SISA BANGUNAN CANDI BODEAN KLEPU
" SISA BANGUNAN KUNA PEMUJAAN BERUPA CANDI DUSUN BODEAN "
Terkenal dengan dataran tinggi dieng juga terkenal dengan candi dieng.
Kab. Temanggung
Yang terkenal dengan penemuan situs liyangan dan bangunan Candi pringapus, Dan Masih banyak situs situs yg belum pernah di kunjungi.
Kab. Magelang
Kab. Klaten
Sleman
Daerah Istimewa Djogjakarta
Candi Gedong Songo
Candi Ngempon
Candi Klero
Dusun Bodean
Dan sekitarnya.
Situs Sisa Bangunan Candi Klepu Bodean
Mengisi liburan kerja, hanya sekedar mencari hiburan yang bermanfaat untuk saya khususnya, dan sekiranya bermanfaat pada umumnya, bermanfaat untuk para pembaca, dan mempunyai pesan tentunya, dengan mengawali blusukan di bulan Suci Ramadhan, Di mana sebaik baiknya bulan yang paling baik, jika di banding dengan seribu bulan lainya, yang di jabarkan sebagai bulan penuh berkah, penuh hikmah, penuh ampunan, di mana bulan tersebut di anjurkan bagi Umat Muslim untuk menjalankan ibadah Puasa, yang masuk dalam urutan rukun Islam Yang ke tiga.
Tidak menjadikan suatu alasan, untuk tidak melaksanakan kewajiban sebagi manusia yang beriman, tidak pula menjadikan suatu halangan untuk tidak melaksanakan Blusukan sebagai manusia yang ingin tau asal usul leluhunya.
Sama halnya dengan teman atau saudara saudara yang lain di luar daerah sana. Tidak terhalang denganbperbedaan keyakinan, tetap solid, semangat, karena di dasari dwngan unsur persaudaraan atau paseduluram, tetap melakukan yang terbaik untuk mengetahui dan menyibak tabir dari Jejak jejak leluhur Nusantara yang pernah di tinggalkan, untuk kita pelajari dan di abadikan, sehingga menjadi sebuah warisan cagar budaya yang ada sampi sekarang, jika beliau beliau mengawali blusukan di setiap daerah, yang di kategorikan mempunyai potensi besar tentang keberadaan dan banyaknya situs cagar budaya di berbagai Belahan Nusantara, Antara lain Dan Sebagai Contoh Saja :
Kab. WonosoboTerkenal dengan dataran tinggi dieng juga terkenal dengan candi dieng.
Kab. Temanggung
Yang terkenal dengan penemuan situs liyangan dan bangunan Candi pringapus, Dan Masih banyak situs situs yg belum pernah di kunjungi.
Kab. Magelang
Kab. Klaten
Sleman
Daerah Istimewa Djogjakarta
yang memiliki banyaknya bangunan bangunan kuna seperti tempat pemujan berupa candi, Yang masih utuh maupun yang sudah menjadi puing atau reruntuhan.
Contoh Bangunan kuna, Atu Candi yang masih utuh bahkan menjadi tempat rekreasi Wisata Cagar Budaya, Antara lain, " Candi Borobudur, Candi prambanan, Candi Ratu Boko, Candi Kalasan, Candi Plaosan Lor dan Plaosan Kidul " dan masih banyak lagi yang tidak bisa dii sebutkan di sini.
Untuk reruntuhan bangunan Candi Jangan menjadikan heran, Kalau setiap daerah dan tempat, di setiap Halaman Rumah, Ladang, Sawah di manapun setiap saat kita berdiri, pasti di sekeliling kita banyak di temukan Sisa sisa bangunan candi, karena di sanalah pusat bangunan percandian Dan pemerintahan Era Mataram Kuno, Yang berkembang Pesat Mengikuti perubahan zaman sampai Menjadi mataram Islam bahkan sampai sekarang.
