PATIRTAAN KUNO WIDODAREN

PATIRTAAN WIDODAREN BUKTI MUNCULNYA PERADABAN KUNO

\\ Patirtaan atau sendang adalah Sebuah aliran mata air yg keluar langsung dari dalam perut bumi, yg memiliki debit air yg keluar cukup deras untuk memenuhi kebutuhan hidup yg di manfaatkan oleh kalangan orang banyak dan di butuhkan dalam pertanian, Untuk pengairan irigasi ladang dan sawah di sekitar //
๐Ÿ˜Š๐Ÿ˜Š๐Ÿ˜Š
\\ Patirtaan Kuno adalah sebuah tempat atau pemandian yg di sucikan oada masanya, yang telah meniliki usia lebih dari ratusan tahun hingga ribuan tahun, dan di percaya memiliki spiritual yg kental dengan pemujaan di masanya.
Patirtaan kuno selalu ada kaitanya dengan sumber mata air, yang di sebutkan dalam mitologi hindu kuno sebagai tempat, di mana para dewa bermain di mata air tersebut, dan di pastikan debit air yg kekuar dalam perut bumu berjumlah banyak, mampu mencukupi kehidupan peradaban kuno di masanya dan  juga di gunakan dalam aktifitas dalam pertanian //.


Sendang Widodaren

\\ Dalam Tradisi nusantara kuno atau jawa kuno adalah sebagai simbul sekaligus lelaku spiritual untuk membersihkan diri jiwa dan raga ( auci lahirian dan suci batiniah ).
Tradisi membersihkan diri telah di adopsi beberapa kalanganlapisan masyarakat yg memiliki keyakinan yg berbeda beda.
Di nusantara inilah, semua berawal.
Beberapa patirtaan kuno yg masih berfungsi hingga sekarang, dan masih sering di kunjungi warga sekitar dan warga kuar daerah.
Sampai sekarang.

Sendang Widodaren

Kali jali atau sendang widodaren contohnya.
Sendang kuno ini masih di gunakan warga setempat untuk aktifitas sehari hari seperti mandi, mencuci, dan di gunakan sebagai irigasi persawahan, karena debit air yg di keluarkan cukup besar.

Sendang Widodaren

Sebenarnya Warga menyebutnya sendang jali, namun beberaa warga di luar daerah tersebut, menyebutnya sebagai sendang widodaren.
Berada di desa kali jali, 
Kec. Suruh
Kab. Semarang
Jawa tengah

Sendang Widodaren terdapat dua buah bangunan dan di bagi atas nama sebutan, yaitu sendang lanang dan sendnag wadon
Sendang lanang berada di sebelah selatan dan dan sendang wadon berada di sebelah utara.
Pembagian dan penyebutan nama ke dua sendang ini, hanya di simbulkan sebagai mana penempatan bagian bagian khusus dan di pisahkan sebagai penunjuk penggunaan saja.

Sendang Widodaren

Mata air Sendang Widodaren, terdapat di bawah pohon santenan, berada tepat di bawah phon tersebut.

                         
Sendang Widodaren

Mata air yg terlihat di sela sela akar pohon santenan, yg mengalir kebarah utara, yang menuju sendang lanang.

Sendang Widodaren

Sendang Widodaren atau sendang Jali, memiliki beberapa sisa bangunan kuno, yaitu berwujud reruntuhan batuan balok, yang dulu di fungsikan sebagai material penyusun kedua buah bangunan sendang.

Sendang widodaren

Terlihat beberapa panel yang seharusnya berada di punggung bangunan tembok pagar bumi yg mengelilingi bangunan, tapi di tata di depan pintu masuk ke sendang.

Sendang Widodaren

Batu yg memiliki cekungan berjumlah tiga buah, yg berada di bibir sendang dan masih banyak lagi yg berwujud seperti itu, banyak orang yg mengatakan itu sebagai watu dakon, karena bentuknya hampir menyerupai alat pernainan dakon.
Jika di pertanyakan kepada beberpa warga sekitar, mengenahi fubgsi watu tersebut, terdapat beberapa fersi.
Fersi 1. menyebutkan, bahwa watu yersebut dulu di fungsikan sebagai tempat atau alat untuk menumbuk ramuan obat obatab herbal pada masanya.
Fersi Ke 2. Memang Peletakan batu tersebut asli di bibir sendang, dulu juga di fungsikan sebagai aktifitas mencuci.
Kenapa denikian, karena cara mencuci orang kuno, dulunya masih tradisional banget.
Yaitu menggunakam buah jarak sebagai sabun, kalau jaman sekarang di sikat, kalau jaman kuno di tumbuk juga menggunakan batu, supaya noda dalam kain baju atau sejenisnya itu hilang, sehingga saking seringnya melakukan dengan cara tersebut, membuat batuan di bibir sendang berlubang dan membentuk cekungan.
Fersi ke 3. Sebenarnya batu dengan bentuk seperti itu, dulunya juga salah satu material yg mendukung atau.mengkokohkan bangunan pagar, batu itu memang sengaja di buat karwna di fungsikam sebagai pengunci dengan material konecting lainya.
Kenapa kok sampai berbentuk seperti itu, jawabanya simpel, karena saking lamanya termakan usia atau aus.

