WATU LUMPANG PLUMUTAN KECAMATAN BANCAK



" Watu Lumpang "

Literasi Sejarah, yang di adakan oleh salah satu tokoh pemuda desa Lembu, yang bernama " Agus S ". Beliau adalah salah satu tokoh pendiri Rumah Baca yang di beri nama " Joglo Pintar ". Telah bekerja sama dengan " PERPUSDA " Kabupaten Semaranģ. Telah mengadakañ seminar bertema 

" Swakarsa Aksara Sindikate "


Termasuk pengenalan Situs Cagar Budaya daerah, yang di jadikan tonggak sejarah toponimi nama sebuah desa. Iya, Desa lembu, jika di ingat ingat namanya Sudah tidak asing lagi, Jika sebuah daerah memiliki nama yang berkaitan dengan Situs Cagar Budaya. Memungkinkan desa atau daerah tersebut memiliki tinggalan kunonya.

Tergantung nama yang di berikan kepada suatu daerahnya. 
Contoh Desa toponimi dan tentang keberadaan situs tersebut.

Desa Lembu, Desa Slumpang, Desa Kenteng, Desa Candi, Dan masih banyak lainnya.

Secara kebetulan, Dari saya pribadi belum pernah mengadakan acara blusykan dadakan di lolokasi tersebut. Khususnya di Kec. Bancak.

Dengar kabar dari salah seorang Saudara Yang bernama Sabaku Seno, Nama dalam akun Sosial media Face Book. Di katakan sekitar  Desa yang bernama plumutan terdapat situs yoni di tengah tengah makam umum milik warga. Terdengar kabar lagi dari warga setempat, Bahwa .. !!! Di tengah hutan jati, Terdapat situs sikenteng dengan perjalann yang lumayan cukup jauh, Di karenakan, Harus menuruni bukit sekitar 200 meter ( Warga sekitar yang memberi ukur jarak temouh perjalanannya ). Kita merundingkan sesaat untuk perhalanan itu. Sehingga kami memutuskan, Untuk mengunjunginya. Dengan dalih aji mumpung yang di pergunakan. Mulai berfikirlah kit semua tentang situs sikenteng tersebut. Menurut pendapat kita, nama sikenteng itu termasuk dalam kategori sebuah tempat, Yang menggunakan istilah nama situs cagar budaya. Selanjutnya, Kami pun menelusuri keberadaan situs tersebut ( Nekad Datangi Hutan Jati ).

Bersama Pak nanang Klisdiarto, Ibu Wahyuni Klisdiarto dan kang sabaku Seno. Banyak pertanyaan yang mengakibatkan kuta keblasuk blasuk alias kesasar dua kali. Tanpa berhebtu dalam bertanya tanya, Yang akhirnya menunjukan dan menakdirkan kita kembali lagi ke jalan desa silembu. Walaupun, Akhirnya ketemu dengan orang orang desa yg melihat acara kami tadinya. Setelah di beri petunjuk jalan dengan kata kata dari seorang warga, Yang tentunya .. beliau tau tentang keadaan jalan atau medannya. Namanya semangat, Tidak terhindar lagi. Kita berangkat menuruni lembah dengan prediksi ukuran perjalanan 200 meter, kita membuktikan dan mencari keberadaan situs sikenteng tersebut, Ternyata lebih dari 200 meter. Kalau saya menyebutkan ukuran perjalanan tersebut. Ada sekitar 500 meter, Kurang dan lebihnya.

" Berbicara mengenahi watu Lumpang "

Watu Lumpang Plumutan

Di sini, saya akan memaparkan beberapa  hal tentang kegunaan dan Fungsi daripada Watu Lumpang.

Dari beberapa teman yang saya anggap sebagai narasumber yang lebih berpengalaman tentang situs perbatuan.

Pendapat itu antara lain :

Pendapat Pertama

Watu Lumpang Merupakan salah satu penanda satu wilayah yang di sebut dengan " Krajan ".

