SENDANG KUNO SENJOYO
PATIRTAAN KUNO SENJOYO
Sendang Senjoyo atau Patirtaan Sanjaya.
Tak asing bagi kalangan masyarakat kota salatiga dan sekitarnya.
Wahana wisata pemandian yg bernuansakan alam yang sejuk akan hawa udaranya dan kejernihan Air.
Membuat betah untuk menikmati dan memanjakan diri dalam tengah tengah beningnya air sendang atau patirtaan.
Sendang Senjoyo atau Patirtaan Sanjaya.
Tak asing bagi kalangan masyarakat kota salatiga dan sekitarnya.
Wahana wisata pemandian yg bernuansakan alam yang sejuk akan hawa udaranya dan kejernihan Air.
Membuat betah untuk menikmati dan memanjakan diri dalam tengah tengah beningnya air sendang atau patirtaan.
Patirtaan Senjoyo
Terdapat tiga kolam besar yg menjadi daya tarik wisata lokal untuk datang dan sekedar menikmati ke indahan alamnya.
Di sanding dengan tumbuhnya pepohonan besar dan rindang, membuat wahan wisata tersevut terlihat masih natural dan asri.
Di sanding dengan tumbuhnya pepohonan besar dan rindang, membuat wahan wisata tersevut terlihat masih natural dan asri.
Patirtaan Senjoyo
Banyak legenda atau cerita rayat, mistis dan mitos yg di yakini, sehingga membuat memiliki kewibawaan yang membawa sebuah kisah di balik keindahan dan heningnya patirtaan Sejoyo.
Kisah cerita tokoh Dalam sedjarah, yang di usung dari zaman ke zaman dari era kerajaan kuno dan menjadikannya tempat tersebut menjadi sebuah patilasan orang orang pwnting jaman dahulu.
Patirtaan Senjoyo
Jika menelusuri kisah cerita rakyat di masa kini, untuk menengok ke belakang, sebuah sedjarah yg pernah tercetak di masanya.
Dengan pertanyaan,
Apakah Ada tinggalan tinggalan yg menjadi bukti sedjarah, jika tempat ini memiliki Warisan dari leluhur kita ... ???
apakah tempat ini dulunya suatu peradaban yg pernah tercetak pada jaman kejayaanya ...
Dan Seluruh dari pertanyaan di atas memberi jawaban " ADA DAN IYA ".
Patirtaan Senjoyo
Tinggalan atau warisan dari leluhur kita, berupa Patirtaan kuno, yg masih kelihatan material yg dulu pernah terbentuk sebuah bangunan dan berdiri tegak pada kala itu, dan sekarang ini telah menjadi puing puing atau reruntuhan dari sisa sisa bangunan tersebut, dan sampai sekarang ini, walaupun sudah tidak tertata seperti pada awalnya.
Jika di lihat beberapa material bangunan masih banyak yg berserakan di dalam kolam maupun di luar kolam, di jadikan sebagai fondasi kokohnya sebuah bangunan, berserakan di jalanan yg di fungsikan sebagai mana tidak semestinya, dan di jadikan pijakan untuk memudahkan akses jalan.
Patirtaan Senjoyo
Hanya beberapa di antaranya yg tertata rapi, dan masih terpasang di bibir Patirtaan atau bibir sendang, dengan tahap pemasangan dengan cara di cor, penting tetap terjaga dan tetap terawat.
Ketiga Gambar di atas Contohnya, beberapa material pengisi bangunan dan penghias.
Penghias tersebut bernama antefiks, dengan relief yg di ukir timbul atau tiga dimensi.
Konecting antefiks tersebut, biasanya terpasang pada tepi banguan pagar bumi yg mengelilingi bangunan patirtaan.
Untuk penghias lainya rangkaian sebu perangkat kemuncak, yg di fungsikan sebagai punden untuk melakukan aktifitas ritualan.
Patirtaan Senjoyo
Patirtaan Senjoyo
Patirtaan Senjoyo
Patirtaan Senjoyo
Kelima gambar di atas, merupakan rangkaian Atau perankat Kemuncak, dengan menggunakan sistim pengunci atau tongkolan pengunci di bawah kemumuncak, dan lubang pengunci pada pasangannya.
Kemuncak atau di sebut juga dengan Ratna, yg terdapat pada sebutan keyakinan hindu kuno, kemuncak twrsebut terdapat pada bagian sisi sisi pojok dan bagian tengah pagar bumi patirtaan, lebih tepatnya di atas punggung betengan atau pagar bumi patirtaan kuno.
Kemuncak yang sangat istimewa, yang sering saya jumpai hanya kemuncak berbentuk sederhana tanpa ukiran.
Dalam Arti sederhana, hanya berbentuk bujur sangkar pada penampang bawah dan lebih lebar tirus ke atas pada sudut puncaknya, dan juga seringnya kemuncak kuncup cempaka.
Patirtaan Kuno Senjoyo
Konecting Kemuncak
Di sebelah punden, terdapat tatanan batu yg di benahi oleh warga sekitar, termasuk batuan situs patirtaan, situs tersebut memiliki pelipit di setiap sisinya.
Patirtaan Kuno Senjoyo
Namun, sudah kelihatan rusak karena patah dan tidak dapat di kenali wujudnya dan terdapat pada bagian mananya bangunan.
Patirtaan Kuno Senjoyo
Di dalam pinggiran kolam banyak terdapat batuan pengisi dan batu sudut lengakap dengan kuncianya.
Sisa material tersebut masih berbentuk, hanya aus pada bagian sisi sisinya.
Patirtaan Kuno Senjoyo
Sumber Mata air, yang terdapat di sisi selatan Sendang yang paling besar.
