SITUS CANDI GUNUNG BATUR KEMBANG KUNING


" JELAJAH SITUS GUNUNG BATUR "

Gunung batur merupakan jajaran gunung yg berada di 
Ds. Kembang Kuning
Kec. Windu Sari
Kab. Magelang


Tiga Gunung yang saling berdampingan di antaramya Gunung Condong, Gunung Giyanti, dan Gunung Batur sendiri.

.
Di antara ketiga gunung tersebut memiliki potensi yang sangat mengagumkan, di antaranya potensi pariwisata dan potensi dalam pertanian.


Potensi Wisata di sini banyak jenisnya, yang saya ketahui, 

1. Wisata Cagar Alam
2. Potensi Cagar Budaya
3. Potensi Wahana wisata
Semuanya menghasilkan.

Untuk potensi Pertanian.
Karena banyaknya dan mudahnya Air di daerah tersebut, maka warga di lerwnh ketiga gunung tersebut, memanfaatkan lahan mereka untuk di olah menjadi lahan produktif yang bisa menghasilkan.
Seprti pertanian dan perikanan.

Selain keindahan pemandangan yg di suguhkan dalam setiap perjalanan, seakan akan mata mata, fikiran terhipnotis dan menarik kita untuk menghentikan perjalanan, serasa di paksa untuk menikmati view alamnya lewat jendela hati ini.


Namun perjalanan kita bukan tamasya, di sini kita ingin membuktikan dalam napak tilas jejak kerajaan kuno yg berada di Gunung Batur, ada apakah sebenarnya di atas sana, sebagai cerita perjalanan Saya dan Kang Eka W Prasetya, Sudah mengadakan pembuktian Jejak Kerajaan Kuno, Yaitu sebuah Banguna Pemujaan Berupa Candi, yg berada di tengah tengah Gunung Condong, Gunung Giyanti dan Gunung batur.

Candi Selo Griyo Namanya.
Candi Yang sangat Exotis bentuk bangunannya, karena besa dengan Candi Candi Yang lainya.
Candi Selo Griyo tidak seperti candi candi pada umumnya.
Kalau Candi yang sering di jumpai memiliki Bentuk bangunan menggunakan selasar yg di hiasi dengan Makara Dan Naga, pada pipi tangga yg berada di samping kanan dan kiri.
Namun bangunan Candi Selo Griya lebih memiliki bangunan yang sederhana saja.
Tidak banyak ukiran ukiran atau relief yang menghiasi tubuh Bangunan.
Candi Selo Griya tidak memiliki Makara dan Naga Seperti Bangunan Candi pada Umumnya, tidak memiliki selasar, hanya memiliki dua buah batu pipih yg berada di depan pintu Candi, berjumlah dua Buah Balok, yanğ di gunakan sebagai tangga saat akan masuk ke ruangan Candi.
Sekilas melihat candi Selo Griya, mirip dengan bangunan Candi Buddha.
Karena setiap kemuncak candi hampir mirip dengan Stupa, yang menjadi Ciri khas Candi Buddha.
Padahal di dalam catatan di katakan sebagai ciri khas Candi Hindu.

Bukit Giyanti

Setelah blusukan ke Candi Selo Griya, aku bersama kang eka w prasetya, memutuskan berkunjug ke sebuah reruntuhan situs bangunan candi, yang berada di lokasi Ds. Kembang Kuning, Gunung Batur.
Situs Candi Ini merupakan bangunan Candi yg berada jauh dari pemukiman warga, harus naik bukit dan masuk hutan jika ingin berkunjung ke sana.

Situs Candi Gunung Batur

Karena kendaraan tidak bisa di bawa naik ke atas, dengan akses jalan yg menanjak dan Licin.
Untuk kendaraan Bisa di parkir di bawah atau di titipkan rumah warga.

Situs Candi Gunung Batur

Sama halnya dengan cerita cerita di tempat lain, yang sering saya dengar.
Bahwa situs Cagar Budaya ini merupakan sisa sisa Bangunan Masjid Wurung, yang di bangun oleh Mbah wali, dengan batasan Waktu tertentu.

Situs Candi Gunung Batur

Situs Ini berada di dalam hutan, di lereng Gunung batur.
Bekas bangunan pintu masuk yang menghadap ke barat.

   
Situs Candi Batur

 seharusnya terdapat dua buah Makara, yang terdapat pada pintu masuk ke ruangan candi, namun lokasi pintu yang menghadap ke arah barat, hanya di jumpai satu Buah makara dengan ukuran cukup besar.

