WATU LUMPANG DESA JATEN TUNTANG



Watu Lumpang Desa Jaten
Kec. Tuntang Kab. Semarang



Masuk dalam daftar wilayah Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Nama Desa Jaten merupakan salah satu wilayah pedesaan yang memiliki aset tinggalan atau aset warisan leluhur Nusantara berupa watu lumpang. Walaupun sejatinya, jika kita terus dan mengali informasi dari warga sekitar. Saya berkesimpulan bahwa, desa tersebut masih menyimpan banyak aset tinggalan leluhur nusantara berupa benda cagar budaya lainya. Perlu di ketahui, jumlah watu lumpang di desa jaten ada dua buah dan letaknya pun saling berdekatan.

Karena, leluhur jaman itu lebih tau persisnya. Jika letaknya saling berjauhan akan menimbulkan rasa kangen yang mendalam. Kenapademikian .. ???

Karena,Long Distance atau hubungan jarak jauh itu sungguh sangat tidak mengenakan. Dan akan menimbulkan rasa cemburu buta, yang akhirnya akan timbul putusnya sebuah ikatan atau hubungan yang sudah di bangun dengan pondasi " CINTA "

Kita lanjut pokok bahasan tentang batu lumpang di desa Jaten.

Kedua batu lumpang tersebut memiliki ukuran berdiameter kurang lebih sekitar 80 cm, kedalaman lubang tengah batu lumpang berfariasi, yang satu memiliki kedalaman 66 cm dan yang satunya memiliki ukuran kedalaman 98 cm. Diameter lubang lingkar bagian tengah batu lumpang pun, juga berfariasi. yang satu memiliki ukuran diameter 20 cm dan yang satunya lagi memiliki ukuran lingkar berdiameter 16 cm dan 18 cm dengan posisi arah ukur yang berbeda.

Terdapat inskripsi pada penampang atas batu lumpang yang satunya. Namun, inskripsi tersebut telah aus dan sudah tidak bisa terbaca lagi. Di karenakan lamanya usia pahatan inskripsi yang terdapat pada batu lumpangnya. Yang jelas aus atau rusak karena faktor alam. 

Masih seperti biasa.. !!! 

Dalam rangka melaksanakan kegiatan saat libur kerja, saya bersama teman teman komunitas sejarah, sudah menjadi kebiasaan untuk melakukan penelitian yang menurutku penting, dan mungkin tidak penting untuk orang lain. Seperti pada awal kalimat pendahulu ini, saya menyatakan bahwa, diri saya bukanlah jebolan dari Akademis yang memuat tentang perjalanan jenjang pendidikan sekolah perguruan tinggi. Entah itu perguruan tinggi Negeri atau pun perguruan tinggi Swasta. Yang jelas, saya sangat menikmati sebuah perjalanan, yang menurutku bermanfaat untuk saya pribadi, sukur betmanfaat untuk orang lain. 

Banyaknya situs cagar budaya, yang dapat kita temui di setiap wilayah wilayah yang memiliki potensi cerita rakyat dan mengandung unsur sejarah bangsa. Contoh desa Jaten, walaupun cuma sekedar watu lumpang saja, desa tersebut tergolong mempunyai cerita rakyat yang kental dengan pesan moral. Tempat ini pula yang memiliki kisah perjalanan tentang munculnya suatu peradaban. Peradaban masa kuno hingga peradaban masa moderen. 

" Watu Lumpang Desa Jaten "


" Watu Lumpang Desa Jaten "

Batu Lumpang berinskripsi

Watu Lumpang merupakan salah satu jenis Benda Cagar Budaya, Yang memang harus di Rawat dan di lestarikan. Karena Menurut saya pribadi, watu lumpang merupakan salah satu jenis benda cagar budaya warisan dari leluhur nusantara. Yang dulu pernah di sucikan untuk kegunaan yang semestinya. Tonggak sejarah desa, Watu Lumpang juga bisa di jadikan penanda munculnya peradaban pada masa itu.

Banyak pendapat yang mengutarakan,tentang kegunaan atau fungsi dari pada watu lumpang tersebut.

