SITUS SENDANG TIRTO KALI TANGGI



" MENELUSURI JEJAK KEKUNOAN KALI TANGGI SENDANG TIRTO "


Setelah mendapatkan informasi dari salah satu anggota pembesar Keluarga 

" Kandang Kebo Djogja " Yaitu sebuah Komunitas yang mampu menyatukan para pemuda pemudi, yang mau peduli dengan Situs Cagar Budaya Nusantara.
Kepedulian tersebut meliputi :

Pengenalan dalam pembelajaran
Pelestarian
Penyelamtan
Dan perawatan.

beliau bernama Ibu Siti Ndj.
Lebih tepat saya memanggilnya, " buk dhe Siti Ndj " menginformasikan kepada saya tentang situs Cagar Budaya Berupa reruntuhan Sendang Kuno di sebelah selatan Candi Klero, dari candi klero berjarak sekitar 1 ( Satu ) kilometer, di seberang Kali Tanggi, Kec. Tengaran.
Namun keberadaan Situs tersebut terdapat di sebelah kanan kali tanggi, jika kita berposisi menghadap ke arah mata angin timur, Sendang kuno tersebut berlokasi di Kec. Tengaran.
Situs tersebut merupakan warisan cagar budaya nusantra.
Walaupun sudah dalam keadaan rusak dan hanya meninggalkan puing puing saja, namun warga kali tanggi setempat masih saja merawat dan melestarikan sendang kuno tersebut.

Situs Sendang Tirto Kali Tanggi

Tepatnya hari minggu :
Saya bersama kang joko reben / abdi dalem panembahan yang berdomisili di salatiga.
Kang gerry yoan domisili di salatiga.

Mengadakan agenda blusukan di candi klero awalnya, dengan tujuan wisata sambil belajar mengenali situs cagar budaya di Kab. Semarang.
Tapi teringat pesan dari buk dhe Siti Ndj, untuk mengunjugi situs sendang kuno kali tanggi, maka kita sempatkan waktu untuk mengunjungi Sendang tersebut.

Situs Sendang Tirto Kali Tanggi

Sebelum kita mengadakan pengexploran sendang tirto, kita menyempatkan diri soan atau datang kerumah ketua RT dan sesepuh desa setempat, untuk meminta ijin blusukan ke sendang tersebut.

 Kang gerry, Pak Humam, Kang Abdi

Pak humam selaku ketua RT setempat, yang kita sambangi rumahnya, untuk meminta ijin blusukan di lingkungannya.
Setelah ramah tamah memperkenalkan diri kita masing masing, dan menjelaskan tujuan kita, dengan senang hati, pak Humam mempersilahkan kita melakukan explore sendang kuno, yang berada di lingkungan RTnya.
Tentunya kita tidak lupa mengucapkan rasa terimakasih kepada beliau, atas ijin yang di berikan kepada kita.
Usai berkunjung ke rumah ketua RT, saat berpamitan melanjutkan petualangan, saya pun memberanikan diri, menanyakan legenda atau cerita rakyat sendang kuno tersebut, tapi sayangnya pak humam tidak mau angkat bicara, kayaknya beliau belum berani untuk bercerita tebtang sendang kuno tersebut, namun kita di berikan petunjuk kepada beliau, untuk menanyakan kepada sesepuh desa yang bernama Pak Sutiyono.
Yang masih satu lingkungan Dengan Pak humam.
Rumah beliau hanya berjrak sekutar 100 meter saja, jalan kaki sekitar 10 menit audah sampai di rumah pak Sutiyono

