NAPAK TILAS JEJAK KERAJAAN SENDANG KUNO KALIJARO
SENDANG ATAU PETIRTAAN KALIJARO KARANGJATI
Sendang Kalijaro merupakan sendang kuno tinggalan masa kejayaan kerajaan kuno yang berada di desa karangjati
Kec. Bergas
Kab. Semarang
Prof. Jawatengah
Sendang ini merupakan hasil karya dari para leuhur yg pernah hidup di jamanya.
Warga menyebutnya dengan sebutan kalijaro, di mana sendang ini berada pada titik tertentu, lokasi yg memiliki banyak sumber air yang mampu mencukupi kebutuhan hidup, pada masa peradaban kuno, bahkan sampai sekarang pun masih di gunakan Utuk mencukupi dan di perlukan oleh warga sekitar, berbagi aktifitas untuk saluran irigasi pertanian berupa ladang dan sawah.
Sendang yang berada di sebelah selatan, berjajar dengan sekolahan cahaya Ummat, hanya berbatasan dengan aliran irigasi, di bawah rimbunan pohon beringan yg rindang, mampu menyuplai air untuk kebutuhan warganya sampai sekarang.
Sendang yg memiliki banyak kenangan, yang menjadi tonggak awalnya tumbuhnya peradaban kuno berdiri, yang mampu menjadikan warisan cagar budaya nusantara, menjadi kebanggaan untuk tetap di jaga dan di lestarikan.
Sendang Kuno Kalijaro
Patirtaan atau sendang adalah Sebuah aliran mata air yg keluar langsung dari dalam perut bumi, yg memiliki debit air yg keluar cukup deras untuk memenuhi kebutuhan hidup yg di manfaatkan oleh kalangan orang banyak dan di butuhkan dalam pertanian, Untuk pengairan irigasi ladang dan sawah di sekitar //
😊😊😊
\\ Patirtaan Kuno adalah sebuah tempat atau pemandian yg di sucikan oada masanya, yang telah meniliki usia lebih dari ratusan tahun hingga ribuan tahun, dan di percaya memiliki spiritual yg kental dengan pemujaan di masanya.
Patirtaan kuno selalu ada kaitanya dengan sumber mata air, yang di sebutkan dalam mitologi hindu kuno di anggap sebagai tempat, di mana para dewa bermain di mata air tersebut.
dan di pastikan debit air yg keluar dalam perut bumi berjumlah banyak, mampu mencukupi kebutuhan hidup peradaban kuno di masanya, dan juga di gunakan dalam aktifitas dalam pertanian //.
dan di pastikan debit air yg keluar dalam perut bumi berjumlah banyak, mampu mencukupi kebutuhan hidup peradaban kuno di masanya, dan juga di gunakan dalam aktifitas dalam pertanian //.
Sendang Kuno Kalijaro
Sendang Kalijaro berada di sebelah barat sendang Sedandang, dan berada di sebelah barat daya arca ganesha, berjarak sekitar 150 meter dari arca Ganesha atau Mbah Gono, sebutan Warga sekitar untuk arca ganesha tersebut.
Kalau dari sendang sedandang sebelah barat berjarak sekitar kurang lebihnya 100 meter.
Sendang Kuno Jakijaro
Sendang Kuno kalijaro setelah mendapatkan perhatian dari warga setempat, terlihat lebih rapi dan tertata pada bangunannya, yg jelas warga sekitar sudah menunjukan kepeduliannya untuk merawat dan melestarikan Warisan Cagar Budaya Nusantara.
Sendang Kalijaro terbagi menjadi dua bagian, sebutan hal yang sama dengan Sendang sendang di tempat lainya.
Sendang Lanang dan Sendang wadon.
Sendang Lanang di peruntukan aktifitas khusus bagi laki laki
Dan sendang Wadon di peruntukan aktifitas untuk perempuan.
Sendang Kuno kalijaro
Terdapat beberapa batu persegi yg sengaja di buat dengan profil bergaris dan cembung bentuknya, profil tersebut di namakan pelipit genta.
Profile pelipit genta di ambil dari sisi Alat genta atau lonceng, yg di gunakan sebagai sarana pemujaan dewa ataupun dewi.
Sendang Kuno Kalijaro
Sendang Kalijaro bagian sendang lanang, yang belum terjamah dalam pemugaran, dan belum di lakukan pemugan oleh warga, terlihat dengan kondisi sedemikian rupa.
Gambar tersebut di ambil dari sisi sendang wadon.
Terlihat jelas dua batang pohon beringin berukuran besar dan rindang, pohon yg menggambarkan atau mempunyai filosof kehidupan dan pengayoman.
Sendang Kuno Kalijaro
Wujud profil batu berpelipit, sebagai salah satu di antara sekian banyak komponen yang lainya, yang masih terlihat bagus dan menjadi saksi bisu tumbuhnya suatu peradaban awal dan aktifitas masa kejayaan kerajaan kuno.
