SITUS WATU LUMPANG DAN SISA BANGUNAN PATIRTAAN KUNO



" JELAJAH SITUS CAGAR BUDAYA DI KEC. TUNTANG DAN BANYUBIRU "

Mengenali situs Cagar Budaya sebagai Warisan dari Leluhur nusantara, Yang pernah di jadikan sebagai sumber atau cerita rakyat di suatu tempat.

Di Lereng Gunung " Telomoyo ", Banyak sekali sisa sisa Tinggalan Peradaban masa Klasik.
Sisa Reruntuhan Suatu bangunan bahkan sampai tinggalan Beberapa alat yang di gunakan unyuk memudahkan suatu pekerjaan

Awal September tahun 2017, kami mengadakan Blusukan di suatu daerah, yang terkenal dengan kesuburan tanahnya dan ke elokan suatu desa yang memiliki daya tarik pemandangan alam yang perlu di kunjungi.

Ds. karang padang
Genthan
Desa gedong
Kec. Banyu Biru


Puncak Bukit Cemoro Sewu

Mencari sumber informasi tentang keberadaan Situs Watu Lumpang tersebut, kepada setiap warga yang yang melintas kami minta keterangan dan sebuah legenda cerita rakyat.
Tapi sangat di sayangkan, dari benerapa warga yang kita temui, tidak banyak yang tau tentang keberadaan watu lumpang tersebut.

" Nb : Yaa jelas gak tau Lah ...
Lah wong Desa yang di maksud ada situs watu lumpange masih naik ke atas lagi kok, Masih jauh dari jangkauan, Masak iya nanya di desa Yang Jauh dari tempat tujuan,  Pantesan warga sekitaran gak tau  😂😂😂 "


Melanjutkan perjalanan dari kali glagah, menuju ke desa Yang tertera di atas, Akhirnya kita menemui beberapa warga yang secara kebetukan sedang duduk duduk santai di teras depan rumahnya.
Nama Beliau adalah
Pak dadi
Pak sariono


Beliau Berdua memberikan informasi tentang keberadaan situs watu lumpang tersebut.

Bahwa di informasikan, Situs Watu lumpang berada di jalan pertigaan yang berbentuk Sudut, Tepatnya berada di depan agak samping Rumah Warga Negara Belanda. Dan kami pun melanjutkan perjalanan sampai ke lokasi tersebut.
Ini dia, Akhirnya ketemu juga.
Situs Watu lumpang memiliki diameter dari sumbu tengah sekitar 106 cm. Diameter pada lubang Sumbu tengah kisaran sekitar 24 cm. Lebar sisi tepi dan sisi Diameter sumbu dalam 41 cm

Situs Watu Lumpang

Keberadaan situs watu lumpang, Memang benar yang di ceritakan kepada kedua warga di atas, berada di pertigaan yang membentuk Sudut ( Cewengan ).
Watu lumpang ini sangat istimewa, Karena bentuknya sangat rapi tanpa adanya sisa sisa pahatan sama sekali, sangat halus dan rata, bulat simetris.

Situs Watu Lumpang

Kondisi Situs Watu lumpang tersebut, Retak di bagian tengan, Mulai dari sisi tepi sampai ke sisi bagian tepi Ujungnya.
Hanya menaruh dugaan Saja atau sebuah kemungkinan, bentuk Watu Lumpang tersebut memiliki  ukuran ketebalan juga, namun blm bisa di ketahui, di karenakan Watu Lumpang tersebut dalam kondisi terkubur hampir pada ke seluruh bagian, kemungkinan bisa di lihat sisa yang belum terkubur kisaean 30 cm dari permukaan tanah.

Situs Watu Lumpang

Jika timbul pertanyaan tentang fungsi dan ke gunaan watu lumpang tersebut ... ??? Di dalam sini belum bisa menerangkan jelas dan pastinya.
Karena banyak dugaan yang pernah saya dengar atau di babarkan oleh banyak Orang.
Kalau dugaan, Watu lumpang tersebut di gunakan sebagai membantu arau mempermudah suatu pekerjaan menumbuk hasil panen. Bisa juga di gunakan untuk menumbuk jamu  atau Obat obatan tradisional.

Situs Watu Lumpang

Pendapat ( A ).