Pak Sutiyono, Kang Abdi, Kang Gerry

Seperti pada awal mulanya datang ke rumah pak Humam, kepada pak wiyono pun, kita meminta ijin untuk mengunjungi dan mengexplore lokasi sendang kuno yang kita maksud, bahkan sama seperti ucapan pak humam, pak Sutiyono mengijinkan kita untuk lanjut explorenya.
Akan tetapi sebelum melakukan perjalanan lebih lanjut, saya kembali lagi mempertanyakan kisah legenda sendang tersebut, akhirnya pak Sutiyono mau angkat bicara dan mau bercerita untuk kita.
Awalnya pak Sutiyono hanya sekedar tau, bahwa itu merupakan sendang kuno saja, dan tidak menganggap mitos dan mistis yang terkandung di dalamnya.
Suatu ketika beliau mengadakan lelaku, sebenarnya dengan tujuan tirakat untuk melaksanakan Puasa Senin Kamis dan Puasa Netu ( Hari Lahir ).
Seperti biasa, beliau melafalkan wiridan dengan bacaan bacaan asmaul khusna dengan hitungan Tasbih yang di tangannya.
Dan biasa di lakukan sampai larut malam, bahkan seringnya hampir mendekati waktu sholat subuh, itupun di lakukan di dalam rumahnya.
Suatu ketika, pas beliau melakukan wiridan Netu di dalam rumah, beliau merasakan hawa di dalam rumah panas dan gerah.
Pada akhirnya beliau memutuskan keluar rumah, dan mencari tempat yang nyaman untuk melafalkan wiridan tersebut di lokasi sendang.
Baru memutarkan tasbih, pada lafal asmaul khusna yang berbunyi " Yaa Dhohiru Yaa Batiin Yaa Akhadu Yaa Sommad "
ujar beliau, keluar sosok makhluk, tinggi, besar, berbulu, mata lebar memancarkan cahaya merah, berjalan laksan orang hutan, mendekati beliau.
Namun beliau tidak ada rasa takut sama sekali, cuma kaget saja dengan kemunculan makhluk tersebut.
Dan makhluk halus tersebut membawa kandi ( tempat membungkus atau menyimpan kepingan uang koin emas jaman kuno ), dan memberikanya kepada pak wiyono, makhluk tersebut menjatuhkan kandi di hadapan pak Sutiyono sembari berkata :

Opo sing kok goleki wis ono kabeh, neg jero kene, dadi awakmu ora usah khawatir ugo ora usah bingung karo kahanan uripmu.

Translate bahasa " apa yang kamu cari sudah ada di sini semua, di dalam sini, jadi kamu tidak usah khawatir dan juga tidak usah bingung dengan keadaan hidupmu"

Balasan dari pak Sutiyono: Kulo mboten ngarepke nopo nopo, kulo namung ngelampahi punopo ingkang dados kewajiban kawulo marang GUSTI ALLOH, salah satunggalin kuwajiban, nepati jejibahan antarane umat dateng Gustine, Ngunjukaken raos sukur atase nikmat ingkang kawulo tampi saking Gusti Kawulo, mboten ateges kawulo nolak namung dereng pas wekdale kanggone kulo.

Artinya : Saya tidak mengharapkan apa apa, saya hanya menjalankan apa yang menjadi kuwajiban saya terhadap GUSTI ALLOH SWT, salah satunya kuwajiban, menepati janji antar umat dengan tuhanya, mengucapkan rasa syukur atas nikmat yang saya terima dari tuhan saya, tidak mengurangi rasa hormat saya kepadamu, akan tetapi belum pas waktunya untuk saya terima.

Setelah mendengar pengakuan dari pak Autiyono makhluk tersebut kembali mengabil kandi yg berada di depan pak wiyono, dan memutar balik, kembali ke dalam lubang batu tersebut.

Cerita lain dari pak Sutoyono, pada suatu malam, pak Sutiyono tidur dan bermimpi di datangi seorang kakek kakek, dalam gambaran beliau, kakek itu tinggi, berbadan besar dan gagah, menggunakan pakaian serba putih, beralis panjang, jambang panjang, jenggot panjang, namun sudah memutih semua.
Di atas kepala terdapat rambut bergelung dan di tali kain warna putih.
Pak Sutiyono menyebutnya hampir mirip Resi yg berada di film film Arya Kamandanu dan Film Mak Lampir.
Di dalam mimpinya beliau di tuntun keluar rumah, dan si ajak ke auatu tempat.
Gambaran mimpi pak Sutiyono, tempat tersebut adalah sendang kuno yang berada di samping rumah beliau, dalam mimpi pak Sutiyono, jari telunjuk resi, menunjuk ke arah pohon pisang, namun di bagian tanahnya.

Setelah itu pak Sutiyonon terbangun dari mimpinya, dan di anggap kembangnya orang tidur.
Bahn sampai di diamkan selama tiga minggu ( tutur beliau ).
Malam hari di datangi lagi lewat mimpi, dengan kejadian yang sama.

Dan ke esokan harinya, di bawah pohon pisang tersebut di datangi membawa cangkul, karena di iringi rasa penasaran yang besar, dalam hati beliau berkata, apa maksud mimoi tersebut dan apa yang ada di bawah pohon pisang ini, dan apa yg terkubur di dalam tanah ini.
Akhirnya pak Sutiyono membungkar dan menggali tanah tersebut, di dapatinya, ternyata sebuah arca gajah ujarnya. Oleh beliau di ambil dan di rawat selama hampir satu bulan.
Oak wiyono semakin kebingungan, mau di apakan arca gajah tersebut.
Sehingga pikiranya menuntun beliau untuk menemui Jupel Candi Klero, yang kebetulanteman akrab beliau, dan menceritakan semua kejadian yang beliau alami.
Jupel Candi Klero pun melaporkan hal tersebut, tentang penemuan arca gajah, kepada dinas terkait yang berpusat di Djogja.
Beberapa hari kemudian, dinas purbakala dari jogja, menyambangi rumah pak sutiyono dan mengadakan penelitian tentang temuan arca tersebut, sehingga pak wiyono sekwliarga mendapatkan tanda terimakasih berupa uang, tidak di sebutkan nominalnya, dan berupa piagam penghargaan, dan dinpajang Foto beliau di kantor dinas pirbakala.

