MENELUSURI JEJAK KERAJAAN KUNO DESA BEDONO KEC. JAMBU
" YONI BEDONO "
YONI "
30 - 07 - 2017
Meniti tinggalan leluhur di Kab. Semarang,
Tepatnya Di Kec. Jambu
Desa. Bedono
Di mana sebutan sebuah desa yg memiliki banyak kenangan bersedjarah dari masa ke masa. Desa tersebut berada di sebelah kanan jalan raya yang menuju Magelang Djogja, jika keberangkatan kita dari Ambarawa, sebuah desa yang menjadi tujuan saya dan adik saya. Desa bedono sangat padat dengan penduduknya, ban yaknya berbagai jenis akhtifitas yang di sandang masing masing warga, Untuk aktifitas yang di lakukan keseharianya , Yaitu mengais rizqi dengan berdagang di pasar dan sebagian mungkin menjadi buruh pabrik.
Tepatnya Di Kec. Jambu
Desa. Bedono
Situs Yoni Dan Watu Candi Bedono
Di mana sebutan sebuah desa yg memiliki banyak kenangan bersedjarah dari masa ke masa. Desa tersebut berada di sebelah kanan jalan raya yang menuju Magelang Djogja, jika keberangkatan kita dari Ambarawa, sebuah desa yang menjadi tujuan saya dan adik saya. Desa bedono sangat padat dengan penduduknya, ban yaknya berbagai jenis akhtifitas yang di sandang masing masing warga, Untuk aktifitas yang di lakukan keseharianya , Yaitu mengais rizqi dengan berdagang di pasar dan sebagian mungkin menjadi buruh pabrik.
Di desa bedono, ternyata masih tersimpan sisa sisa situs cagar budaya tinggalan leluhur yg masih terjaga hingga sampai sekarang ini, masih bagus dan bisa terbilang masih utuh.
Benda Cagar budaya berupa Yoni dan Sisa sisa Batu candi, Yang kemungkinan dulu adalah bangunan tempat pemujaan Berupa Candi, situs tersebut berada di depan Kantor Kelurahan Bedono. Di dalam lingkup tanah berpagar bumi yang meneglilinginya.
Di Tempat dan di desa inilah, Situs Yoni tersebut melalui tahap tahap dalam bertahan, Mulai dari zaman Kerajaan hingga masa kolonial belanda / Refolusi Bangsa indonesia sampai ke era modern atau sampai saat ini.
Desa bedono telah mempuai banyak cerita dan kisah dari cerita cerita rakyatnya, terbukti banyaknya tinggalan tinggalan berupa benda cagar budaya yg memiliki cerita sedjarah dari masa ke masa.
Di Tempat dan di desa inilah, Situs Yoni tersebut melalui tahap tahap dalam bertahan, Mulai dari zaman Kerajaan hingga masa kolonial belanda / Refolusi Bangsa indonesia sampai ke era modern atau sampai saat ini.
Desa bedono telah mempuai banyak cerita dan kisah dari cerita cerita rakyatnya, terbukti banyaknya tinggalan tinggalan berupa benda cagar budaya yg memiliki cerita sedjarah dari masa ke masa.
Menganal Situs Cagar Budaya Warisan leluhur masa clasik, merupakan salah satu tujuan untuk mengetahui jati diri bangsa kita, sebagai bangsa yg bernaung di nusantara.
Yoni, yang merupakan sebagai simbul dewa dewa yg di puja pada masa itu, benda ini di gunakan sebagai sarana pemujaan yg pernah di ciptakan, buah karya dari tangan tangan leluhur kita di masa kuna, buah karya yg menunjukan suatu kewibawaan, kejeniusan, kemandirian, di dalam kehidupan suatu peradaban masa lalu, yang sangat jauh sebelum kita hidup di era sekarang ini.
Sering di sebutkan dengan nama Yoni, Yanh seharusnya memiliki pasangan berupa lingga.