Namun pendapat lain juga pernah mengatakan bahwa situs watu lumpang mempunyai banyak Peranan penting masa itu.
Situs Watu Lumpang yang di anggap sebagai Penanda tanah krajan atau sebuah desa yang menggunakan sebutan krajan. Di mana tempat tersebut adalah awal berdirinya atau terbentuknya sebuah peradaban awal di masa Klasic.

Pendapat ( B )

Pendapat lain juga pernah mengatakan, Bahwa Situs Watu Lumpang tersebut, di gunakan sebagai sebuah sarana suatu pemujaan yang di tujukan kepada dewi Sri, Atau Dewi Padi sama dengan Dewi kesuburan, Untuk pemujaan tentang kapan musim Tanam dan kapan dilakukan pemujaan setelah hasil panenya kelihatan.
Tata Cara pemujaan Yang di lakukan dengan menggunakan beberapa sarana sekai wewangian semacam bunga bungaan dan wanginya kemenyan yang di bakar, Di samping itu di lakukanya penyembelihan hewa unggas yang berwujud ayam jantan. Dengan Cara Penyembelihan di lakukan di atas watu lumpang tersebut, dan leher ayam di bujurkan pada sumbu tengah cekungan atau lubangnya, secara menempatkan atau menampung darah yang mengalir keluar dari leher hewan unggas tersebut. Selepas itu, Hewan unggas atau ayam yang di sembelih tadi, di masak dan di bagikan kepada warga yang mengikuti upacara adat Pemujaan.

Semua ketentuam di atas belum benar adanya suatu penjabaran yang pas mengenai situs watu lumpang, Jika pendapat pribadi saya, Situs Watu Lumpang memang di ciptakan untuk Mempermudah suatu pekerjaan saja.

Setelah mengexplore tempat di mana watu lumpang berada,  Sambil berjalan ke arah pulang, Rasanya masih kurang puas dengan adanya watu lumpang saja, Kemungkinan Masih ada lagi selain itu, jika di lihat potensi Tempat tersebut paling Cocok di Pilih oleh peradaban Awal masa klasic. Akhirnya Timbul rasa penasaran di benak, dan kita memutuskan untuk menggali informasi lagi dari warga, pada akhirnya bertemu dengan salah serang pencari rumput.
Seperti hal biasa yang kita tanyakan tentang ke beradaan Watu Lumpang, Watu Kenteng, Watu Kelir, Watu Lesung, Karena menurut kami, dengan adanya pertanyaan hal tersebut, di antara salah satu situs Yang kita sebutkan pasti ada yang faham.
Pada akhirnya terjawab juga pertanya kami, Di beri arah arahan tentang keberadaan watu lumpang yang berada di Dsn. Karang Padang.
Lebih tepatnya di sebelah tiang listrik, di bawah bahu Jalan Kampung, di bawah bahu jalan dengan denah Vondasi Jalan.

Situs Lapik Arca

Yang di maksud Watu lumpang oleh narasumber ternyata sebuah Lapik Arca, memang benar keberadaan Situs ini di sebelah tiang listrik, di bawah Vondasi bahu jalan suatu perkampungan.

Situs Lapik Arca

Lapik Arca beebentuk Kotak persegi panjang, Dengan lubang kotak di tengah berbentuk persegi Panjang dan terdapat delapan Sudut yang berfungsi sebagai lubang pengunci untuk sebuah arca yang berdiri di atasnya. Dengan Memiliki alasan supaya Arca yang di masud kokoh berdiri dan tidak goyah dan ambruk.

Situs Lapik Arca

Lapik Arca Terlihat dengan Ceratnya


Dsn. Karang Padang
Bp. Aris dan Bp. Sujiman
Selaku Narasumber yang bisa di gali keterangan tentang awal mulanya Lapik Arca tersebut kok bisa berada di bawah Vondasi Bahu Jalan.
Beliau berdua menerangkan, Bahwa watu lumpang ( Sebutan Beliau ), hanya berpindah beberapa meter saja, sekitar 10 meteran, yang semula berada di sebuah lahan kosong yg di tanami pohon ubi atau singkong, di Vondasi bahu jalan yang berlawanan atau di seberangnya. Di informasikan, bahwa dahulu Lapik Arca tersebut ada pasangannya berupa Batu panjang, Di ujung bawah berbentuk bujur Sangkar, dan memiliki sekat bentuk bulat panjang ke atas, kami menduga kemungkinan itu sebuah lingga, ketika kami kembali menanyakan keberadaan batu yang di maksud oleh narasumber, beliau berdua menjelaskan bahwa batu tersebut sudah tidak ada lagi, karena di bawa orang yang mengaku dari Kedinasan Terkait.