Piagam Penghargaan

Ternyata, setelah saya membaca keterangan piagam penghargaan tersebut, pak sutiyono menemukan Makara

Setelah mendengarkan cerita beliau selama hampir satu setengah jam, pada akhiran ucapan beliau berpesan ke pada kita.

" pelajarilah tentang apa yang kamu sukai, jagan memberikan batasan kepada satu keyakinan. Karena di keyakinan lain bisa juga menjadikan contoh yang baik kepada kiat, kalau pandai pandainya kita menvermatinyab, selalu ingat kepada ALLOH SWT, jangan lengah dan terlena, yang akan membawamu kepada kemusrikan "

Kurang Lebihnya Seperti itu, pesan beliau.

" Saya faham dan tau maksud dari perkatan beliau "
Akhirnya kita pamitan dan melanjutakan perjalana explore sendang tersebut.

Situs Sendang Tirto Kali Tanggi

Situs Sendang Tirto Kali Tanggi

Sisa sisa bangunan sendang tirto hanya berwujud batuan balok berbentuk datar pada penampang bawah, dan bentuk cembung pada penampang atas, kondisi material tersebut masi terlihat utuh, haya posisinya terbalik, karena sengaja di balik untuk di gunakan sebagai landasan mencuci pakaian dan lainya.

Situs Sendang Tirto Kali Tanggi

Situs Sendang Tirto Kali Tanggi

Sumber mata air dari sendang kuno tirto, yang audah di bangun permanen,  dengan cara di tambak, dan di beri pipa saluran air keluar, kesanya seperti di patirtaan yg memancutkan air dari sumbernya langsung, namun bangunan tersebut rusak, karena tidak kuat menampung debit air cukup besar untuk aliran air yang keluar dari sumbernya.

Situs Sendang Tirto Kali Tanggi

Situs Sendang Tirto Kali Tanggi

        
     Situs Sendang Tirto Kali Tanggi

Situs Sendang Tirto Kali Tanggi

Sebaran batu perpola kotak, yang si duga sebagai komponen penyusun pagar yang mengelilingi sendang, berada tidak jauh dari lokasi sendang, dan berada di kolam ikan milik warga

Situs Sendang Tirto Kali Tanggi

Situs Sendang Tirto Kali Tanggi

Situs Sendang Tirto Kali Tanggi

Nah, batu kota inilah yang di maksud Bapak Sutiyono, saat makhluk halus itu keluar menemui beliau wiridan di sendang kuno tersebut.
Conecting kemuncak, atau sambungan kemuncak, yg berada di setiap sudut dan tengah bagian punggung pagar sendang kuno.
Fungsinya sebagai penghias pagar saja.
Banyak cerita dari warga, saat kita ketemu dan bercengkerama di sendang, mengatakan bahwa, batu lesung tersebut ( sebutan warga ) sebenarnya conecting kemuncak.
Pernah di pindahkan ke rumah warga, dan kembali ke asalnya dengn sendirinya.

Situs Sendang Tirto Kali Tanggi

Situs Sendang Tirto Kali Tanggi

Situs Sendang Tirto Kali Tanggi

Situs Sendang Tirto Kali Tanggi

Banyak sebaran batu pengisi, dan komponen kemuncak dasar, di jumpai, berada di samping kanan kiri rumah warga.
Yang paling menarik, komponen dasar kemuncak, berada di depan rumah Ibu Reny, warga RT setempat.
Awalnya kita mengira itu adalah Yoni Knock down, tapi ternyata Conecting Dasar sebuah kemuncak.
Dan memiliki ukuran lebar 86 cm, dan tebal sekitar 50 cm
Lubang kotak pengunci, tidak dapat di ketahui pastinya, karena sudah Aus dan rusak.

Tetap Semangat Dalam Berkarya
Demi Kejayaan Nusantar












Komentar

Postingan populer dari blog ini

WATU LUMPANG DAN UNFINIS YONI KENDALI SODO

SITUS CANDI DI MAKAM WALIULLOH KHASAN MUNADI

MAKAM WALIULLOH SYECH SUDJONO DAN KE DUA SAHABATNYA