Karena Lingga dan Yoni adalah simbul Trimurti.
Sebutan Ke tiga Dewa dewa dari mitologi hindu kuna.
Situs Yoni Dan Watu Candi Bedono
Lingga di lambangkan sebagai Dewa Siwa atau Dewa maha dewa.
Karena mempunyai kedudukan dalam penempatannya paling tinggi di atas penampang yoni.
Dewa siwa sebagai dewa pelebur dan Dewa yg mengawali, dewa siwa sering juga di lambangkan sebagai lingga dan di simbulkan sebagai alat kelamin laki laki.
Situs Yoni Dan Watu Candi Bedono
Yoni merupakan lambang dari Dewa Brahma Dan Dewa Wisnu
Dewa Brahma Sebagai dewa pencipta
Sedangkan Dewa wisnu Sebagai Dewa Pemelihara
Yoni pada umumnya berbentuk kotak bujur sangkar, memiliki dua bagian penampang atas dan penampang bawah.
Penampang bawah di gambarkan sebagai dewa brahma, sebagai dewa pencipta
Penampang atas di gambarkan sebagai dewa wisnu, sebagai dewa pemelihara.
Penampang atas Yoni memiliki lubang kotak persegi berbentuk bujur sangkar, yg di fungsikan sebagai pengunci lingga, yg mempunyai penampang berbentuk cekungan, berbentuk bujur sangkar setelah penampang luar bagian atas, dengan alur yg di hubungkan dengan cerat, yang berfungsi untuk menampung air susu supaya tidak meluber keluar melali dari sisi sisi penampang yoni bagian atas, saat di laksanakannya pemujaan Dewa.
Kemungkinan dengan Cara sebagai berikut ( Kemungkinan Loh, Karena bukan ahlinya dan hanya menduga saja ).
Lingga Di lumuri dengan Mentega, secara keseluruhan, selanjutnya di ujung atas lingga atau pucuk atas lingga di siram dengan Air susu, Nah fungsi penampang yg berbentuk cekungan tersebut, berfungsi sebagai penampung air susu, supaya tidak tumpah atau meluber ke mana mana, yang nantinya akan mengalir dengan sendirinya melalui cerat yoni yang sudah di buat.
Setiap sisi yoni mempunyai pelipit di bagian tepinya, setiap dinding atau badan yoni mempunyai profile dengan garis lurus yg mengelilingi bentuk yoni, mungkin di fungsikan sebagai pembatas simbul ke dua dewa atau hanya penghias saja.
Situs Yoni Dan Watu Candi Bedono
Pada umumnya yg sering saya jumpai, di bawah cerat yoni ada dua buah arca fauna atau hewan, berupa Naga Kobra dan Kura kura.
Dengan posisi, naga kobra menyangga Kura Kura tepat di atas kepalanya, dan posisi kura kura menyangga cerat yoni tepat di atas punggungnya. Sama sepwrti dalam gambar di atas.
Yoni merupakan lambang dari dewi Uma ( Sakti ) Istri dewa siwa, dan di simbulkan sebagai alat kelamin Wanita.
Situs Yoni Dan Watu Candi Bedono
Di sisi lain, Masih di dalam lokasi yang sama, Terdapat sebuah bongkahan batu yang memiliki lubang di tengah bagian penampang atasnya.
Menaruh kemungkinan, Bongkahan batu yang hampir berbentuk bujur sangkar tersebut adalah Fragmen Yoni, Hanya saja, Fragmen tersebut sudah dalam keadaan aus atau rusak, dan kemungkinan juga saking lamanya di makan Usia.
Situs Yoni Dan Watu Candi Bedono
Situs Yoni Dan Watu Candi Bedono
Situs Yoni Dan Watu Candi Bedono
Situs Yoni Dan Watu Candi Bedono
Situs Yoni Dan Watu Candi Bedono
Situs Yoni Dan Watu Candi Bedono
Komentar
Posting Komentar