SISA POTONGAN ARCA DI SAWAH AMBARAWA
" Potongan Arca Di Sawah "
Sejuk dan Asri, pedesaan di lereng Gunung Ungaran ( Karundungan / Kuno ). Melihat dan menyaksikan hamparan sawah ijo royo royo, yang di bentengi Gunung Kedali Sodo.
" Teduhnya Awan memayungi bumi
Dari pudar panas terik sang mentari
Laju angin lirih sepoi berganti
Hilir mudik mendatangkan Semi "
Begitulah pantun, Kiranya yang aku ungkapkan, Karena keindahan alam nusantara.
Di pagi itu, Dapat perintah dari atasan Untuk mengirim tanaman ke desa Mbaran Gunung. Teringat pesan dari teman yang memiliki hobi yang sama, Yaitu blusukan situs. Secara kebetulan, Saya melewati jalan yang menuju arah bandungan. Setelah dari pasar ambarawa, Pas seketika mendekati tikungan Ganda, Barulah teringat pesan dari teman. Untuk menengok atau blusukan di lokasi sawah area ambarawa. Saya berhenti sejenak dan mencari informasi kepada warga di sekitaran jalan yang menghubungkan kecamatan amabarawa dan kecamatan bandungan. Setelah mendapati informai tèrsebut, barulah saya melangkah memasuki lahan persawahan tersebut. Lumayan jauh sih, Perjalanan dari jalan raya menuju ke situs yang saya maksud itu, Lumayan Cukup jauh, Sekitar 300 meteran di dalam gubug petani.
" Potongan Arca Sawah Ambarawa "
Ada cerita aneh juga dari lokasi, di mana Potongan Arca tersebut berada. Ceita warga menabarkan bahwa, Arca itu dulunya dalam keadaan Komplit lengkap dengan badan dan kepalanya. Mungkin jika masih utuh, Arca tersebut dapat di kenali. Cerita kenapa arca tersebut termutilasi atau terpotong separuh badaya .. !!!
" Potongan Arca Sawah Ambarawa "
Gubug Tengah Sawah, Adalah tempat Berlindungnya potongan arca tersebut. Dari terik matahari dan Dahsyatnya Hujan. Atau memang ada unsur kesengajaan dari warga setempat, Untuk berusaha melindungi Supaya tidak rusak berkelanjutan. Cerita warga sekitar. Dan ketika saya sampai di lokasi gubug. Tanpa harus mencari posisi potongan arca tersebut. Dalam keadaan normal dan tanpa unsur kesengajaan mencari, Potongan Arca tersebut langsung kelihatan di sisi pojok sebelah utara. Lumayn agak prihatin juga, Melihat kondisi arca dalam keadaan rusak parah. Dan lebih parahnya lagi, Potongan arca tersebut, di fungsikan sebagai Umpak Tiang penyangga atap pada Gubug petani.
" Potongan Arca Sawah Ambarawa "
Potongan arca itu berada di kolong tempat duduk yg di buat dari potongan batang bambu yang kering. untuk tempat duduk petani, Saat waktu iatirahat tiba.
" Potongan Arca Sawah Ambarawa "
Gambaran Potongan Arca dalam keadaan duduk bersila di singgasana yang berukir bunga pdma atau teratai.
" Potongan Arca Sawah Ambarawa "
Potongan Arca jika di lihat dari depan, Dalam posisi beraila di atas lapik beukir padma.
" Potongan Arca Sawah Ambarawa "
Potongan Arca tersebut Sudah tidak dapat di kenali lagi, di karenakan arca tersebut telah rusak hampir 65 %. Potongan Arca di lihat dari samping.
Jika menurut cerita warga, Kenapa arca tersebut rusak hingga parah, patah dan hilang setengah anggota badan bagihan atasnya. Cerita warga setempat mengatakan bahwa, rusaknya arca tersebut karena pukulan benda keras. Yaitu cangkul, Alat pertanian tradiaional yang terbuat dari lempengan besi, Dan tajam pada bagihan ujung pangkal depannya.
Kenapa arca tersebut bisa kena pukul oleh petani tersebut. Jika di pikir secara logika yang nalar, Tidak akan mungkin kita bisa mencerna cerita teraebut. Setidaknya jika kita mendengarnya tidak akan percaya. Tanpa melihat kejadiannya langsung.
" Potongan Arca Sawah Ambarawa "
Potongan arca, Jika dilihat daei sisi belakng.
Ceritanya :
Sore itu, Sekitar menjelang surup surup ( Jawa ) atau menjelang waktu ibadah sholat maghrib telah tiba. Petani yang menggarap sawahnya belum berhenti bekerja menggarap sawahnya. Sampai suara Adzan berkumandang pun, Petani itu masih saja melanjutkan pekerjaanya tersebut sampai tertutup dengan lelahnya. Petani itu mendengar ada sosok manusia yang sedang tertawa menurutnya. Tetapi suwara itu tidak di indahkan olehnya. Menurutnya, Suara itu datang dari bangsa Makhluk halus yang menggodanya. Kebetulan, Petani tersebut memang pemberani.
Bahkan, Kejadian tersebut sudah berulang ulang sampai tiga kali.
" Potongan Arca Sawah Ambarawa "
Hingga akhirnya, petani tersebut merasa di permainkan dengan suara tawa itu. Dengan keputusannya, sumber tawa itu, Di cari oleh petani tersebut sampai dapat. Dan pada akhirnya, Petani tersebut mendekati arca itu, dan benar benar di dengarkan dengan teliti. Ternyata memang benar adanya, Tawa itu bersumber pada sosok arca yg berada di pematang sawah ( Awalnya ). Bahkan petani itu tidak percaya melihat kejadian dan mengalami kejadian yg di alaminya. Serentak, petani itu merasa kaget dan Tidak tau kenapa, Sampai sampai petani tersebut mengayunkan Cangkulnya, Pas mengenahi badan arca tersebut, Sampai patah bagihan perut dan patah menjadi dua bagihan. Begitulah ceritanya, bagai mana arca tersebut terpotong menjadi dua bagihan.
Jika di ambil hikmah dari kejadian itu, Sebenernya mudah untuk di cerna dan di fahami. Petani tersebut mendapatkan peringatan supaya untuk menghentikan pekerjaanya, pulang dan istirahat di rumah. Karena sudah saatnya datang pergantian waktu dari siang ke malam.
Banyak sebenarnya kejadian kejadian untuk peringatan buat kita, supaya tidak larut dan terlena dengan keasyikn dunia fana.
Situs cagar budaya di atas atau potongan arca di atas, Merupakan sisa sisa dari bangunan pemujaan ( Mungkin ) yaitu bangunan Candi. Bukan potongan arca saja yang di ceritakan oleh warga setempat. Namun, Beberapa batu berpola dan batu berbentuk kotak, Banya tersebar di lokasi lahan produktif tersebut ( Dulunya ). Karena lamanya waktu dan pelebaran sawah tersebut, Hingga akhirnya, bebatuan lepas tersebut, Sudah terkubur di dalam lumpur. Dan batuan lepas lainya, Ada pula yang di bawa pulang oleh beberapa warga.
Petik hikmah dari alur cerita yang saya tulis ini ..
" Hobiku Dolan Alas "
Komentar
Posting Komentar