepada orang yang sudah menolong kita

3. Selalu bertindak sopan santun di manapun kita berada

Cerita Rakyat Nusantara


Kawah Candradimuka


Komplek Percandian ke Tiga, Gedong Songo




Komentar

Postingan populer dari blog ini

WATU LUMPANG DAN UNFINIS YONI KENDALI SODO

SITUS CANDI DI MAKAM WALIULLOH KHASAN MUNADI

MAKAM WALIULLOH SYECH SUDJONO DAN KE DUA SAHABATNYA