GENTONG WATU WATU GENTONG



GENTONG WATU MOJOSONGO
KRAGILAN BOYOLALI



Kami Salah satu komunitas Yg berkiprah tentang dunia perbatuan, Jika Banyak orang yg menyebutnya. Kami Juga bukan peneliti atau sejenis Arkeolog yang menekuni salah satu bidang penting yg bersertifikat atau berijazah. Yang di nyatakan telah resmi lulus dari perguruan tinggi yang mendidiknya, yang di jadikan tonggak sumber Ilmu Yang di tuntutnya.

Kami hanya sekedar komunitas kecil, yang secara kebetulan mengikuti jejak jekak para senior. Yaitu para sejarahwan atau arkeolog yg benar benar memiliki talenta dan bekal ilmu di bidangnya.

Situs Watu Gentong


Yg kami ikuti dari pada jejak para senior yaitu .. !!! 

Ikut memahami dari pada arti kecintaan dan pelestarian situs cagar budaya yg berada di berbagai daerah. Dan Mencoba mengenalkan dan mempublikasikan hal tersebut, Kepada khalayak rami atau masyatakat luas dengan menggunakan media sosial, Atau mendatangi lokasi dimana Situs tersebut berada.

Dan ... !!!


Dengan harapan, Supaya masyarakat pada umumnya juga mengetahui atau perlu mengetahui dari beberapa jenis jenis situs yang di tinggalkan oleh leluhur kita.


Contohnya, Watu Gentong Pada gambar di bawah ini.


Situs Watu Gentong


Saya publikasikan sebuah karya tulis pribadi saya, dengan narasi yg saya buat dan semoga bermanfaat bagi masyarakat luas pada umumnya.

Suatu Kehormatan Untuk kita, Dari Komunitas " DEWA SIWA " mendapatkan undangan resmi dari salah satu Komunitas penggiat sesjarah yg berada di Kab. Boyolali, Dalam acara " Murwa Candika " kalau bahasa saya pribadi " Jamasan Bangunan Candi "



Tepatnya Tanggal 21 / 11 / 2019, Kita mendapatkan undangan itu.

 Saat jatuhnya tanggal dan hari yang telah di tentukan tersebut, kita Mengagendakan untuk berangkat secara bersama sama.

Sambutan yg Hangat dan meriah kiranya. Kita mendapatkan suatu hal yg terkesan dan istimewa jika menurut pandangan saya pribadi. Apalagi, di lokasi di mana acara tersebut di gelar. Kita juga bertemu dengan tokoh tokoh penting lainya.


Seperti :
1.Bu Riris dari Balar Djoja ( Balai Pelestari Cagar Budaya )

2. Para arkeolog arkeolog ternama

3. Kasi Sedjarah

4. Ketemu saudara dari Komunitas Kandang Kebo ( Menapak Jejak Leluhur Nusantara ) yang beralamat di Ngemplak Widodomartani, Djogja
Beliau bernama Om Teddy Pitrasari, Salah satu admin Grub Kandang Kebo, Beserta Istri Tante Satty dan puteranya. Lebih ramai lagi atas ke hadiran Om Yoan no mension, Secara tidak di sengaja. Kita bertemu di lokasi.

Kang Oddy Dassa, Selaku ketua penggiat sedjarah Kab. Boyolali bersama kang Yogi Pradana.

Bertemu Juga, Penulis Narasi Blogger yg saya anggap sebagai senior, Yaitu Om Rafael Selamarta bersama Kang Bambang ( SasadaraMk )

Pak Nanang Klisdiarto beaerto Ibu Wahyuni Klisdiarto, Yang mandegani perjalanan kita ke Situs Watu Gentong Kragilan.

Kami saling tegur sapa dan saling alam alaman, Laksana kita satu keluarga yg sudah menetap di bawah satu atap, Tanpa perbedaan dan tanpa membedakan. Belajar dan pengajaran itu hal yg mutlak  dan sering kita dapatkan.


Untuk pribadi saya, Banyak banyak menimba ilmu dari beliau beliaunya. Mendapatkan sanjungan tanpa mengukur tinggi dan rendahya pengetahuan.



Berawal akan di mulainya acara Murwa Candika, Kita mengikuti acara ritual adat, Yaitu .. pengambilan air suci dari sebuah sendang yg mengeluarkan mata air yg cukup deras. Dan air itu akan di pergunakan sebagai media jamasan atau murwa candika. Sebagai saran unthk penyiraman ke bagian yg di anggap Benda paling penting. Untuk saudara kita, atau beliau beliau yang berkeyakinan hindu.



Tapi, Sayangna .. Sumber atau nama sendang tersebut, Saya pribadi blm mengetahui namanya. Hanya beberapa informasi dari warga setempat. Bahwa sendang tersebut memang sendang kuna, Tapi tidak memiliki nama, Sama halnya dengan sendag sendang kuno pada umumnya, Yang benar benar memiliki nama.