Di Kab. Semarang memiliki bangunan candi yang masih utuh yang menjadi tempat wisata cagar budaya seperti :
Candi Ngempon
Candi Klero
Yang masih mempesona denga pemandangan Yang exotis, karena keberadaan di betengi dengan berbagai pagar berbentuk Gunung yang di anggap sebagai mandal berdirinya suatu bangunan. Namun tidak akan menghentikan langkah, karena sudah menjadi sebuah kebiasaan blusukan untuk mengenal Situs Cagar Budaya di lingkup Kab. Semarang di setiap daerah, di dalam pedesaan.
Mengawali Blusukan Situs Cagar Budaya, Berupa reruntuhan atau puinga puinag sisa Bangunan Kuna berupa Candi, di daerah :
Mengawali Blusukan Situs Cagar Budaya, Berupa reruntuhan atau puinga puinag sisa Bangunan Kuna berupa Candi, di daerah :
Kec. Pringapus
Desa. KlepuDusun Bodean
Dan sekitarnya.
Kebun Karet Klepu
Desa klepu, Merupakan salah satu wilayah daerah yang memiliki potensi lahan tanah yang subur, lahan yang di manfaatkan sebagai perkebunan juga persawaha dari hitungan besarnya presentase. Namun tidak di kira juga, Bahwa desa klepu juga memiliki potensi Cagar budaya yang tidak kalah menariknya untuk di explore, Sisa Bangunan Candi yang berada di tengah tengah Dusun Bodean, Di mana ramai dengan masyarakatnya yang taat kepada keyakinannya, dan aktif dalam kegiatannya, Namun sisa sisa material Candi masih terawat sampai sekarang, Walaupun sudah beralih fungsi dari semestinya, situs tersebut berada tepat di lingkungan Masjid, lebih tepatnya berada di samping sebelah utara, Sebelah barat dan sebelah Selatan, Bisa di bilang, masjid tersebut di kelilingi dengan sisa sisa bangunan Candi. Bisa kita lihat pada gambar di bawah, Komponen dari Bangunan Candi, Berupa Conecting atau Sambungan Kemuncak dengan hiasan pelipit di setiap sisi sisinya, komplit dengan lubang pengunci di tengahnya berbentuk Kotak Bujur Sangkar.
Situs Sisa Bangunan Candi Klepu Bodean
Keberadaan Sambungan kemuncak tersebut, berada di samping masjid sebelah utara, tepatnya di belakang cucian motor dan di halaman rumah warga. Sayangnya pas ke lokasi tidak menjumpai orang yang bisa di gali keteranganya.
Situs Sisa Bangunan Candi Klepu Bodean
Sambungan kemuncak di duga memiliki ukuran sekitar 82 cm, dan tinggi sekitar 46 cm, Kondisi sambubgan kemuncak tersebut mengalami kerusakan pada bagian tepi sudut kanan kiri yang berlawanan, namun certa di antara sisinya masih tergolong cukup bagus. Bentuk sambungan kemuncak berdenah bujur Sangkar, letak posisi berada di bagian atap pada titik sumbu bagian tengah.
Beberapa benda cagar budaya lainya, Yang terdapat pada pelataran atau hlaman rumah warga tersebut, Ada struktur batuan kotak mungkin juga sebagai pengisi atau bagian dasar bangunan candi. Karena di lihat dari sisi sisi bentuknya dengan bentuk pelipit genta. Bisa saja trdapat pada bsgian dasar paling bawah, Bisa juga terdapat bagian dasar atas paling atas atau bagian selasar. Keseluruhannya terdapat pada bagian kaki candi.
Situs Sisa Bangunan Candi Klepu Bodean
Situs Sisa Bangunan Candi Klepu Bodean
Situs Sisa Bangunan Candi Klepu Bodean
Keseluruhan batuan material candi tersebut beralih fungsi sebagai vondasi tanaman hias atau denah taman. Beberapa Dari komponen, Masih tersebar di bagian bagian halaman pojok sebelah barat. Namapak gambar di bawah, salah stu komponen batu penyusun memiliki lubang berbentuk kotak, sebagai pengunci dengan komponen batu lainya.
