LAPIK ARCA, KEMUNCAK DAN WATU LUMPANG CANDI REJO
" SITUS CAGAR BUDAYA DI DESA CANDI REJO "
Awal mendengar sebuah tempat di kec. Pringapus.
Membuat penasaran saya untuk mengunjungi desa tersebut.
Karena di Kecamatan pringapus terdapat sebuah nama desa yang terdapat pada daftar toponimi.
Desa Candi rejo namanya.
Kec. Pringapus
Kab. Semarang.
Disinala awal cerita perkenalan dengan Bapak Zaeni beserta Mbah muhammad.
Awal blusukan, memang saya meberanikan diri mengajak kang dhani putra dan om iwan untuk berkunjung ke situs tersebut.
Karena penasaran saya cukup besar, pada akhirnya beliau berdua mau mengantar saya ke situs candi rejo.
Saya ambil gambar di setiap situs Candi Rejo, dan saya up load lewat media Face Book, di salah satu komunitas Fb yg masih exist sampai sekarang ini.
Secara kebetulan pak zaeni ikut dalam Komunitas Fb di dalamnya, saat saya upload situs candirejo, kebetulan beliau ikut komentar di dalamnya, dan Japri saya lewat Inbokan, mengajk ketemu dengan saya, dan akan di tunjukan situs aitus yang lainya.
Pada akhirnya saya mengiyakan ajakan beliau, karena beliau mengajak saya juga akan di oertemukan dengan baoak beliau yang bernama Mbah Muhammad.
Yang ke dua kalinya saya meberanikan diri ke desa candi rejo pringapus, bertemu dengan pak zaeni dan mbah muhammad, beserta ibu bapak zaeni dan ke dua putrinya.
Masih ingat dalam benak saya tentang percakapan kala itu.
Saat bertemu dengan beliau beliau.
Aku : Q
Pak Zaeni : Pz
Mbah Muhammad : Mm
Q : Assalamu'alaikum
Pz : Wa'alaikum Salam
Q : Perkenalkan pak, Nama saya Budi ...
Pz : Nama saya zaeni mas.
Siap bertemu dengan bapak saya mas.
Q : Siap pak, semoga makin banyak situs yg berada disini, yang akan saya jumpai.
Dalam perjalanan ke punden, di mana sitsu tersebut berada, saya bertanya ke pada pak zaeni.
Q : Pak kalau dong Sobrah itu sebelah mana pak ... ???
Pz : Loh, lah kok jenengan tau tempat yg di sebut dong sobrah mas, padahal di sini kita memang tidak memberitahukan kepada orang umum.
Q : saya tau dari temen temen komunitas pak.
Pz : Yaa nanti biar di jawab sama Bapak mas.
Tak lam kemudian saya di pertemukan dengan Mbah Muhammad, yang mengaku bapak dari pak zaeni.
Pz : Ini loh pak, yang namanya mas budi, yang ingin tau seluk beluk punden.
Saya di ajak salaman oleh beliau, Mbah muhammad, dan di ajak kenalan oleh beliaunya.
Tapi heran saya muncul, ketika Mbah Muhammad menanyakan keberadaan saya di sini.
Mm : Anda kesini mau apa mas ... ???
Q : Enggak ada niat apa apa mbah ... cuma saya penasaran dengan situa candi rejo ini.
Mm : Kalau sudah tau, anda mempunyai tujuan apa mas.
Q : Saya hanya pengagum situs cagar budaya mbah, dan saya tidak mempunyai niat lain, selain hanya melihat dan membuktikam saja tentang warisan cagar budaya di sini.
Mm : Oooh begitu.
Kok kamu tau soal Dong Sobrah.
Q : Kata temen temen komunitas, disana ada semacam watu lumpang mbah.
Mm : Memang ada ... tapi nanti supaya di tunjukan oleh anak saya.
Tak lama kemudian, Mbah Muhammad Menyuruh Pak Zaeni untuk mengantarkan saya keliling Punden, akirnya saya mengikuti kemana pak zaeni berjalan.
Sisa sisa reruntuhan bangunan sebuah pemujaan berupa candi.Pz : Loh, lah kok jenengan tau tempat yg di sebut dong sobrah mas, padahal di sini kita memang tidak memberitahukan kepada orang umum.
Q : saya tau dari temen temen komunitas pak.
Pz : Yaa nanti biar di jawab sama Bapak mas.
Tak lam kemudian saya di pertemukan dengan Mbah Muhammad, yang mengaku bapak dari pak zaeni.
Pz : Ini loh pak, yang namanya mas budi, yang ingin tau seluk beluk punden.
Saya di ajak salaman oleh beliau, Mbah muhammad, dan di ajak kenalan oleh beliaunya.
Tapi heran saya muncul, ketika Mbah Muhammad menanyakan keberadaan saya di sini.
Mm : Anda kesini mau apa mas ... ???
Q : Enggak ada niat apa apa mbah ... cuma saya penasaran dengan situa candi rejo ini.
Mm : Kalau sudah tau, anda mempunyai tujuan apa mas.