Situs Watu Gentong


Tapi, ada yang lebih menarik dari tempat ini. Di sisi jalan terdapat sebuah situs cagar budaya berupa Gentong hampir mirip dengan tempayan. Berbahan Baku dari batu andesit. Memuliki sabuk dengan ukiran di bagian tengah kulit luarnya. Gentong tersebut, Bagian separuh badan kebawah tertanam ke dalam tanah. Sehingg, Hanya kelihatan bagian separuh ke atas saja. Tapi sayangnya, Gentong tersebut tidak di angkat dan di perwujudkan secara keseluruhannya. Jadi, tidak bisa melihat secara menyeluruh. Gentong Watu berbentuk Oval, kecil pada ujung bibir luarnya dan elebar bagian sisi tengah hingga bagian dasar bawahnya. Untuk ukuran diameter Gentong Watu tersebut, hanya bisa di kira kira saja dan tidak bisa memberikan ukuran yg pastinya.

Situs Watu Gentong


Ketebalan Gentong Watu Sekitar 20 cm
Lebar diameter bagiañ Mulut atas 60 cm.
Diameter bagian tengah kulit luar 80 cm
Kedalaman 86 cm.


Situs Watu Gentong


Situs Watu Gentong, Dalam kondisi masih sempurna, Jika di hitung presentasenya, Hampir 95 % mendekati kesempurnaan. Karena kelihatan bagian separuh luarnya saja. Bagian bibir gentong watu, Gripis atau terkikis dan tidak rata dengan bentuk aslinya. Mungkin karena aus karena lamanya termakan usia. ( Haya perkiraan dari apa yg saya lihat )

Situs Watu Gentong


Dari warga masyarakat Desa Kragilan, Watu gentong tersebut telah di buatkan rumah rumahan atau pagar pelindung permanen, Berbahan baku pasir dan semen sebagai campurannya. Sehingga Berkesan, bahwa situs cagar budaya tersebut telah mendapatkan perlindungan juga di lestarikan oleh warga setempat. Terkenal dengan sebutan watu gentong. Namun, ada hal yg masih kurang menurut sisi pandangan saya. Yaitu, Kurangnya gambaran suata cerita klasik yg melegenda dari rakyat setempat,  tentang kebiasan legenda atau cerita rakyat yang melekat di benak dan Menghiasi kehidupan Masyarakat sekitar. Kabar cerita tersebut belum terdengar sampai ke telinga saya, Walaupun , Seketika itu saya mendatangi beberapa warga sekitar, Yang secara kebetulan melihat prosesi pengambilan Air suci di sendang lingkungannya. Yaitu, untuk minta informasi tentang cerita Watu gentong tersebut. Walau pun hanya beberapa warga saja yg saya mintai keterangan, Tentang alur cerita rakyatnya. Sudah saya anggap Cukup untuk menorehkan cerita di dalam narasi yg saya buat ini. Tapi, Beberapa orang warga tidak mengatakan atau tidak memberikan informasi tentang cerita benda yg saya maksud. Entah memang benar tidak tahu, Atau memang ada unsur untuk menyembunyikan Unsur cerita tersebut. Jelasnya, Saya tidak mendapatkan informasinya.

Situs Watu Gentong


Kalau menurut saya pribadi, Yang mengartikan tentang Fungsi dari pada Watu Gentong tersebut adalah :

Masih dengan Kata kata " Mungkin ", Dahulu kala, Watu gentong tersebut di fungsikan untuk menampung air suci yg di dapatnya dari sumber mata air yg di sebelahnya ( Sendang Tua / Kuno )

Jadi, Untuk pengambilan air suci tersebut, Di ambil dari sendang. Lalu di tampung ke dalam gentong watu dan di fungsikan untuk sarana pemujaan di lokasi berdirinya Bangunan Suci / Candi.

Situs Watu Gentong


Sebelum mengadakan pemujaan, Air yg di anggap suci itu, di ambil dari Watu Gentong dan di masukan ke dalam benda mirip bejana kecil atau mirip Fas bunga atau juga di sebut dengan Gerabah, dan langkah berikutnya di bacakan matera. Kemudian, Air Suci tersebut di jadikan sarana pemujaan Siwa.

Situs Watu Gentong


Kadang legenda dan cerita rakyat bisa mendorong timbulnya suatu tindakan perlindungan Cagar Budaya di Nusantara. Sehingga, Bisa bertahan cukup lama untuk generasi berikutnya. Dengan di bumbui sesikit cerita mistis, Akan menambah suasana kearifan Lokal dengan daya tarik tersendiri.

Contohnya Kewibawaan Suatu Daerah

Situs Watu Gentong


Tonton Video You tube_Nya

                   












Komentar

Postingan populer dari blog ini

WATU LUMPANG DAN UNFINIS YONI KENDALI SODO

SITUS CANDI DI MAKAM WALIULLOH KHASAN MUNADI

MAKAM WALIULLOH SYECH SUDJONO DAN KE DUA SAHABATNYA