Situs Sisa Bangunan Candi Klepu Bodean
Beberapa sebaran batu kuna yang memiliki lubang pengunci yang menghubungkan komponen batu satu dengan batu yang lain. Beralih ke sebuah lahan kosong milik warga, tepatnya di sebelah barat daya bangunan masjid, Terdapat Sebuah batu lumpang yang mempunyai ukuran lumayan cukup besar dan salam kondisi masih bagus. Kemungkinan besar dusun Bodean adalah slah satu peradaban awal di daerah tersebut, dengan adanya bukti sebuah batu lumpang dan reruntuhan bangunan pemujaan berupa Candi.
Situs Sisa Bangunan Candi Klepu Bodean
Keterangan batu lumpang tersebut, akan di babarkan di bawah, karena mengingat blusukan kali ini lebih banyak ketemu dengan situs watu lumpang. Dan Masih di seputar dusun Bodean, Berseberangan dengan jalan raya atau acses jalur utama yang menghubungan beberapa desa di kec. Pringapus, Banyak juga di temui sisa sisa batu kuna di pinggir jalan dan di halaman rumah warga, Sama halnya dengan alih fungsinya situs tersebut, di jadikan sebagai pembatas taman dan tatakan pot bunga.
Situs Sisa Bangunan Candi Klepu Bodean
Situs Sisa Bangunan Candi Klepu Bodean
Situs Sisa Bangunan Candi Klepu Bodean
Situs Sisa Bangunan Candi Klepu Bodean
Situs Watu kuna yang di duga berasal dari lokasi sebelah masjid, yg pertama kali kita explore.
Beberapa hal yang menarik disini, Tarnyata masih di ketemukan conecting atau sambungan kemuncak.
Situs Sisa Bangunan Candi Klepu Bodean
Sambungn kemuncak tersebut, sama nasibnya dengan pola batu kuna yg di jadikan tatakan pot bunga.
Situs Sisa Bangunan Candi Klepu Bodean
Kondisi sambungan kemuncak tersebut masih kelihatan sempurna, belum ada yang rusak sesikitpun, sambungan kemuncak dengan bentuk waloh ( Labu ), sangat langka jika menurutku, karena saya baru melihat dwngan bentuk seperti ini baru pertama kalinya. Mungkin juga bangunan ini lebih tua dari candi gesong songo ( itu menurut saya, Maaf bukan ahlinya dan hanya menduga saja ).
Menyusuri jejak peradaban kuno di beberapa desa dalam lingkup Kec. Pringapus. Setelah melakukan explore candi di dusun bodean, saya melanjutkan perjalanan pulang dengan arah yang berbeda, jika keberangkatan saya di awali dengan melewati karangjati sampai klepu, Arah jalur pulang saya, melewati dusun Kali Ulo Kemasan. Hanya menduga saja barang kali ada yang bisa di jumpai berupa situ situs lainya. Dalam perjalanan pulang dan seringnya kepal ini menengok kanan dan ke kiri, pas sesudah tikungan desa kaliulo, Secara mendadak ada sebuah lumpang, dan saya pun berhentu, saya amati ternyata lumpang yang yerbuat dari kayu jati ( Tertipu dan malu ), namun Secara tidak sengaja, mat ini melihat kesana kemari, dan akhirnya tertuju pada sebuah bangunan mushola dan diam terpaku, saya melihat situs Lapik Sajen, yang masih bagus.
Situs Lapik Sajen Kaliulo
Menurut info warga setempat, yang rumahnya berdampingan dengan mushola tersebut ( Lupa mau tanya namanya ), meminta keterangan informasi tentang situs watu lumpang tersebut, dulu di dapat dari mana.
Namun, warga tersebut menjawab, bahwa situs tersebut sudah lama berada di situ, di yempat wudhu dan di gunakan sebagai bancikan wudhu, Watu tersebut salah satu tinggalan dari mbah wali.
