SITUS PLANGGATAN
" Sisa Bangunan Pemujaan, Situs Planggatan "
Ayo dolan nang situs " Bangunan Kuno "
Kata kata seperti itulah yang biasanya saya pakai, Untuk di jadikan sebagai alat daya tarik dalam mengunjungi situs situs cagar budaya yang memiliki skala kecil, untuk lapisan masyarakat yang luas yang mau belajar secara bersama, Untuk mengenal peninggalan leluhurnya. Harapan saya, Supaya ada kepedulian terhadap SCB ( Situs Cagar Budaya ) yang berada di sekitar kita. Khususnya untuk para teman pemuda, Terlebih taraf tingkatan anak anak sekolh yang duduk di bangku Sekolah Dasar.
Mengenalkan SCB tidak mudah seperti membalikan telapak tangan. Kadang, Jika salah penguraian kalimat atau kata kata, Bisa berujung kepada keyakinan yang kita pegang sebagai panutan. Tapi, Sejauh ini, Dengan unsur belajar bersama. Tidak ada kata antara guru dengan murid dan tidak ada sekatan antara yang pandai dengan yang awam.
Bahasa saya disini adalah, Mari kita belajar bersama, Saling mengisi ruang kosong dengan ketentuan yang sudah di paparkan melalui penelitian para arkeolog yang handal.
Menurutku .. !!! Tidak d salahnya jika kita melangkah bersama, Hanya bertujuan saling belajar untuk mengenal SCB yang satu dengan yang lainnya. yang penting tetap bersaudara, Itulah modal utamanya.
Nah .. !!! Disinilah, Saya akan mulai memaparkan tentang sisa sisa bangunan Situs Candi Planggatan. Bukan sejarahnya, Melainkan Panel panel bangunan yang tinggal puing puingnya saja, dengan kapasitas dan kemampuan yang saya ketahui. Tentunya, Dari beberapa sumber yang sekiranya saya anggap itu pantas untuk di sambung dan di publikasikan.
" Candi Planggatan "
Tempat pemujaan Kuna ( Kuno ) atau seringnya di sebut dengan Candi Planggatan. Merupakan sebuah tempat yang di buat dengan bahan baku atau material batu. Di bentuk sedemikian rupa, Dan di hiasi dengan ukir ukiran berupa relief yang menggambarkan kehidupan masa itu. Yang memiliki sebuah arti untuk di ungkap.
" Candi Planggatan "
Bangunan tersebut berada di puncak bukit kecil, Dan seringnya di sebut dengan Gumug ( Bahasa Jawa ). Tempat itu terdapat di sebuah tempat atau desa yang bernama :
Dusun Tambak
Desa Berjo
Kec. Ngargoyoso
Kab. Karanganyar
Provinsi Jawa Tengah
Dusun tersebut terdapat pada sisi bagian barat lereng Gunung Lawu, Pada ketinggian 1135 mdpl.
" Candi Planggatan "
Bangunan Candi tersebut sebenarnya memiliki teras bertingkat, Hampir mirip dengan punden berundak undak. Tapi, Berapa banyaknya tèras yang terdapat pada bangunan tersebut, Saya pribadi belum mengetahuinya.
Kenapa saya menyebutnya seperti bangunan punden berundak. Dengan adanya pembuktian yang saya kunjungi beberapa hari lalu, Bangunan tersebut merupakan bangunan yang memiliki ukuran luas yang lumayan di bilang lebar, Kisaran 20 x 20 meteran berbentuk bujur sangkar. ( Hanya Perkiraan saja )
Awal kedatangan saya ke lokasi itu sangat tidak tahu menahu tentang bangunan ini. Hanya saja, Saya lakukan sedikit penelusuran yang menghasilkan perjumpaan saya dengan batu yang berjajar memanjang pada bagian bawah anak tangga. Dan saya pun mempunyai pemikiran awal, Apakah pintu masuknya dari sisi sebelah barat ini .. ??? ( Dalam Batin Saya Bertanya ), Karena, Tepat di atas struktur batu tersebut terdapat anak tangga yang masih terlihat dengan ke asliannya ( Mungkin ). Dan saya pun berfikir lagi. Apakah terdapatnya batu berjajar tersebut, Mungkin di bagian sisi tepian bawah, Juga terdapat komponen anak tangga juga.
Memang sih .. !!! Bagian yang saya jadikan dugaan itu tidak terlihat secara keseluruhan, karena Tertimbun tanah dan tertutup semak semak rumput liar ( Cuma Dugaan Saya saja ).
" Candi Planggatan "
Inilah yang saya maksud dengan anak tangga yang sebelumnya tidak saya ketahui keberadaanya. Dan, Di bawah anak tangga inilah, Saya menjumpai batu berjajar memanjang sepeti pada gamabar di atas.
