MAKAM KI AGENG NOYODIPO ATAU KYAI LUWUK, GLAWAN, PABELAN


15 Februari 2023

21 : 49

#GoesDancoex


 " MAKAM KI AGENG NOYODIPO ATAU KYAI LUWUK "

Seperti biasa dalam rangka mengisi kegiatan libur kerja, saya melakukan perjalanan dolan bareng dengan teman teman yang memiliki hobi yang sama. Adanya kegiatan ini, kami sering enyebutnya dengan istilah blusukan. Kegiatan tersebut saya lakukan dengan cara mendatangi Situs situs yang memiliki Nilai sejarah. Yang selanjutnya kita pelajari, kita adakan Analisa, lalu kita Publikasikan lewat sosial media. Saya di sini akan memberitahukan satu hal, bahwa diri saya bukanlah jebolan dari Fakultas akademis yang ternama. Yang memuat tentang perjalanan pendidikan Sekolah Perguruan tinggi. Entah itu perguruan tinggi Negeri atau perguruan tinggi Swasta. Yang jelas saya senang melakukan sebuah perjalanan yang menurutku bermanfaat untuk saya pribadi, dan mungkin tidak bermanfaat untuk orang lain.

Tujuan saya mendatangi atau menyowani makam sesepuh adalah: 

1. Berziarah atau Tawasul untuk beliau yang di makamkan.

2. Mencoba mengetahui asal usul beliau dengan cara mempelajari pahatan batu Nisannya

3. Mencari sejarah beliau lewat cerita rakyat, dan mencari sumber sumber yang membahas tentang sepak terjang beliau.

Makam Kyai Luwuk

Sebelum membahas tentang asal usul beliau, dengan cara memvisualkan pahatan batu nisan. Terlebih dahulu, saya akan berusaha mencari sumber yang sudah membahas tentang sejarah beliau. Kemungkinan pernah tercatat dari berbagai sumber yang tertulis. Kemudian dari sumber sumber tersebut, saya akan berusaha mencari informasi tentang siapakah beliau yang di sebut dengan Kyai Luwuk. Jika sudah mendapatkan hasil, selanjutnya akan saya publikasikan atau berbagi pengalaman yang berguna dan bermanfaat untuk saya pribadi dan semoga bermanfaat untuk orang banyak.

Setelah melakukan pencarian dari beberapa sumber terkait dengan sebutan Kyai Luwuk, ternyata nama dari pada Kyai Luwuk tersebut adalah pembahasan tentang bilah Pedang dan Keris. Itu pun saya temukan di bebagai macam sumber yg menyebutkan. Namun, pencarian saya tidak berakhir pada sumber yang membahas tentang senjata saja. Pencarian saya lanjutkan ke sumber yang mencatat profil desa. Nah, disinilah saya menemukan sumber pebahasan tentang Sejarah desa tersebut. 

Glawan adalah sebuah nama desa di kecamatan Pabelan,  Kabupaten Semarang, Jawa Tengaah, Indonesia. Ada beberapa hal yang menarik di desa tersebut, selain letaknya yang strategis, desa Glawan memiliki keindahan tentang alamnya. Glawan merupakan sebuah pedesaan yang menggambarkan ciri khas Negara yang mendapat julukan Agraris. Jika kita membahas tentang keindahan dan ketenangan desa Glawan tidak akan ada habisnya, saya pun berpendapat dan yakin bahwa, orang orang yang tinggal di perkotaan akan merasa senang dan tenang jika di ajak keliling desa tersebut. Dengan menikmati alam dan keramahan penduduk desanya. Walaupun hanya sesaat melepas kelelahan seusai bekerja.

Tidak lepas dari itu saja, kususnya desa Glawan memiliki sejarah dan tinggalan Arkeologi yang patut untuk di Lestarikan. Tinggalan tersebut berupa jejak jejak kerajaan Mataram Kuno dan bangunan makam Kasepuhan.  Desa yang pekat dengan unsur cerita rakyatnya. Di sini pun, saya akan menuangkan sedikit tentang kisah sejarah berdirinya desa tersebut. Tentunya dengan kutipan dari sumber yang sudah di catat dan di publikasikan oleh Lembaga desa setempat.

Kali ini saya akan mencantumkan alamat yang menulis tentang asla usul sejarah desa Glawan
pemdesglawan.blogspot.com

Di sebutkan pada zaman dahulu saja, tidak mengikut sertakan tahun kejadiannya.  Seorang tokoh bernama Kyai Luwuk yang merupakan anak didik dari Pangeran Diponegoro. Masa tersebut menggambarkan tentang penjajahan belanda di Salatiga dan penangkapan Pangern Diponegoro. Saat itu, Kyai Luwuk tidak tertangkap karena beliau melarikan diri ke arah selatan kota Salatiga, yang di maksud desa Glawan dan mmenetap di desa tersebut. Hingga Kyai Luwuk mmempunyai seorang istri ( tidak di sebutkan namanya ) dan menjadi orang pintar di desa tersebut.