Situs Candi Gunung Batur

Situs Candi Gunung Batur

Kondisi Di tengah titik pusat bangunan, terdapat susunan batu material bangunan, yang di tata ulang oleh warga setempat.
Batuan yg memiliki profile berupa ukiran relief dan susunan batu yang berpelipit.

Situs Candi Gunung Batur

Material berpola kotak bujur sangkar ini, dengan ruang sebagai pengunci di tengahnya, merupakan salah satu konecting susunan dari kemuncak candi

Situs Candi Gunung Batur

Entah gambar platau poto di atas ini bernama situs apa, Entah watu lumpang atau Fagmen Yoni.
Karena keberadaan situs tersebut berada di tengah tengah titik pusat reruntuhan bngunan candi.
Jika di katakan itu adalah sebuah Fragmen Yoni, di lihat dari segi bentuknya lubang tengah hampir berbentuk kotak bujur sangkar, namun di gambaran profile luarnya polos dan tidak kelihatan adanya pelipit yg terdapat pada sisi sisinya, dan tidak terdapat pula profile pelipit yg melingkar pada tubuh benda tersebut.
Jika di doktrin itu adalah watu lumpang, kenapa penempatannya di tengah tengah reruntuhan bangunan candi.
Belum bisa di pastikan, hanya menaruh dugaan saja, bahwa benda cagar budaya tersebut sebuah Fragmen Yoni, karena penempatanya di tengah bangunan.

Situs Candi Gunung Batur

Di area lokasi pintu masuk yang menghadap ke timur, terdapt dua buah makara tanpa pelengkap sambungan Naga, yg menghubungkan dengan kala, yg berada di atas pintu Candi pada umumnya.
Material naga dan relief kala tidak nampak di lokasi pintu yang menghadap ke timur dan pintu yang menghadap ke barat.

Situs Candi Gunung Batur

Makara di sebutkan dalam Mitologi Hindu Kuno adalah aplikasi hewan yg menjadi satu, di antaranya
1. Gajah
2. Buaya
3. Ular

Makara merupakan wahana dari  Dewa Gangga Dan Dewa Baruna.
Penempatan makara terdapat pada bagian kaki candi, yang terdapat pada  pipi kanan kiri anak tangga yang menghubungkan ke dalam ruangan Candi.
Makara di hubungakn dengan Naga, lalu sampai ke makara.
Di fungsikan sebagai penghias bangian bagian tangga sampai pintu masuk ke ruangan.

Situs Candi Gunung Batur

Di depan pintu masuk yang menghadap ke barat, berjarak sekitar 20 meter, terdapat struktur sisa sisa bangunan talang air.

Situs Candi Gunung Batur

Masih dalam Dugaan Sementara, bahwa situs candi gunung batur, kemungkinan belum selesai di buat.
Karena meliat dari setiap sudut bangunan, masih kurangnya atau tidak kelihatan berapa material seperti kemucak dan sisa sisa batu berpola yg memiliki profile relief.
Di samping itu, memang bangunan candi ini di perkirakan cukup besar apa bila kelihatan sudah berdiri, dan sudah jadi, karena terdapat dua pintu yang menghadap ke arah barat dan ke arah timur.
Pastinya akan membutuhkan material batu yg cukup banyak untuk penyelesaian sebuah bangunan tersebut.
Dan apabila bangunan candi itu sudh jadi, maka akan terlihat material bahan bangunan candi dengan Skala yg besar di lokasi tersebut.
Namun  di lokasi tersebut tidak terlihat sisa sisa susunan bangunan candi dengan skala besar, apabila di katakan candi tersebut sudah jadi dan pernah berdiri, dan akhirnya rubuh karena termakan usia yg cukup lama.

Situs Candi Gunung Batur

Menariknya kisah cerita atau legenda rakyat, yang menggambarkan kearifan lokal yg patut di teladani.
Kisah mistis suatu tempat yang patut untuk di lestarikan, bukan di rusak karena hanya menginginkan sari sarinya saja, sehingga membuat tempat tersebut sudah tak lagi memiliki wibawa, hanya kekosongan tanpa pacaran energi yg tersimpan.

Tetap Semangat Dalam Berkarya
" Demi Kejayaan Nusantara "




Komentar

Postingan populer dari blog ini

WATU LUMPANG DAN UNFINIS YONI KENDALI SODO

SITUS CANDI DI MAKAM WALIULLOH KHASAN MUNADI

MAKAM WALIULLOH SYECH SUDJONO DAN KE DUA SAHABATNYA