KYAI BANTAR ANGIN CANTUNG
Ungaran Timur 4 Februari 2023
'' KYAI BANTAR ANGIN, BUKIT CANTUNG, SEMARANG ''
Dalam rangka melaksanakan kegiatan masa libur kerja, saya bersama teman sudah menjadi kebiasaan untuk melakukan penelitian yg menurutku penting, dan mungkin tidak penting untuk orang lain. Seperti pada awal kata pndahuluan ini. Saya menyatakan bahwa, diri saya bukanlah jebolan dari Akademis yang memuat tentang perjalanan Jenjang Pendidikan sekolah Perguruan Tinggi, Entah Perguruan Tinggi Negeri ataupun Swasta. yang jelas saya senang melakukan sebuah perjalanan yg menurutku bermanfaat untuk saya Pribadi, Syukur syukur bermanfaat bagi Orang lain.
Dalam rangka melaksanakan suatu survei lokasi yang saya kunjungi. biasanya saya memilih tempat yang mengandung Unsur Jejak jejak sejarah. Entah itu masa Klasic, Masa Colonial, Petilasan bahkan sampai ke Kuburan kuburan yang saya anggap sepuh atau tua. Karena menurut saya pribadi. Dengan adanya penelitian kecil yang saya lakukan, saya pun berharap akan menemukan sececah penerangan dari sumber sumber yang saya kumpulkan. Di antaranya sumber Primer atau Sumber Sekunder.
Perjalanan saya kali ini akan mengupas tentang Pemakaman sepuh di Kota Semarang, Yang berada di Puncak Bukit Cantung, Desa Jomblang, Kecamatan Candisari Kota Semarang. Walaupun sebenarnya, Tokoh yang di makamkan tidak boleh di kupas tentang sepak terjangnya.
Jika mengingat atau melihat dari Channal Youtube, Bahkan Media Elektronik seperti Blogger dan yang lainya. Bagi saya itu sudah hal yang biasa. Tapi, disini saya merasa harus ikut nulis lewat penelitian saya, dan beberapa pertimbangan dari sumber sumber yang saya kumpulkan hingga terbentuk banyak kalimat sebagai berikut.
![]() |
Makam Kyai Bantar Angin |
Satu hal lagi, Saya pribadi tidak akan menulis tentang sejarah dari pada sepak terjang beliau di masa hidupnya. Saya hanya ingin menulis tentang beliau dan jabatan beliau, pada masa beliau masih exist di masanya. dan semoga, tulisan saya ini bisa di jadikan atau bisa membukakan sedikit sejarah tentang siapakah beliau.
Beberapa kutipan dari sumber sumber yang mengupas tentang Nama Asli beliau, Bahkan Pangkat dan Juga Derajat beliau. Saya berusaha mengumpulkan data dari sumber untuk perbandingan saja. Diantara sumber sumber yang terkait dengan sebutan Bantar Angin diantaranya
1. Sumber https://respository.unej.ac.id
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenahi mitos Bantar Angin, yang menyangkut wujud sebuah bangunan besar yang di sebut dengan Kerajaan. Mitos Kerajaan Bantar Angin merupakan salah satu terbentuknya kebudayaan daerah Jawa Timuran yaitu Ponorogo yang di golongkan dalam bentuk folklor. Dan Mitos Kerajaan bantar Angin menyimpan Cerita Asal Usul Reog Ponorogo, Sehingga Masyarakat tidak bisa memisahkan antara mitos Dan kebudayaan.
Selanjutnya di bahas pula fungsi Nilai yang terkandung dalam mitos kerajaan Bantar Angin bagi kehidupan Masyarakat. rencana dan jenis penelitian yang di hasilkan antara lain :
a. Penelitian Kualitati yang berbentuk deskriptif, dan cenderung menggunakan Analisis. Proses dan Makna yang di tonjolkan.
b. Sedangkan Penelitian Etnografis adalah Perpduan antara dua kata Etno yang memiliki Arti Bangsa, dan Graphy yang bermakna Menguraikan atau menggambarkan Aspek aspek kebudayaan.