Saat saya pertanyakan, Siapa nama wali tersebut, warga menjawabnya dengan tidak mengetahui nama walinya.
Situs Lapik Sajen Kaliulo
Jika menurut saya, Watu Lapik Sajen Itu, kemungkinan di dapat dari makam Candi di desa kemasan, kemungkinan memiliki kaitan dengan makam tersebut, karena makam tersebut terdapat batu bata merah kuna ( Banon ), bersamaan dengan sebuah Yoni di pinggir makam sebelah selatan, banyak kisah cerita yang terjadi di makam tersebut.
Nb : Buka saja blog tentang situs yoni kemasan di alamat Jelajahkarungrungan.blogspot.com
Dengan meyertakan Nama sebagai cantoh
" Yoni kemasan jelajhkrungrungan.blogspot.com "
Di dalam blog tersebut mencantumkan beberapa jumlah situs cagar budaya yang menerangkan tentang keberadaan Lingga, Yoni dan Lapik sajen.
Lapik sajen biasanya terdapat di dalam candi pervara bersamaan dengan arca nandi di sebelahnya, atau berdampingan.
Beberapa pendapat mengenahi fungsi dan ke gunaan watu lumpang pada masa kuna.
Setelah mendapati explore Lapik sajen, kini melanjutkan perjalanan pulang melewati desa setro, Kec. Bergas.
Iseng iseng tanya sama orang mencari rumput di sekitar kebun karet atau area alas karet tentang keberadaan watu lumpang atau situs lainya. Dengan sangat gembiranya hatiku, mendengar jawaban dari Bapak pencari rumput, Secara kebetulan dan di mana tempat saya berhenti dan bertanya soal keberadaan situs watu lumpang tersebut, ternyat sudah dekat dengan lokasinya.
Situs Watu Lumpang Kembar Setro
Situs watu lumpang kembar di tengah tengah kebun karet di desa setro.
Belajar mengungkap dari beberapa ragam fungsi dari Watu Lumpang dengan beberapa pendapat yang berbeda.
Pendapat 1
bahwa situs Watu lumpang ini di fungsikan sebagai sarana pemujaan Dewi padi atau dewi Sri dan lebih di kwnal dengan Dewi Kesuburan.
Untuk sarana memohon berkah atas kesuburan tanah dan hasil tani yg melimpah, biasanya di fungsikan saat melakukan acara pemujaan adat, Seperti datangnya Musim tanam dan Seusai Hasil panen.
Situs Watu Lumpang Kembar Setro
Pendapat Ke 2
Situs Watu Lumpang di fungsikan sebagai oenanda tanah krajan, Di mana peradaban awal di buka atau di mulai, Beberapa hal yang dapat di jadikan acuan adalah, Di setiap desa yang menggunakan nama Kjrajan sudah barang tentu terdapat situs cagar budaya, walaupun minimnya sebuah watu lumpang atau beberapa dari situs situs lainya.
Situs Watu Lumpang Kembar Setro
Pendapat yang ke 3
Watu lumpang memang di ciptakan sebagai alat untuk memudahkan suatu pekèrjaan, Seperti contoh, Pekerjaan Menumbuk hasil panen atau menumbuk untuk ramu ramuan obat tradisional.
Situs Watu Lumpang Kembar Setro
Jika menurut pendapat saya, di antara ke tiga fungsi watu lumpang di atas, saya lebih memilih nomor 3 sebagai fungsi watu lumpang tersebut.
Karena referensi, inscripsi, atau prasasti yang memberikan keterangan oada nomor 1 dan 2 belum juga di temui, bahkan saya pun belum pernah membacanya.
Banyaknya kisah cerita rakyat yang di jadikan sumber sedjarah di suatu daerah, kita tetap mengagumi dan tetap menjunjung tinggi informasi dari cerita dan legenda tersebut.
" Tetap Semangat Dalam Berkarya "
" Demi Kejayaan Nusantara "
Komentar
Posting Komentar