Q : Saya hanya pengagum situs cagar budaya mbah, dan saya tidak mempunyai niat lain, selain hanya melihat dan membuktikam saja tentang warisan cagar budaya di sini.
Mm : Oooh begitu.
Kok kamu tau soal Dong Sobrah.
Q : Kata temen temen komunitas, disana ada semacam watu lumpang mbah.
Mm : Memang ada ... tapi nanti supaya di tunjukan oleh anak saya.
Tak lama kemudian, Mbah Muhammad Menyuruh Pak Zaeni untuk mengantarkan saya keliling Punden, akirnya saya mengikuti kemana pak zaeni berjalan.
Sebagai pembuka awalan saya langsung
di ajak oleh pak zaeni ke punden, yg pernah saya kunjungi dengan Kang Putra Dhani dan kang Iwan Putra.
Situs Candi Rejo
Yaitu beberapa sambungan atau konecting Kemuncak, komponen Bagian Candi yang terdapat pada atap bagian Atas, Rangkaian atap yang di sebut dengan Svarloka dunia para Dewa Dewi.
Fungsi kemuncak hanya sebagai hiasan atap Candi.
Kemuncak dalam istilah Hindu kuno di sebutkan dengan Ratna, Kalau dalam istilah Buddha di sebut dengan Stupa.
Bagian Material pada bangunan candi
Situs Candi Rejo
Terdapat Rangkaian Batu Berpola kotak persegi yang terdapat pada samping kiri tatanan kemuncak, kalau kita menghadap ke barat, susunan batu tersebut, di duga bagian pengisi bangunan candi.
Situs Candi Rejo
Gambar di atas merupakan, kunjungan pertama kalinya dengan lang dhani dan kang iwan.
Situs Candi Rejo
Kunjungan ke dua saat akan melaksanakan, atau membanti warga Candi Rejo Mengangkat puing puing material candi yg tergerus longsor di sebelah utara situs kemuncak atau punden.
Situs Candi Rejo
Kunjungan ke tiga bersamaan Dengan Bapak dan Ibu Guru, yang mengjar di SD 03 dm SD 04 pringapus.
Situs Candi Rejo
Kunjungan ke empat, mengenalkan atau berbagi ilmu sedikit dengan pemuda antar daerah di Kab. Semarang.
Bagian bagian dari situs cagar budaya komponen Candi.
Setelah mengexplore Situs Candi Yang berada di punden, pqk zaeni mengajak saya menuju ke dong sobrah, yang katanya ada situs watu lumpang di area pertanian jagung.
Situs Candi Rejo
Jarak tempuh Situs Punden ke area pertanian jagung kurang lebih sekitar 650 meter ke arah timur, dengan kondisi jalan menurun dan berbatu.
Setelah sesampainya di lokasi, yg terlihat beberapa situs di antaranya sebaran batu bata kuno ( banon ) dan sebuah Lapik Arca.
Banyak dari warga yg menyimpulkan, dan menduga, bahwa area ladang jagung, dulu sebuah patirtaan kuno, karena pas saya datang ke lokasi, di sebelah Barat Daya, di mana letak dan posisi lapik arca berada, mengalir sumber mata air yg bening dan jernih, bila mana kemarau datang, maka sumber tersebut akan tetap mengalir dengan stabil ( tidak nesar dan tidak kecil / sedang ), sementara hanya mensuga, kemungkinan patirtaan tersebut di bangun menghunakan batu bata kuno atau banon.
Situs Candi Rejo
Lapik arca, hampir memiliki kesamaan dan fungsi dengan Yoni, yaitu sebagai alas atau landasan menaruh jenis jenis arca.
Sama halnya yg pernah saya temui di candi candi besar seperti Candi Prambanan.
Beda tipis dengan Yoni, kalau yoni merupakan landasan dari lingga yang merupakan sepasang dan lambang dari Trimurti untuk sarana pemujaan dewa.
Trimurti adalah simbolis ke tiga Dewa Dalam mitologi keyakinan hindu kuno.
Yaitu : 1. Dewa Siwa yaitu Dewa Pelebur dan yang mengawali di lambangkan Lingga.
2. Dewa Wisnu yaitu Dewa Perawat atau memelihara, si lambangkan dengan Yoni, pada tubuh yoni bagian tengahbSampai penampang atas.
3. Dewa Brahma yaitu Dewa pembangun atau pencipta, di lambangkan dengan yoni, terdapat pada tubuh bagian tengah sampai ke penampang bagian bawah.
Situs Candi Rejo
Lapik Arca memiliki ukuran penampang atas 68 cm
Jika di tarik garis tepi sampai ke ujung ceratnya berukuran 94 cm.
Tinggi penampang atas sampai penampang bawah 46 cm.
Menurut tutur pak zaeni dan petani jagung, yg kebetulan ketemu di lokasi, menginformasikan bahwa, batu yg memiliki pola seperti Lapik arca sebenarnya ada dua, namun ... !!! Saat mencari jejak keberadaan di area ladang jagung tersebut sudah tidak ada bekasnya.
Padahal jarak Lapik Arca dengan Situs yg di maksud ini, kurang lebih sekitar 15 meter saja.