2. Sumber berikutnya http://www.kabarno.com
uhur bMenyatakan bahwa, Nama Bantar Angin merupakan Nama Jenis Pusaka yang di keramatkan oleh fihak Keraton Jogja. Pusaka Bantar Angin masih memiliki Pendamping atau Berpasangngan dengan Pusaka dari Pure Pakualam, Namanya Kyai Amiluhur. Keduanya bukan Pusaka Sembarangan. Kedua Pusaka tersebut di milik Sri Sultan Hamengkubuwono VIII . Naun pada akhirnya, Pada tahun 2000, pusaka tersebut di serahkan kepada Bupati Kulonprogo. Kyai Amilerwujud Tombak.
3. Sumber lain yaitu https://www.kaskus.com
Menyatakan Perihal yang sama dengan Pendapat https://respository.unej.ac.id. Legnda atau Cerita Rakyat, Juga membahas tentang mitos tentang Kerajaan Bantar Angin, yang menjadi Cikal Bakal suatu tempat di Profinsi Jawa Timuran yaitu, Kabupaten Ponorogo.
4. Secara kebetulan, Saat mencari sumber atau referensi untuk mengulik tentang siapa Beliau Kyai Bantar Angin yg di maksud. saya menemukan berita dari sosial media yg di muat dalam alamatnya https://denyom-semarang.blogspot.com
Keterangan yang saya dapat dari alamat tersebut adalah, sebagai berikut
Kyai Bantar Angin berasal dari Persia, yang menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa, Pada masa Para Wali muncul di tanah Jawa, Pada masa Abat ke V masehi. Nama Asli Kyai Bantar Angin adalah Syech Kholil Azis. Perjalanan beliau dari Persia berlabuh di Pantai Cirebon. Dan berkenalan dengan seorang tokoh yang bernama Abidin. Di sebutkan Makam Beliau, tokoh yang bernama Abidin Makamnya berada di Kota Tegal. Bahkan, Kyai Bantar Angin pun berkenalan dengan Kanjeng Sunan Kalijaga. Pada waktu Kanjeng Sunan Kalijaga Ingin melaksanakan Ibadah Haji ke Makkah. Dalam perjalanan Ghoibnya, beliau bertemu dengan Nabi Khidir As. Bahkan, Nabi Khidir berpesan kepda beliau, Supaya tidak melaksanakan Ibadah Haji dulu, dengan alasan. Apabila Sunan Kalijaga tetap melaksanakan Ibdah Haji ke Makkah, Murid murid yang di tinggalkan akan kembali ke kafir. Karena, selama kepergian Kanjeng Sunan Kalijaga, Para santri tidak ada yang menjaga dan mengarahkannya.
Saat Berlangsungnya Percakapan Nabi Khidir dengan Kanjeng Sunan Kalijaga, Tiba tiba sahabat yang bernama Syech Kholil Aziz berangkat pergi ke Makkah untuk melaksanakan Ibadah Haji. Beliau berangkat ke Makkah tanpa ada yang mengetahuinya, terkecuali Nabi Khidir As. Karena, keberangkatan beliau sekelebatan menyerupai Angin dengan kencangnya. Dari Beliau Nabi Khidir memberi nama Julukan menjadi Kyai Bantar Angin.
Di sini saya akan menulis tentang karya ilmiah atau sedikit penelitian yg akan membahas tentang siapakah beliau Kyai Bantar Angin yang di maksud.
Saya pernah bertanya kepada Pakuncen Makam Kyai Bantar Angin, Beliau bernama Bapak Sucipto. Saat saya mempertanyakan Asal usul Beliau, Pak Cipto enggan bercerita tentang beliau yang di Makamkan di Puncak Bukit Cantung Ini. Beliau mencegah niat saya untuk mengetahui Asal usul Kyai Bantar Angin. Dari rasa keingin tahuan saya, Bapak Cipto, sedikitpun tidak mau menceritakan sedikit cerita atau sedikit Sejarah Tentang Beliau.
