WATU LUMPANG DAN WATU LESUNG NGOBO
" SISA SISA JEJAK PERADABAN KUNA WATU LUMPANG DAN WATU LESUNG PTPN NGOBO "
Banyak Cerita yang tercetak di sekeliling kita, Yang bermula dengan munculnya peradaban Baru yang telah di buka, Pada masa kejayaan kerajaan kerajaan kuna di nusantara. Suatu peradaban yang menciptakan kehidupan dengan berbagai aktifitas di masa itu. Kehidupan Agraris tentunya, Yaitu kehidupan bertani, karena banyak bermunculan situs situs yang berhubungan dengan pertanian, Yang di wujudkan dengan alat yang membantu mempermudahkan suatu pekerjaan, Yaitu Watu Lumpang Dan Watu Lesung.
Kebun Karet Ngobo
Kebun Karet Ngobo Atau PTPN IX ngobo, Merupakan perkebunan karet yang telah di buka masa kolonial Belanda, Dan masih aktif berproduksi sampai sekarang. Leluhur kita rupanya sangat pintar dan cerdas, Mereka menciptakan peradaban baru di masa Kejayaan kerajaan Kuna, Memilih tempat tempat yang sangat subur.
Buktinya, Tempat tempat seperti itu, telah di buka lagi dan di manfaatkan oleh pemerintahan belanda untuk membuka lahan pertanian, Seperti Cokelat, Kopi, Karet. Karena Orang orang belanda tau apa dan kenapa leluhur kita membuka dan menciptakan peradaban di atas pertanahan yang sangat subur dan mengandung banyak unsur airnya. Maka seringnya, Situs situs Cagar Budaya banyak di ketemukan atau di jumpai di daerah hutan dan pertanian.
Nb : itu hanya pendapat saya saja, Karena banyak kesamaan, selama saya mengadakan aktifitas blusukan dan yang sering saya jumpai situs cagar budaya, kebanyakan di lahan perhutani dan perkebunan.
Sebagai Contoh Watu Lesung, berada di sebelah selatan desa ngobo, Tepatnya berada di sudut jalan di area perkebunan karet.
Situs Watu Lesung Dan Watu Lumpang Ngobo
Konon Cerita Rakyat, watu lesung tersebut berada di tengah tengah jalan yang di bangun sekarang ini, Sehingga posisi watu lesung tersebut berpimdah tempat atau bergeser sekitar 10 meter di pinggir bahu jalan, Yang berketempatan sekarang ini. Warga mengangkat bicara dan menceritakan ke unikan watu lesung tersebut. Salah satu warga ngobo bercerita. Bahwa, Dulu watu tersebut pernah di angkat dan di pindahkan ke depan rumah seorang tokoh masyarakat setempat, Sore Di angkat dan pagi harinya sudah berada di lokasi awalnya. Atau lokasi semula, Sehingga sampai sekarang, Watu lesung tersebut di biarkan saja dalam kondisi seperti pada gambar di bawah ini.
Situs Watu Lesung Dan Watu Lumpang Ngobo
Saat selesai menceritakan hal mistis tersebut, Saya pun mulai mengajukan beberapa pertanyaan mengenahi situs cagar budaya lainya, Khususnya yang berada di area sekitar sini. Warga mengatakan tidak ada lainya, Selain watu bergambar Tokoh wayang, Namun jauh di dalam hutan sana. Kira kira perjalanan, Jika di tempuh berjalan kaki sekitar 30 menit sampai lokasi. Saya pun sebenarnya tertarik akan pemberitahuan tersebut. Namun, Durasi waktu yang kita punya tinggal sedikit saja, Karena bukan di tempat ini saja yang kita akan blusuki. Selanjutnya, Sayapun mengajukan sebuah pertanyaan lagi kepada warga. Soal keberadaan Watu lumpang, Jika memang ada di area sekitar. Jawaban dari warga sangat memuaskan, Warga ngobo mengatakan bahwa, Watu lumpang itu berada di tengah hutan karet di sisi timur dan dekat dengan desa watu gajah. Akhirnya kita mulai bergegas ke sana dengan petunjuk yang sudah kita pegang.
Situs Watu Lesung Dan Watu Lumpang Ngobo
Prosesi Membersihkan Situs Watu lumpamg di kebun karet PTP IX Ngobo di desa ngobo, Kec. Bergas.
Oleh Nungki Cipta.
Watu Lesung berbentuk leter " D "
Terbuat dari batuan cadas, Bahan tersebut rentan terhadap benda keras, Tidak sama kerasnya dengn batu Alam dan Batu Andesit.
Batu lesung memiliki ukuran panjang 120 cm, Tinggi 24 cm dan kedalaman 10 cm.
Fungsi Dari Batu Lesung adalah sebagai alat yang di ciptakan, Untuk mempermudah suatu pekerjaan untuk menumbuk hasil pertanian dengan skala besar atau bersama sama.
Situs Watu Lesung Dan Watu Lumpang Ngobo
Jalan yang menunjukan ke beberapa desa di Kec. Bergas.
Jalan berbentuk huruf " Y ", Kalau yang lurus menuju ke desa Pluwang dan bisa sampai ke Desa Kemasan
Kec. Pringapus.