Jika memang iya .. !!! Jika menurut hitungan saya pribadi. Bangunan ini terdapat 5 ( Lima ) teras sampai ke puncaknya.
Dan, Gambar tangga di atas berada dalam teras nomor 2 ( Dua )
" Candi Planggatan "
Pada dinding teras nomor tiga, Terdapat sebuah Yoni kecil Tanpa lingga sebagai pasanganya. Yoni tersebut telah rusak pada penampang atas pada sisi pojok bagian belakang.
Jika bangunan bangunan yang terdapat pada lokasi Kec. Ngargoyoso banyak yang memiliki unsur atau Sekte Wisnu, Seperti Candi Ceto, Candi Sukuh.
Namun, Di situs planggatan sendiri memiliki unsur atau sekte Siwais. Dengan bukti adanya yoni, sebagai padangan lingga. Dimana Yoni di lambangkan sebagai alat kelamin wanita dan lingga di lambangkan sebagai alat kelamin laki laki.
" Candi Planggatan "
Di sebelah yoni terdapat Pahatan batu berbentuk relief. Menggambarkan barisan prajurit dengan membawa senjata tombak, Pedang dan gada. Seolah olah kan maju di medan peperangan. Jika di lihat barisan depannke belakang, ada satu pahatan relief yang menggambarkan. Ada seseorang prajurit sedang menggendong seseorang dengan cara di angkat keseluruhanya. Apakah orang yang di gendong tersebut adalah salah satu prajurit korban dari peperang, Apakah ini termasuk relief yang menggambarkan kalah perang.
Seolah olah, Dalam gambaran tersebut dalam keadaan panik. Jika melihat dua orangbdi antaranya, Menunjukan sedang berlari lari kecil, Seolah olah mencari tempat yang aman dari peperangan. ( Pendapat Saya )
" Candi Planggatan "
" Candi Planggatan "
Relief Candi Planggatan yang berikutnya. Terlihat pada gambar, Ada sosok Manusia setengah gajah melainkan bukan Dewa Ganesha. Makhluk antrophomorsis, Di mana bentuk badan ke bawah berwujud manusia dan kepala berwujud hewan gajah. Seolah olah gambaran relief tersebut menggambarkan sedang memegang Bulan dan di makanya. Itu merupakan sengkalan yang menghasilkan angka tahun jika di artikan. Dengan bahasa " Gajah Wiku Mangan Wulan " yang di artikan ke menunjukan angka tahun " 1378 çaka ( Syaka ). Kalau dalam hitungan masehi, Selisih 78 tahun yaitu 1456 Masehi.
" Candi Planggatan "
Gambar relief yang berikutnya. Menunjukan seseorang sedang menubggang kuda, Dan dinikuti tiga pengawal, pengawal 1 ( Satu ) membawa pedang
Sedangkan, Pengawal dua beradabdi samping kanan dan kiri kuda, Nasing orabg tersebut dengan membawa payung. Seolah olah, Menggambarkan. Orang orang tersebut sedang meninggalkan rumah panggungnya.
" Candi Planggatan "
Dinding pagar ini, Terdapat pada batur atu teras ke empat. Berada di sisi sebelah Selatan Bangunan. Mungkinkah dulu sebagai dinding atau batur untuk memperkokoh bangunan teras ke empat.
" Candi Planggatan "
" Candi Planggatan "
Pada teras ke empat, Terdapat struktur bangunan yang berada di samping kanan dan kiri. Hanya memiliki pembatas jalan tengah yang menuju ke teras 5 ( Lima ). Kedua Struktur tersebut masih berbentuk kota bujur sangkar. Hampir sama dengan denah struktur yang berada di komplek Candi Ceto. Yaitu, Terdapat pada teras ke 4 ( Empat )
" Candi Planggatan "
Teras yang berikutnya, Merupakan teras paling puncak atau teras paling inti. Di mana, Teras tersebut merupakan lokasi yang di anggap paling religius. Pada bagian tengah teras ke 5 ( lima ). Telah ditumbuhi beberap jenis tumbuhan berbatang keras. Antara lain, Pohon Beringin dan Pohon Bulu.
Mungkin hanya itu saja, Penjelajahan atau expedisi bangunan Candi Planggatan. Sedikit yang bisa saya sampaikan. Semoga bermanfaat untuk kesemuanya.
#_Save_Omah_Anyar
#_Salam_Watu_Atos
Jelajahkarungrungan.blogspot.com
Face Book Eka Budi Z
IG Eka_Budi
You Tube Eko Budi y
Komentar
Posting Komentar