![]() |
Makam Kyai Bantar Angin |
Disisi lain, ada satu hal dari pertanyaan yang saya ajukan ke Beliau. yaitu tentang Bangunan Makam Kyai Bantar Angin sebelum di Pugar. Dan Pak Cipto pun mau menceritakan tentang kondisi makam sebelum di pugar. Dalam cerita beliau nyatakan bahwa, Bangunan makam Kyai Bantar Angin, hanya berbahan baku dari Kayu Jati saja tanpa kedua Nisan sebagai penanda. Dengan ketebalan kurang lebih 5 sampai 6cm. Berbentuk kotak persegi panjang yang membujur ke arah mata angin Utara dan Selatan. Yang di maksud dengan bahan Kayu Jati sebagai bangunan makam adalah Jirat. Jirat makam berbahan baku dari Kayu, mulai populer pada abad ke 19 atau tahun 1800an. Kebanyakan bangunan makam dengan konstruksi demikian, dapat kita jumpai di dalam komplek makam Kasepuh Pakubuwanan di daerah, Boyolali, Klaten, Tengaran, Salatiga, dan Kabupaten Semarang. Jika mengingat cerita dan kesaksian dari Pak Cipto, di Luar Cungkup Makam Kyai Bantar Angin ada 2 makam lagi yang konon katanya, kedua makam tersebut adalah penderek atau Pengikut dari Kyai Bantar Angin. Kedua Makam yang di maksud oleh Pak Cipto pun, tidak luput dari pertanyaan saya. Saya menanyakan bangunan makam tersebut sebelum di pugar,. pertanyaan yang saya ajukan adalah, jirat makam dan pahatan batu nisan kedua makam tersebut. Jawaban dari Pak Cipto pun lancar tanpa berbelit belit. Beliau menceritakan wujud banguanan makam yang jelas tanpa jirat. Melainkan, nisan makam terebut berbahab baku Batu hitam dan berukir di bagian atasnya.Batu Nisan tersebut berbentuk Gadha. demikian Alur cerita tentang gambaran makam Kyai Bantar Angin sebelum di pugar.
Menanggapi seluruh cerita dari Pak Cipto, selaku Pakuncen Makam Kyai Bantar Angin. Saya berpendapat. Makan dengan bangunan demikian memiliki sebutan pahatan atau langgam. Langgam atau Pahatan tersebut mengikuti sebutan pepundennya dari Surakarta yaitu Pakubuwanan. Makam makam sepuh mengalami perubahan sejak perkembangan Zaman.
Dari Era Mataram Islam di sebut dengan Langgam Nisan Hanyakrakusuman Ageng. Itupun terbagi dua kategori antara lain. Nisan Hanyakrakusuman Ageng dengan Nisan Hanyakrakusuman Alit, yang di sebut dengan Langgam Amangkuratan. Nisan nisan sepuh itu mengikuti periode pembuatanya, atau sebagai penanda masa Wafat dari masa pahatan Nisan tersebut di buat. Nisan Sepuh Hanyakrakusuman Ageng, muncul pada masa tahun 1600an, Sedangkan untuk Nisan Hanyakrakusuman Alit atau Amangkuratan terpahat pada tahun 1700an. Perjalanan pahatan nisan tidak berhenti sampai di Amangkuratan saja. Melainkan, Perjalanan tersebut sampai ke abad 19 yang di sebut dengan Langgam Pakubuwanan. Perjalanan Pahatan Pakubuanan pun, memiliki perubahan dengan kurun waktu yang sangat singkat, kisaran 30 tahunan. 1830an sudah memiliki imbuhan penyebutan sendiri, yang menandakan pahatan Pakubuwanan yang di Aplikasikan dengan Asal daerah dari pesisir utar. Atau di sebut dengan Pahatan Nisan Pakubuwanan Jalur Pantura.