Situs Lapik Arca

Setelah banyak mendapatkan sumber informasi tentang Lapik arca tersebut, kami pun nerpamitan pulang dan sekalian menanyakan kiranya ada lagi atau tidak tentang sisa sisa batu kuna yang masih berada di sini, Beliau berdua menunjukan sebuah tempat dengan cerita rakyat, Masjid Wurung. Berada di dekat jalan raya bawah, di sebuah sendang yang lumayan cukup besar, namanya kali regunung
Berada di Dsn. Gedangan
Desa. Bandungan
Kec. Tuntang

Dalam Perjalanan turun menuju kali Regunung, Kita Menyempatkan diri berhenti sejenak di depan rimah warga, karena terdapat dua batu kekunoan di halaman rumah warga.
Di sini tidak ada yg tau daei mana kedua batu tersebut di dapatnya.
Batu yang memiliki pola relief penghias.


Gambar dan betuk batu yang memiliki Relief, Tidak bisa di pastika, batu berhias ini terdapat pada bagian apa, yang jelas ini salah satu bagian dari sebuah bangunan Kuna atau klasic, Entah dari bangunan candi atau bangunan patirtaan.


Batuan Komponen sebuah Bangunan kuno yang terdapat di depan halaman Rumah warga. Tidak banyak yang tau dari mana asal ke dua batu ini, yang jelas, hanya yang punya rumah saja yang tau.

Karena kurang banyak atau minimnya informasi yang kami terima, kita pun berpamitan melanjutkan perjalanan ke kali regunung yang menjadi tujuan akhir dari blusukan.

Patirtaan Kuna Kali Regunung

Sendang kuna memiliki debit air yang cukup banyak dan melimpah, air tersebut di manfaatkan untuk kebutuhan warga sehari harinya. Juga di manfaatkan untuk PDAM.
Di lokasi tersebut kita berjumoa dengan seseorang yang, kemungkinan beliau dapat di gali informasinya tetang sisa sisa situs tersebut.

Bapak Budiono
Selaku penjaga pintu air PDAM kali regunung.
Menjelaskan bahwa di sekitar sini, meburut cerita rakyat, pernah akan didirikan bangunan masjid oleh mbah wali, namun sebelum selesai bangunan tersebut di buat, mendadak terdengar ayam oejantan berkokok di pagi hari, pada akhirnya bangunan masjid ini tidak di lanjutkan lagi oleh mbah wali.
Tepatnya berada di sebelah barat mata air kali regunung.

Patirtaan Kuna Kali Regunung

Sisa sisa bangunan patirtaan kuna di lokasi kali regunung, hanya menyisakan yang di duga bagian pagar saja.

Patirtaan Kuna Kali Regunung

Nampak terlihat sisa sisa batuan pengisi, baguan punggung dan beberapa hiasan sisi tepi punggung pagar saja.

Patirtaan Kuna Kali Regunung

Pak budiono sempat bercerita, bahwa di lokasi ini, dulu ada sebuah arca namun sudah hilang di bawa orang.
Seketika kita menanyakan, siapa yang membawa, pak budiono mengatakan katanya dari Dinas terkait, cuma itu saja yang di sampaikan oleh beliau.

Patirtaan Kuna Kali Regunung

Bagian punggung pagar, nampak dua buah lubang pengunci, jika normalnya seharusnya ada hiasan pagar berupa kemuncak.

Patirtaan Kuna Kali Regunung

Hanya sedikit yang bisa di jumpai dari sisa sisa peradaban masa kuno dulu, Karena banyaknyak yang masih berada di dalam sendang dan juga dari beberapa di jadikan Marsan Makam Warga yang berada di atas area tersebut.

Jelajah menyusuri sisa sisa bangunan masa klasic, merupakan suatu kesenangan pribadai yang mau mengenal jatidir Nusantara.

Tetap Semangat Dalam Berkarya
Demi Kejayaan Nudantar

Silahkan Di Share

Komentar

Postingan populer dari blog ini

WATU LUMPANG DAN UNFINIS YONI KENDALI SODO

SITUS CANDI DI MAKAM WALIULLOH KHASAN MUNADI

MAKAM WALIULLOH SYECH SUDJONO DAN KE DUA SAHABATNYA