Di sebutkan tentang keahlian Kyai Luwuk adalah di bidang pembuatan Pusaka yang terbilang cukup ampuh. Saat beliau membuat pusaka di datangi oleh saudaranya yang bernama Kyai Sombron, yang bersal dari desa Sombron. Kyai Luwuk menerima kedatangan saudaranya dan di persilahkan masuk ke dalam rumahnya, hingga di beri hidangan berupa buah Nangka. Kyai Luwuk sengaja memberikan hidangan buah nangka tersebut tanpa menggunakan pisau sebagai alat untuk membelahnya. Sehingga, Kyai Sombron mencoba membelahnya dengan pusaka yang di bawanya. dengan tujuan supaya, buah nangka yang di hidangkan Kyai Luwuk tersebut bisa di makan. Kebaikan nasib tidak berpihak kepada Kyai Sombron, berulangkali pusaka tersebut di gunakan untuk membelah nangka, hasilnya percuma saja. Karena, ketajaman bilah dan keampuhan  pusaka yang beliau bawa tidak mampu untuk membelahnya. Mungkin dengan rasa jengkel dengan kejadian tersebut, Kyai Sombron pun memutuskan untuk berpamitan pulang. Saat beliau beranjak dari tempat duduknya, kursi yang di duduki beliau tidak lepas atau menempel dari anggota badannya. Dengan keadaan kursi yang masih melekat, Kyai Sombron pun tetap berpamitan dan melanjutkan perjalanan menuju rumah.

Pejalanan Kyai Sombron sampai di sisi barat desa Glawan, sampai pada akhirnya kursi tersebut lepas dengan sendirinya dan merobekan kain penutup bagian tubuhnya. Robekan kain penutup tersebut tersebar dan berjatuhan engikuti arah perjalanan Kyai Sombron. Dengan kejadian tersebut, sebuah dusun di sisi barat Glawan di beri nama dusub Bondolan. Berhubung Kyai Sombron mengalami luka di bagian tertentu, beliau tetap melanjutkan perjalananya hingga di suatu tempat yang terdapat sendang atau mata air. Beliau beristirahat sejenak dan membasuh lukanya di sendang tersebut, dan kejadian istimewa pun terjadi. Setelah lukanya di basuh degan air sendang, luka tersebut seketika kering dan sembuh seperti sedia kala. Istilah Jawa, Entuk Tombo. Dan sendang tersebut di berinama kali Tambanan. Setelah sembuh beliau melanjutkan perjalanan, sampai pada suatu tempat beliau melihat orang berarak arakan di sebuah tempat. Hingga pada akhirnya, Tempat tersebut di beri nama desa Warakan. Kemudian beliau melanjutkan perjalanannya ke arah selatan dan mendengar orng berbicang ramai sekali. Keberadaan desa tersebut di beri nama Karangsari.

Jadi, Glawan memiliki arti orang pad zaman dahulu yang tidak bisa di lawan.
Demikian kutipan asal ususl sejarah nama desa Glawan. 

Komplek Makam Kyai Luwuk

Jika saya memetik dari beberapa sumber tentang kejelasan sejarah desa ada keterkaitan dengan sumber sumber yang saya baca sebelumnya, tentang penyebutan nama. Bahwa sebutkan nama Kyai Luwuk bukan pada seorang tokoh saja, melainkan sebutan Kyai luwuk juga tersemat pada benda berupa Pusaka dan Pedang.

Asal usul sejarah desa menyebutkan tentang masa perjuangan Pangeran Diponegoro, walaupun pada akhirnya cerita tersebut berujung penangkapan dan pelarian seorang tokoh yang bernama Kyai Luwuk.

Deskripsi yang di catat oleh Youtuber dengan nama Akun " rezpet86 " dalam video Vlognya berjudul " Makam Kyai Noyodipo atau Kyai Luwuk " juga menyebutkan  tentang perjuangan Laskar Pangeran Diponegoro.

Mungkin makam Kyai Luwuk bisa di jadikan acuan penulis sejarah desa tersebut. Walaupun pada akhirnya, nama desa yang terjelajah tersemat dengan toponimi sebuah kejadian seorang tokoh yang bernama Kyai Sombron tanpa di sengaja.

Jika kita uraikan pendapat pendapat di atas, memiliki satu misi dan fungsi yang sama pada masa yang sama.