Yang bermuara di desa " Bargha sri " nama desa yang di sebutkan dalam bahasa sansekerta atau toponiminya, sebuah desa yang sekarang menjadi salah satu nama kecamatan di kabupaten semarang, yg membawahi beberapa kelurahan, yg Sekarang lebih populer dengan sebutan
" Bergas ".
Sendang Kuno Kalijaro
Waktu itu, pada saat liburan aktifitas bekerja, menyempatkan waktu dan mengexplore lokasi tersebut, saya berserta kang dhani putra.
Hanya sekedar melihat dan mendatangi, membuktikan betapa sangat moderen pemikiran leluhur kita, hidup di jaman kuno dengan pemikiran yg sudah berkembang moderen, walaupun menggunakan teknologi yg sangat natural, belum kenal apa itu yg di namakan alat elektric atau jenis listrik.
Akan tetapi ...
Kenapa leluhur kita bisa menciptakan mahakarya, yang masih bertahan wujudnya sampai sekarang ini.
Jika mengingat peralatan mereka di bilang jauh lebih tradisional.
Tapi menghasilkan pahatan yg halus, garis tepi yg sinkron.
Jika kita pikirkan, yang bagai mana lagi dan bentuk apa lagi leluhur kita menciptakanya.
Di situlah kebanggaan kita menjadi cucu atau cicit ahli waris dari kaki buyit kita orang nusantara.
Sendang Kuno Kalijaro
Beberapa komponen material sebuah bangunan pagar bumi, yg memiliki pelipit genta.
Sendang Kuno Kalijaro
Sama halnya, dengan versi cerita rakyat di suatu tempat, sendang kalijaro tidak luput dengan sebutan nama mbah wali, yang pertama kalai bubak alas desa karang jati, yg menjadi punden sesepuh atau tokoh sesepuh desa yg di agungkan dan di jadikan panutan setiap ucapanya.
Sehingga masyarakat menganggapnya, bahwa sendang kuno kalijaro adalah buatan mbah wali.
Namun merujuk.ke pada mbah wali siapa, belum ada yang mengetahuinya.
Kemungkinan juga pada Wali atau tokoh tokoh ulama dulu, pernah mampir kesini, di sendang ini, disaat beliau hijrah untuk menyampaikan pesan moral yg merujuk pada suatu keyakinan.
Karena, Yang di namakan air atau mata air tidak luput dari kebutuhan sehari hari, dan siapa saja pasti mambutuhkanya, entah itu untuk minum, mandi, bahkan sampai sesuci pun.
Itu fersi cerita rakyatnya, dan menaruh kemungkinan saja.
Akan tetapi tetap megagumi cerita rakyat tersebut, sebagai bukti, dengan cerita yg menjurus ke hal yg berbau mistis, bukti mengatakan, tonggak sedjarah kalijaro tetep bertahan sampai sekarang, dan masih terlihat wujud materialnya, walaupun sebagihan aus di makan lapuknya usia.
Sendang Kuno Kalijaro
Batu kotak berpelipit, pada bagian mana batu tersebut tersusun dulunya ...
Tentunya pada bagian Pagar bumi yang mengelililngi sendang kuno kalijaro,
Sama halnya yg pernah saya jumpainpada bangunan patirtaan di lain daerah, yaitu pagar bumi oatirtaan cabean kunti.
Berfungai sebagai penghias tepi luarnya saja, bisa berada di bagian atas amaupun bawah setelah pelipit genta.
Sendang Kuno Kalijaro
Banyak warga yg mengatakan, bahwa sisa bangunan materia banyak yg terkubur dan sengaja di kubur di dalan tanah, dekat dengan Sendang tersebut, tepatnya berada di posisi baray sendang, yang sekarang di bangun akses jalan menuju ke sekolahan cahaya ummat.
Dan masih banyak di sebelah selatan, yg di bangun pula akses jalan menuju ke pemukiman warga.
Sebuah tempat yg menjadi tonggak sedjarah, awal bersirinya suatu.oeradaban masa kejayaan kerajaan kuno, sehingga menjadi mampu menjadi sumber cerita untuk anak cucu kita, kalau bukan kita yg merawat untu mereka siapa lagi.
Apakah akan hilang tergerus arua globalisasi masa moderen, mungkin kita bisa bercerita dengan dasar yg menjadikan pegangan, yg bersumber dari orang tua bahkan leluhur kita.
Tidak mudah membuat percaya kepada anak cucu kita tanpa wujud sisa bangunan sedjarah sebagai bukti keseriusan suatu cerita yg mebdasar.
Tetap semangat blusukan, demi menularkan informasi yg hanya sedikut saya ketahui.
Semiga bermanfaat untuk kedepanya.
Demi Kejayaan Nusantar
Jelajahkarungrungan.blogapot.com
Komentar
Posting Komentar