" Watu Lumpang Desa Jaten "

Pendapat Pertama

Watu Lumpang Merupakan salah satu penanda suatu wilayah yang di sebut dengan " Krajan ".

Di mana terdapat sebuah desa atau tempat yang berkaitan dengan nama Krajan sebagai toponiminya. Sudah bisa pastikan, lokasi tersebut terdapat situs cagar budaya, minimal watu lumpang dan situs lainya, kemungkin keberadaan sisa bangunan Candi maupun jenis arca Nandi dan Yoni, sebutan luasnya watu lesung atau watu kenteng.


" Watu Lumpang Desa Jaten "

Pendapat Ke dua:


Watu Lumpang sengaja di buat dan digunakan sebagai alat, untuk mempermudah suatu pekerjaan. Sebagai contoh, untuk menumbuk hasil pertanian mau pun untuk alat pengolahan obat obatan herbal di masa itu.

Pendapat Ketiga :


Watu lumpang di ciptakan sebagai alat atau sarana pemujaan dewi kesubura atau Dewi Sri atau Dewi Padi. Dengan cara melakukan upacara pemujaan yang di ikuti oleh lapisan masyarakat pada umumnya.

Pemujaan kepada dewi Sri pun, dilakukan  di tengah tengah tanah yang luas dan lapang, tentunya dengan bacaan bacaan mantera dan doa.

Dengan adanya ritual semacam itu, terciptalah tradisi " Wiwitan ( bahasa jawa ) atau awalan " Tradisi tersebut masih terlaksana hingga sampai sekarang, acara seperti itu masih diadakan khususnya daerah pulau jawa dan bali. Wiwitan adalah, upacara adat yang di lakukan untuk mengawali atau memulainya masa panen. Kebanyakan acara wiwitan di adakan saat mulai panen padi.

Dengan adanya tradisi semacam itu, leluhur Nusantara mewariskan budaya ke generasi berikutnya. Walaupun beda cara berdoa, namun sikap pelaksanaan tetap sama walaupun beda tipis.

Jangan memiliki persepsi yang negatif. 
Karena, kita mempunyai konsep masing masing dalam melaksanakan atau melakukan ucapan syukur terhadap Tuhan Yang Maha esa.

" Watu Lumpang Dea Jaten "

Pendapat Ke Empat


Watu Lumpang memiliki pasangan yaitu sebatang Alu ( jawa ) Yang terbuat dari batu Juga. Antara watu lumpang dan alu, Merupakan benda yang di gunakan sebagai sarana untuk pemujaan juga. Pendapat ini memang agak masuk akal jika menurut saya. Alu dan watu lumpang, Merupakan gambaran atau bentuk lingga dan yoni yang belum sempurna.

Setiap masa, Perkembangan pemikiran manusia selalu mengalami perubahan dengan ide kratifnya, untuk membuat suatu gagasan yang masuk logika.

Kalau jaman sekarang, Lingga Yoni Reborn.

Secara keseluruhan pendapat di atas, bagiku masuk di akal semua. Untuk mencari kenenaran tentamg fungsi watu lumpang sangat sulit. Karena, Belum pernah di ketahui atau di temui sebait prasasti yang menjelaskan tentang kegunaan watu lumpang tersebut.

 
" Watu Lumpang Desa Jaten "


Biarkan manusia berpendapat tentang logika dan nalar yang di gunakannya, Kembalikan pada pendapat yang terakhir. Bahwa, informasi yang memuat tentang kegunaan watu lumpang sangat minim dan belum di ketahui sumber yang jelas.

Tugas saya sebagai penulis atau perangkai sebuah narasi, hanya berbagi sedikit pengetahuan yang saya ketahui saja.

Selanjutnya terserah mereka mereka yang akan menanggapi akan hal ini.


Ikuti Penelusuran kita selanjutnya, Di tempat tempat yang lain tentunya. Dengan kebahagiaan dan kedamaain pengetahuan Umat.

_Hobiku_Sobo_Alas_



#GoesDancoex







Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

WATU LUMPANG DAN UNFINIS YONI KENDALI SODO

SITUS CANDI DI MAKAM WALIULLOH KHASAN MUNADI

MAKAM WALIULLOH SYECH SUDJONO DAN KE DUA SAHABATNYA