Saya akan mencoba membababrkan tujuan di antaranya :

Banyak sumber yang menyatakan sebutan Kyai Luwuk adalah berupa benda sejenis keris dan pedang, semua itu tidak ada unsur kesengajaan. Bisa saja nama Kyai Luwuk merupakan nama sematan atau nama julukan yang di berikan oleh Pepundennya. Di berikan kepada orang yang memiliki keahlian khusus di bidangnya. Bahkan pemberian nama  tersebut  tidak asal asalan. Yang jelas, Orang yang di beri sematan atau julukan nama, semestinya orang tersebut memiliki keahlian yang di rasa cukup besar pengaruhnya di dalam sistem pertahanan maupun sitem keamanan Negara. Bisa jadi nama Kyai Luwuk itu merupakan julukan orang yang membuat keris maupun pedang. Sehingga, hasil dari ciptaanya di berinama Kyai Luwuk. Semata mata memberitahukan bahwa hasil tersebut adalah buah karyanya.

Sebagai contoh, Empu Gandring adalah sematan nama kepada seorang tokoh. Beliau adalah seorang empu, yang memiliki keahlian di bidang pembuatan senjata keris maupun pedang. Bahkan, pusaka pesanan Ken Arok di beri nama Keris Empu Gandring, dari nama tokoh manusia di sematkan ke sebuah benda ciptaanya.

Akun youtube rezpect86 dengan penulis sejarah desa Glawan, menyebutkan tentang Laskar Diponegoro dengan sebutan anak didik Pangeran Diponegoro. Walaupun beda penyebutannya, satu sisi memiliki unsur dan tujuan yang sama. Sama sama di masa sepak terjang Pangeran Diponegoro melawan penjajah Belanda. Sama sama membantu Pangeran Diponegoro saat berperang melawan penjajah Belanda.

A
Komplek Makam Kyai Luwuk

B
Komplek Makam Kyai Luwuk

Jika kita melihat bangunan komplek makam Kyai Luwuk, dengan seni rupa pahatan Nisan dan Jirat makam yangterlihat pada gambar, pahatan itu di sebut dengan Langgam Pakubuwanan abad ke 19. Memang bangunan makam dengan karakter Punden berundak, menyatakan bahwa beliau yang di makamkan adalah tokoh penting di masa  Pangeran Diponegoro. Akan tetapi, untuk mengetahui derajad Kyai Luwuk yang menyatakan beliau alim ulama atau bukan, belum bisa di pastiakan. Karena, pahatan nisan dan bangunan jirat makam sudah berubah total. Saya hanya menyakini bahwa beliau adalah tokoh penting. Karena makam beliau berada di bagian paling atas di anatara makam makam yang lainnya.

Gambar yang terpapar pada bagian nisan yang saya beri huruf A dan B, menempati atau terpasang pada satu bangunan jirat. Dalam arti, bangunan jirat satu terdapat dua nisan yang berbeda. Seharusnya, bangunan jirat satu, dua nisan yang sama. Saat kedatangan atau kunjungan saya ke makam tersebut, sudah menemui kondisi jirat dan nisan terpasang seperti pada gambar di atas. Kalau saya meyakini, nisan yang satu mungkin milik makam yang sudah di ganti dengan nisan yang baru. Bisa saja nisan tersebut milik Kyai Luwuk, bisa saja milik Istrinya. Karena, pahatan  kedua pahatan nisan tersebut beda dengan pahatan nisan yang lainnya. Dua jenis pahatan nisan memiliki dua karakter orang yang di makamkan. Yaitu nisan milik dengan identitas laki laki dan nisan dengan identitas perempuan.

Komplek Makam Kyai Luwuk

Sedikit informasi yang bisa saya berikan, tentang nama Kyai Luwuk. Dan saya berusaha menyampaikan tentang masa kehidupan beliau, yang saya kutip dari pahatan batu nisan dan bangunan jirat makam.

Pesan saya, kepada semua lapisn masyarakat:

Jika di daerah anda terdapat makam makam sepuh dengan bangunan masih aslinya, mari bersama sama di uri uri atau di lestarikan pahatan nisan sepuh nusantara. Dan apabila ingin mengadakan pebanguanan makam tersebut, di harapkan jangan sampai merubah konsep keaslian atau konsep kearifan lokal nisan dan bangunan jiratnya. Karena, akan menghilangkan nilai seni budayanya dan niali sejarahnya yang paling penting.

Komplek Makam Kyai Luwuk

Komplek Makam Kyai Luwuk

Video Youtube tentang kondisi makam Kyai Luwuk






GoesDancoex















 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

WATU LUMPANG DAN UNFINIS YONI KENDALI SODO

SITUS CANDI DI MAKAM WALIULLOH KHASAN MUNADI

MAKAM WALIULLOH SYECH SUDJONO DAN KE DUA SAHABATNYA