Patirtaan Kuno Senjoyo
Patirtaan Kuno Senjoyo
Tepatnya di ujung kolam sebelah barat, tersapat struktur babgunan pemujaan, berupa candi.
Tepatnya di sebelah barat daya sendang, di bawah pohon Santenan.
Struktur candi ini masih terlihat beberapa relief yang masih utuh, dan sebuah antefiks lengkap dengan penguncinya.
Patirtaan Kuno Senjoyo
Sisa bangunan di tata seolah seperti punden berundak, atau di bentuk tiga selasar dari bawah berukuran besar dan mengecil di selasar atas sebagai batas akhirnya.
Patirtaan Kuno Senjoyo
Sisa reruntuhan Bangunan pemujaan atau candi, di bawah pohon santenan.
Patirtaan Kuno Senjoyo
Istilah Candi dalam bahasa indonesia.
Candi merupakan tempat pemujaan dewa dewi pada jaman peradaban kuno.
Yg merujuk pada bangunan pemujaan hindu - bhudda.
Kata lain Candi adalah berasal dari kata " Candika ", yang mempunyai arti nama aalah satu perwujudan Dewi Durga Sakti Dewa Siwa, juga mempunyai perwujudan Dewi kematian.
Karena selain tempat pemujaan, candi juga di hubungkan dengan Pendarmaan untuk memuliakan Radja Yang Sudah Meninggal.
Bangunan Candi memiliki tiga bagian, jika dari bawah
1. Bagian selasar, atau dasar lantai atas bangunan candi, merupakan bagian dari kaki candi, dalam bahasa sansekerta di sebut dengan Bhurloka atau dunia Manusia
2. Bagian setelah selasar sampai batas Atap bangunan atau badan candi, dalam bahasa sansekerta di swbut bhuvarloka atau yang di sucikan.
3.
Bagian atap setelah badan candi sampai ke puncaknya, di sebut dengan Svarloka atau dunia para dewa dewa.
Bangunan candi berbentuk persegi empat dan bujur sangkar, lebih lebar pada bagian kaki.
Bentuk badan candi mengikuti bentuk kaki candi atau selasar, biasanya agak kecil dan tirus sampai ke titik puncaknya.
Di gambarkan sebagai Gunung Mahameru.
Di setiap bagian bagian candi terdapat ukir ukiran atau relief, dengan ukiran flora dan Fauna, kisah cerita yg memiliki pesan moral.
Yang di gambarkan sebagai kehidupan di kaki gunung Mahameru
Patirtaan Kuno Senjoyo
Patirtaan Kuno Senjoyo
Para pemuda Salatiga, sedang menikmati, dalam perawatan dan Membersihkan Situs Cagar Budaya Di Patirtaan Kuno Senjoyo.
Khususnya pada bagian reruntuhan Candi, Menggunakan ranting pohon.
Gambar Nomor 1. Adalah panel yg menghubungakan Bagihan Relung, yg di gunakan untuk penempatan Arca Yg berada di luar tubuh dinding Candi, panel tersebut terhubung langsung dengan selasar atau lantai bangunan Candi yg di Luar.
Gambar Nomor 2. Antefiks.
Panil tersebut merupakan sebagai penghias selasar pada bagian lantai dan atap di setiap sisi sisi tepinya.
Antefiks biasanya mempunyai relief berbentuk sulur sulur, atau flora.
Patirtaan Kuno Senjoyo
Antefiks terdapat libang pebgunci, yang menghubungkan dengan panel panel lainya, berbentuk bujur sangkar dan memiliki ukuran 24 cm.
Patirtaan Kuno Senjoyo
Gambar Antefiks dengan Motif flora.
Patirtaan Kuno Senjoyo
Panel di atas, terdapat pada bagian sudut sudut, dengan motif flora, posisi panel tersebut dalam keadaan terbalik.
Patirtaan Kuno Senjoyo
Antefiks dalam keadaan rusak atau patah oada bagian atasnya.
Patirtaan Kuno Senjoyo
Panel bagian Kaki candi, di jadikan Pijakan untuk menyeberangi, atau di fungsikan sebagai alas pijak penyeberangan.

Patirtaan Kuno Senjoyo
Masih banyak di jumpai batu yg memiliki motif atau relief, yg belum tertata atau kurangnya perawatan.
Patirtaan Kuno Senjoyo
Kadang Manusia memiliki sumber inspirasi untuk di gambarkan dalam sebuah karya tulis maupun karya lukisan, goresan pada sebuah media yg menjadi sebuah ukiran yang di bialng sempurna, dengan ketentuan
jika manusianya memiliki ketenangan yg menyingkronkan jiwa dan pikiran.
Sama halnya dengam leluhur kita, memiliki pemikiran dan jiwa yg tenang, sehingga mampu mendalami sebuah profesinya sebagai manusia yang di pilih untuk membuat atau mewujudkan maha karyanya, menjadi sebuat kekaguman yg di dasari rasa cinta.
Tetap berkarya wahai leluhur nusantaraku, alirkan kemampuanmu kepada anak cucumu, sehingga pada akhrinya akan tercetaklah manusia manusia yg mempunyai perwatakan yg berwibawa, perwatakan yg penuh dengan karya karya yang telah kau ajarkan.
Supaya tidak putus benang merahnya.
Demi Kejayaan Nusantara
Jelajahkarungrungan.blogapot.com
Patirtaan Kuno Senjoyo
Blusukan Bersama Pemuda Salatiga.
Arca Ganesha
Natikan Episode berikutnya di season ke 2.
Tentunya dengan legenda legenda yg di yakini oleh mayrakat setempat.
Komentar
Posting Komentar