" SISA SISA BANGUNAN PETIRTAAN SENDANG KUNO TUNTANG "

Sedikit memahami tentang situs bersejarah yang berada di Indonesia, khususnya di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, yang memiliki keindahan yang bertema kearifan lokal. Sebagai identitas suatu daerah dan sebagai aset warisan kebudayaan bangsa, yang memiliki nilai luhur dan pesan pesan moral. Sengaja di ciptakan dan diwariskan untuk kita dari leluhur Nusantara. Sebuah Mahakarya yang pernah di pundi pundi dan di agungkan oleh leluhur kita pada masanya.

Pada dasarnya, setiap manusia hidup butuh suatu perkembangan yang membuatnya semakin maju dan menguasai Tekhnologi, sehingga pada perkembangan keduanya akan menjadikan tonggak sejarah yang mampu mengangkat kepribadian dan wibawa bangsanya.

Sebagai contoh wujud perkembangan tekhnologi maju yang di alami oleh leluhur kita. Paahal, leluhur kita mempunyai konsep dan cara berfikir jauh berbeda dengan konsep yang kita jalani sekarang.

Jika logika kita berfikir secara rasio dan normal, akankah leluhur kita mampu menciptakan sesuatu tanpa menggunakan alat alat moderen yang  serba canggih seperti jaman sekarang ini .. ???

Akankah leluhur nusantara mampu menciptakan mahakarya yang bisa bertahan sampai sekarang ini .. ???

Jawabannya adalah

Leluhur kita mampu membuat maha karya dengan alat bantu yang sangat sederhana, walaupun cuma mengandalkan batangan besi yang lempengkan bagian ujung dan di sepuhkan, sehingga menjadi alat pemahat yang traisional yang tidak mengandung unsur elektric. 

Leluhur kita mampu menciptakan bangunan bangunan megah dan tinggi menjulang, tanpa bantuan semacam  alat berat lainnya.

Leluhur kita mampu membuat bangunan tanpa menyelipkan kerangka konstruksi sebagai penguatnya.

Leluhur kita mampu memperhitungkan kekuatan berdirinya sebuah banguanan dengan ukuran ukuran yang sudah di tentukan. Mampu memilih tanah yang di anggap kuat untuk menopang berdirinya banguan.

Contohnya bangunan bagunancandi yang besar di jawa tengahan sperti

Candi Prabanan

Candi Kalasan

Candi Borobudur

Candi Ijo

Candi sojiwan

Candi roro Mendut

Candi Sewu

dan candi candi besar lainya

Pernahkah berfikir atau terbesit dalam benak kita, dengan bantuan alat berat jenis apa ereka membangun candi semegah, setinggi dan sebesar itu .. ???

Lalu pernahkah terfikir oleh kita, dengan bantuan alat semoderen apa mereka membuat pahatan berbagai jenis arca dan relief reliefnya .. ??? Kesemuanya itu di kerjakan hanya menggunakan alat alat tradisional, dan satu pun tidak menggunakan alat bantu yang mengandung listrik. Karena pada jaman batu blm ada listrik. Kira kira tertarik gak, untuk mengenal budaya dan tradisi leluhur kita .. ???

Panel Antefiks

Banyak sebenarnya di seputaran desa desa yang memiliki cerita rakyat, jika ingin mengetahui tinggalan atau warisan dari leluhur kita. Dengan cara mendatangi tokoh masyarakat desa, atau tokoh yang di tuakan di desa tersebut. Minta kepada beliau untuk membantu menunjukan lokasi di mana keberadaan tinggalan tersebut. Sudah di pastikan beliau tau dan pasti akan menunjukan lalu menceritakan legenda desanya.

Sama halnya di kecamatan Tuntang, kita mengawali blusukan situs juga dengan metode demikian. Menemui tokoh sesepuh desa, lalu menanyakan cerita rakyat dan menanyakan tinggalan apa saja yang berada di desa setempat. Dengan demikian sesepuh desa akan memberitahukan dan menceritakan legenda desanya.

Kali ini kita mendatangi bekas petirtaan kuno, yang masih meninggalkan beberapa panel di seputaran lokasi. Kita bisa tau karena mendapatkan informasi dari teman sehobi. Informasi tersebut kita dapat kisaran tiga bulan lamanya. Baru bisa mendapat kesempatan mengadakan blusukan bareng. Kali ini kita tidak sendirian dalam kapasitas komunitas, melainkan kita mendapatkan dua orang tamu yang kita anggap istimewa.

Tamu yang pertama, beliau merupakan Ketua PKK dari sekecamatan Tuntang.

Tamu yang ke dua merupakan seorang Siswi dari Sekolah Telekomunikasi Tunas Harapan, dari Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang.

Sengaja kami mengajak kedua tamu, untuk berbagi pengetahuan dari apa yang kita tau selama  blusukan situs. Berbagi informasi dan berbagi pengalaman bagai mana  merawat dan melestarikan situs dengan cara yang kita ketahui.

Kebetulan blusukan kita lumayan jauh dari jalan utama penghubung antar desa. Lumayan agak licin juga jalannya, karena habis kesiram air hujan. Kedatangan kita merupakan yang pertama kalinya di situs ini. Padahal, hampir tiga kali saat blusukan ke tuntang selalu melewati jalan di sebelah sendang ini. Tapi, baru tau kalau di seberang jalan terdapat bekas bangunan petirtaan kunonya. 

Panel Antefiks

Saat akan mendatangi lokasi keberadaan sendang tersebut, dalam perjalanan awal kita kesasar lumayan agak jauh. Karena, petujuk jalan dari teman yang memberi informasi terhapus dalam chattingan. Dengan sangat terpaksa kita menyusuri jalan stapak untuk menuju ke lokasi sendang. Itupun kita telusuri satu persatu, dari ujung jalan sampai ke ujung jalan berikutnya. Alhasil, kita menemukan petunjuk berupa panel sebuah bangunan petirtaan yaitu, komponen bangunan berupa antefiks sambung.

Antefiks sambung merupakan panel bagian penghias pada sebuah bangunan, komponen tersebut terletak pada bagian punggung pagar yang mengelilingi petirtaan. Biasanya setelah panel antefiks terdapat seperangkat panel kemuncak.

Antefiks tersebut dalam kondisi patah pada bagian pahatan sisi tepi bagian atas luarnya, pahatan pahatan yang menggambarkan flora sejenis sulur sulur dan bunga ceplok piring. Jika di lihat dari gambar atau poto, pahatan tersebut tidak kelihatan karena tertutub ketebalan tumbuhan lumut yang menyelimuti komponen tersebut. 

Kabar selanjutnya, yang kita terima dari salah seorang teman komunitas menyatakan bahwa. Salah satu panel kemuncak beserta jaladwara berada di rumah warga. Berhubung kita penasaran dengan kebradaan kedua buah panel tersebut, akhirnya kita menelusuri keberadaannya. 


Kemuncak Atau Ratna



Sendang Kuno Jaten



Sendang Kuno Jaten



Sendang Kuno Jaten



Sendang Kuno Jaten



















Komentar

Postingan populer dari blog ini

WATU LUMPANG DAN UNFINIS YONI KENDALI SODO

SITUS CANDI DI MAKAM WALIULLOH KHASAN MUNADI

MAKAM WALIULLOH SYECH SUDJONO DAN KE DUA SAHABATNYA