Jika Arah lurus di jadapan Saya, Yamg menuju ke arah tengah perkrbunan karet tersebut, Merupakan jalur cepat menuju desa Watu gajah, Sekaligus Jalan di mana keberadaan watu lumpang teraebut berada.
Situs Watu Lesung Dan Watu Lumpang Ngobo
Penelusuran yang ke dua ini paking lama waktunya, Karena keberadaanwatu lumpang tersebut berada di tengah pwrkebunan karet yang belum sama sekali kita kenali medanya. Sekitar satu jam lebih, Watu lunpang tersebut dapat di ke tahui keberadanya, Itu pum berkat bantuan Pokisi hutan dan Seorang warga yang kebetulan sedang mencari rumput untuk pakan ternaknya. Coba tanpa bantuan beliau beliau, Mungkin seminggu Baru ketemu. Karena lebatnya rerumputan liar dan Medan Karena tempatnya yang sama sekali belum kita ketahui.
Situs Watu Lesung Dan Watu Lumpang Ngobo
Di tengah kebun karet, Di bawah rerimbunan pohon karet, Di selubungi Rerumputan liar, Bagai mana kita dapat melihat watu lumpang tersebut, Tanpa bantuan polisi hutan dan pencari rumput.
Situs Watu Lesung Dan Watu Lumpang Ngobo
Watu Lumpang Setelah Di bersihkan.
Letak watu lumpang berada di tengah hutan karet, Dan tempat tersebut bernama gumug krajan.
Cerita Rakyat : jika menurut cerita rakyat, Batu lumpang tersebut merupakan salah satu bagian dari batu lumpang yang berada di desa Setro, kec. Bergas, Kab. Semarang. Konon Ceritanya, Batu Lumpang di setro ada 3 ( Tiga ) Buah. Tapi pada masa tumbuhnya Era perwalian, Warga ( Pencari Rumput ) menyebutkan Sosok Mbah wali. Entah namanya siapa, yang jelas pada saat itu. Saya bertanya nama Wali Tersebut, Warga ( Pencari Rumput ) tidak mengetahuinya. " Pokok'e Mvah Wali ", Begitu saja. Isi cerita yang melukiskan, Sosok mbah wali yang sedang Marah besar, Entah ... !!! Marqhnya karena apa, Warga tersebut juga enggan Bercerita. Dengan Akhir kisah cerita, Batu Lumpang yang berada di tengah posisinya, Di tendang hingga melayang dan jatuh ke Gumuk Krajan Hutan Karet di antara desa Ngobo dan Desa Watu Gajah.
Nb : Jika ingin Tau cerita atau asal usul batu lumpang ini berada, Buka saja blog saya dengan Alamat : Jelajahkarungrungan.blogspot.com
" Watu Lumpang Kembar Desa Setro "
Situs Watu Lesung Dan Watu Lumpang Ngobo
Watu Lumpang terbuat dari batu Cadas, bahanya sama dengan watu lesung di atas. Rentan terhadap benda keras, berbeda dengan batu alam dan batu andesit, Yang mempunyai kadar kekerasan batu sangat tinggi. Watu lumpang trsebut mempunyai ukuran diameter 86 cm. Sedangkan diameter cekungan berbentuk bulat di tengah 12 cm, Untuk Kedalaman titik tengah 10 cm.
Situs Watu Lesung Dan Watu Lumpang Ngobo
Fungsi Watu Lesung Dan Watu Lumpang.
1. Watu lesung di ciptakan sebagai alat untuk mempermudah suatu pekerjaan. Yaitu, Untuk menumbuk hasil tani dengan skala besar atau secara berjamaah.
Fungsi Watu Lumpang banyak fersinya, Untuk sebagai pendapat.
Pendapat 1. Watu Lumpang di sebutkan juga sebagai penanda tanah krajan, Atau sebagai permulaan terbentuknya suatu peradaban di masa kejayaan kerajaan kuna. Sehingga nama desa yang menggunakan kata krajan, Sering sekali di temukan sebuah situs walaupun minimnya watu lumpang.
Pendapat ke 2. Watu Lumpang di gunakan sebagai sarana pemujaan Dewi Sri atau Dewi Kesuburan Atau Dewi Padi. Sebagai sarana upacara pemujaan pada saat musim tanam dan musim panen.
Pendapat ke 3. Watu Lumpang di ciptakan sebagai alat untuk mempermudah suatu pekerjaan. Yaitu untuk menumbuk hasil tani dengan skala kecil atau di gunakan dengan sendirin.
Karena watu lumpang memiliki banyak fungsi, Dan belum jelas kepastiannya. Pribadi saya merujuk ke nomor tiga, Bahwa watu lumoang di gunakan sebagai alat untuk mempermudah suatu pekerjaan.
Bayak kisah menarik yang di ceritakan mengenahi mistis dan legenda dari watu lumpang. Di setiap daerah rata rata memiliki kesamaan cerita mistis dan memiliki perbedaan cērita rakyatnya. Tetap mengagumi situs cagar budaya Nusantara dan Berkembangnya legenda Rakyat.
" Tetap Semangar Dalam Berkarya "
" Demi Kejayaan Nusantara "
Saya ingin tau asal usul watu lumpang
BalasHapus