Pengamatan pribadi saya, dari beberapa pahatan nisan dan jirat yang di ceritakan Pak Cipto, Kyai Bantar Angin Pernah Hidup pada masa kepemimpinan Sri Sultan Pakubuwono VIII, dan saat Beliau wafat, masuk masa Kepemimpinan Pakubuwono Ke IX. Nisan Pahatan Gadha, Mengingatkan saya pada satu komplek makam kasepuhan yang pernah saya kunjungi, Berada di komplek pemakaman semarang kota, yaitu Bergota. Dan, makam yang saya kunjungi itu tidak lain adalah, Komplek makam Simbah Kyai Soleh Darat beserta Istrinya. Nisannya sama dengan yang di ceritakan oleh Pak Cipto. yaitu, Nisan dengan Langgam Pakubuwanan Pantura Kisaran tahun 1830an.
Saya tidak akan mengungkap sejarah tentang siapakah nama asli beliau, sepak terjang apa yg beliau miliki atau alami. Karena saya belum bisa menemukan sumber yang falid yang mengpas tuntas tentang siapakah beliau sebenarnya. Asumsi saya tentang Nama Bantar Angin memiliki Predikat yang Sangat berpengaruh kala itu. Yang saya maksud berpengaruh pada siapa ... ? Yang jelas berpengaruh pada sitem Pemerintahan dan Sistem Pertahanan. Kenapa demikian ... ??? Karena, Sematan Nama atau Julukan yang di berikan kepada Beliau dari Junjungannya tidak Asal asalan atau tidak Sembarangan. Sematan nama tersebut mengikuti Predikat Kemampuan pada seseorng yang di Anggapnya Mampu dan berjasa dalam bidang Keamanan Suatu Negara dan Pemimpinnya.
Dalam Kamus Bahasa Indonesia, Nama Bantar Angin memiliki Arti kusus yaitu,
Bantar Yang berarti Menangkal, Menangkis, Mencegah, Menghindarkan, Menjauhkan dan Menolak.
Sedangkan Angin bukan berarti Angin yang datang dari Alam atau mutlak kejadian dari Alam. Melainkan kalimat Angin di sini merujuk pada segerombolan tentara perang dari fihak lawan. Yang terus mendesak dan menerjang Barisan Tentara dari Pasukan Pakubuwanan, yang terus merangsek ke dalam untuk merebut Wilayah Kekuasaan dengan Paksa, yang di inginkan dari fihak lawan.
Jadi Nama Bantar Angin pemberian dari Raja atau Sang Pemimpin, kepada Sang Penerima Julukan, karena mampu menghalau atau mengusir Penjajah dari Wilayah yang di Lindunginya.
Jadi kesimpulannya, Nama Kyai Bantar Angin adalah Sebuah Simbol Sematan Nama yang di dapat dari Sang pemimpin atau Sang Raja.
Yang di maksud dengan Kyai itu bukan tokoh Alim Ulama, yang biasanya di Sandang kepada Beliau yang mampu menguasai Ilmu Agama.
Nama Bantar Angin Memiliki Arti Singkat Yaitu, Orang yang mampu mengusir Penjajah yg ingin merebut kekuasaan atas Negara dan Pemimpin yang di lindunginya.
Kyai Bantar Angin Bukan Alim Ulama. Melainkan, Seorang tokoh yang menguasai Ilmu Peperangan di Medan Tempur. Dan beliau adalah Seorang Senopati Perang Pada Masa Kepemimpinan Sri Sultan Pakubuwanan.
Kyai Bantar Angin Asli Orang Jawa, Dengan jerih payahnya Beliau di tunjuk menjadi seorang Senopati yang memimpin Peranang
Komentar
Posting Komentar