Setelah pencarian tidak membawakan hasil, akhirnya pak zaeni mwmutuakan untuk kembali ke Situa Punden.
Dan pak Zaeni mengatakan bahwa masih banyak yg belum saya ketahui soal situs yg tersembunyi lainya.
Situs Candi Rejo
Situs Watu Lumpang yg tersembunyi, karena memang keberadaanya di bawah pohon jati dan di tumbuhi rimbunan rumput rumput liar.
Situa watu lumpang yg pertama.
Kenapa kok Lumpang Yang pertama ... ???
Karena di lokasi punden terdapat empat Buah situs Watu lumpang
Watu lumpang yang pertama berada tidak jauh dari situs kemuncak yg berada di punden, berada di posisi sebelah barat daya di bawah pohon jati, berjarak 50 meter.
Situs Candi Rejo
Beliau para Bapak dan Ibu Guru, Mulai tertarik dengan Ajakan saya, mulai penasaran soal Situs Cagar Budaya yang berada di desa Candi Rejo.
Penelusuran Watu Lumpang Ke dua.
Situs Candi Rejo
Watu lumpang ke dua, berada di sebelah barat laut, di mana situs kemuncak berada, berjarak sekitar 100 meter di bawah pohon jati.
Situs Candi Rejo
Penelusuran Yang berikutnya, menuju Watu lumpang yg ke tiga.
Situs Candi Rejo
Situs Watu Lumpang yg ke tiga ini, berada tidak jauh dari watu lumpang yang ke dua.
Hanya berjarak sekitar 7 meter di sebelah timur laut.
Penelusuran Watu lumpang ke empat.
Situs Candi Rejo
Watu lumpang yg ke empat ini, yang memiliki cerita sangat unik.
Gambar watu lumpang di atas, berada di sebelah utara dari keseluruhan situs punden.
Berjarak sekitar 300 di pinggir akses jalan umum, yang menghubungkan desa candi rwjo dengan dong glatik.
Di yakini oleh sesikit warga, bahwa setiap pedagang pasar yg melintas atau lewat di sebelah watu lumpang tersebut, setelah pulang dari berdagang, harua menyisakan sedikit daganganya ke atas batu tersebut, seauai dengan enis dagangannya.
Saat saya beserta pak zaeni dan juga ke dua putrinya, di atas watu lumpang tersebut terdapat tembakau sisa hasil dagangan, orang yg berjualan di pasar.
Untuk segi manfaatnya apa, saya kurang tau.
Handa Yani
Junian Montong
Dari Kiri : Nur S, Blm kenal, Saya, Belum Kenal, Junian Montong, Ela rosella.
Poto di atas adalah salah satu bukti rasa penasaran para pemuda, tentang ke beradaan situs cagar budaya.
Swmoga mereka mereka tertarik untuk melestarikan juga.
Saat saat membantu warga setempat dalam pengangkatan material atau komponen bangunan candi, yang terkena longsor.
Keberadaan situs yang terkena longsor berada di sebelah utara situa Kemuncak yg berada di Punden.
Pak Zaeni, Mbah Muhammad, Nungki Cipta, Luthfan Ardiansyah.
Situs Candi Rejo
Pengukuran Komponen Material candi oleh Pak zaeni dan mbah muhammad.
Material balok panjang.
Dengan ukuran 86 cm
Lebar 46 cm
Tebal 36 cm.
Situs Candi Rejo
Pengukuran batu berpola memiliki profile pelipit oleh pak Zaeni dan Mbah muhammad.
Di ketahui panjang 68 cm
Lebar tidak di ketahui, karena bagian sisi kanan sudah rusak.
Tebal 30 cm
Situs Candi Rejo
Jarak dari Situs kemuncak yg berada di punden, dengan bibir jurang atau bekas longsor sekitar 25 meter, Sengkan dari bibir jurang ke dasar jurang sekitar 20 meteran, dengan kemiringan 75 derajat.
Mbah Muhammad, Nungki Cipta, Pak zaeni, luthfan Ardiansyah.
Keluarga Pak Zaeni.
Roman michael, Nur S
Bakaran Jagung Di ladang bersama Keluarga Pak Zaeni.
Nungki Cipta, Bundha Kaka, Mbak priyani, Kang Nur. S, Mbak Mona, Kang junian montong.
Merupakan salah satu maha karya yg di ciptakan oleh leluhur pada jaman kerajaan Kuno yg berada di suatu tempat.
Memang sengaja menciptakan sebuah bangunan di tempat tempat yg telah di pilihnya, Sehingga memudahkan untuk mencapai apa yg telah di gapainya.
Seringnya bangunan candi di bangun pada area tanah yg subur, di perbukitan dan dekat dengan mata air.
Kenapa demikian.
Karena leluhur kita mempunyai Filosofi tersendiri tentang kontur tanah yg akan di bangun tempat pemujaan.
Keterkaitan tanah dan mata air memiliki peranan yg penting, dalam kehidupan peradaban di masa kejayaan kerajaan kuno di nusantara.
" Tetap Semangat Berkarya
Demi Kejayaan Nusantara "
Komentar
Posting Komentar