Di mana terdapat sebuah desa atau tempat yang berkaitan dengan nama krajan. Sudah di pastikan, lokasi tersebut terdapat situs cagar budaya, Minimal Watu lumpang dan situs lainya, Berupa, Kemungkin arca Nandi dan Yoni, Watu lesung atau watu kenteng.


Watu Lumpang Plumutan


Pendapat Ke dua yaitu :

Watu Lumpang di gunakan sebagai alat untuk mempermudah suatu pekerjaan, Yaitu, untuk menumbuk hasil pertanian di masa itu.


Watu Lumpang Plumutan


Pendapat Ketiga :

Watu lumpang di ciptakan sebagai alat, Untuk sarana pemujaan dewi kesuburan. Dewi Sri atau Dewi Padi.
Dengan Cara di melakukan upacara dan di ikuti oleh Lapisan masyarakat pada umumnya kala itu.

Mengadakanya di tengah tengah tanah yang lapang dan luas. Di sertai penyembelihan Hewan Unggas berupa Ayam. Penyembelihan di laksanakan pada penampang atas batu lumpang. Dengan Cara, Darah ayam yang keluar dari lehernya, Di masukan pada cekungan penampang batu lumpang atas di bagian tengahnya.

Hasil penyembelihan unggas atau ayam tadi, Dagingnya di masak dan di makan secara kebersamaan. Mungkin jika sekarang di sebut sebut juga sebagai :

" Kadeso atau Bedol Deso atau Sedekah Bumi "

Upacara adat seperti ini, Sesering Mungkin di lakukan pada saat menjelang musim tanam dan musim panen tiba.


Pendapat Ke Empat




Watu Lumpang Plumutan

Watu Lumpang memiliki pasangan yaitu sebatang alu, Yang berbahan Baku dari batu Juga. Antara watu lumpang dan alu, Merupakan benda yang di gunakan sebagai sarana pemujaan. Pendapat ini memang agak masuk akal jika menurut saya. Alu dan watu lumpang, Merupakan gambaran atau bentuk lingga dan yoni yang belum sempurna. Jadi, Alu dan Watu Lumpang, Merupakan bentuk awal peewujudan lingga dan yoni, Jauh sebelum Mataram Kuna terbentuk. Mungkin juga setelah era megalitikum. Itu menurut pendapat saya, Hanya saya bandingkan dengan beberapa perjumpaan saya dengan yoni yg berbentuk kotak bujursangkar yg memiliki cerat pada penampang atas bagin tengah. Terdapat di tempat tempat yang seringnya sama juga.

Kadang di sawah, Kebun, Gumug atau bukit, Makam umum dan mata air.


Setiap masa, Perkembangan pemikiran manusia selalu mengalami perubahan dengan ide kratifnya, untuk membuat suatu gagasan yang masuk logika.

Kalau jaman sekarang, Lingga Yoni Reborn.


Secara keseluruhan pendapat di atas, bagiku masuk di akal semua. Untuk mencari kebenaran tentamg fungsi watu lumpang sangat sulit. Karena, Belum pernah di ketahui atau di temui sebait prasasti yang menjelaskan tentang kegunaan watu lumpang tersebut.

Biarkan manusia berpendapat tentang logika dan nalar yang di gunakannya. Karena, Kembali pada pendapat yang terakhir, Bahwa, Kegunaan watu lumpang sangat minim dan belum di ketahui sumber yang jelas.

Tugas kita sebagai penulis atau perangkai sebuah narasi, Hanya berbagi ilmu dan sedikit pengetahuan yang kita ketahui saja.

Selanjutnya terserah mereka mereka yang akan menanggapi akan hal ini.


Ikuti Penelusuran kita selanjutnya, Di tempat tempat yang lain tetunya. Dengan kebahagiaan dan kedamaain pengetahuan Umat.

Tap tulisan biru di bawah .. Untuk menonton Video video expedisi Kita













Komentar

Postingan populer dari blog ini

WATU LUMPANG DAN UNFINIS YONI KENDALI SODO

SITUS CANDI DI MAKAM WALIULLOH KHASAN MUNADI

MAKAM WALIULLOH SYECH SUDJONO DAN KE DUA SAHABATNYA