Sendang Widodaren

Nampak jajaran batu kotak persegi tertata di dinding tembok dalam sendang, yg membujur ke selatan dan ke utara.

Sendang Widodaren

Sebuah bangunan patirtaan kuno memang lengkap dengan panel yg si aebut jaladwara, dalam bahasa sansekerta, jaladwara berarti hewan yg bernyawa dan hidup di dalam air, yg memiliki taring, di artikan sebagai Ikan.

Sendang Widodaren

Jaladwara adalah panel bangunan patirtaan kuno yg berada tepat pada aliran mata air, yg fungsinya sebagai sarana di mana mata air itu keluar dari sela sela tengahnya.
Dari ujung belakang air itu masuk dan dari ujung depan air itu memancar atau mancur keluar.
Fungsi Jaladwara juga di sebutkan sebagai pebghias patirtaan kuno.

Sendang Widodaren

Sebenarnya itu bukan jaladwara yg aslinya,yang terdapat pada gambar di atas, di mana mata air itu keluar, sebenarnya adalah panel pada bagian punggung pagar bumi, yg di fungsikan sebagai pengganti jaladwara yang aslinay.
Karena, jaladwara yg aslinya entah hilang atau rusak, warga sekitar hanya mengetahui sudah seperti itu kondisinya.
Sama halnya dengan sendang wadon.

Sendang Widodaren

Nampak lokasi sendang wadon, terlihat dari sendang lanang.
Sendang lanang dan sendang wadon hanya berjarak sekitar 20 meter saja.
Berada di sebalah utara sendang lanang.

Sendang Widodaren

Mata Air sendang wadon yang berada di bawah pohon Beringin di antara celah celah akarnya.

Sendang Widodaren

Material batuan Persegi yg tertata rapi di dalam sendang Wadon, di jadikan lantai dan di fungsikan sebagai aktifitas mencuci oleh warga setempat, sebagai atakan.
Untuk panel jaladwara terbuat dari bahan material babguan, pasir dan obat perekat atau semen, yg di buat dengan wujud jaladwara buatan dan terkesan simple saja.

Sendang Widodaren

Debit air yg di keluarkan dari dalam perut pumi, di bawah pohon beringin, lumayan cukup deras, bening dan jernih.

Sendang Widodaren

Bagian sendang wadon

Sendang Widodaren

Bagian dari sendang lanang

Sendang Widodaren

Mitos yg pernah di ceritakan dari warga masyarakat sekitar.

Asal muasal Cerita kenapa di beri nama sendang widodaren sebagai berikut, Kenapa demikian, karena sendang widodaren itu memiliki karismatik yg kental dengan kemunculam sosok bidadari yang mandi di tengah malam hari, dan di hari hari tertentu saja, tidak mudah untuk sengaja menemui atau hanya sekedar melihat secara sembunyi sembunyi, walaupun berbagai ritula sudah di jalaninya, dan mengikuti hari tertentu yg menjadi hari pilihan para bidadari turun dari kayangan hanya sekedar mandi saja.

Hanya orang orang yang ketiban pulung ( Kejatuhan pulung / Dewa Daru ) saja yg dapat ketemu, itupun secara tidak di sengaja, banyak cerita yg memberi penjelasan tentang pengalaman orang yg pernah ketemu, bukane seneng ketemu sosok bidadari, tapi mereka malah lari tunggang langgang karena ketakutan, dan menganggapnya soaok teraebut adalah makhluk halus bangsa jin atau sosok setan perwmpuan berwujud peri dan sebangsanya.
.
Gambaran itu di jelaskan dalam legenda dan cerita rakyat nusantara, bahwa bidadaei itu berbusana seperti putri kerajaan, berparas cantik, mengenakan selendang di ikatkan pada pinggang kanan kirinya, bermahkota emas di atas kepalanya,dan berambut panjang teruntai dan hitam mengkilap, gambaran dari seorang warga yg pernah mendengarkan beberapa cerita pengalaman orang sekitar dan orang luar.

Setiapa malam satu Assuro, lokasi tersebut di jadikan sebagai penjamasan pusaka, istilah jawa ( Ngasah Landepe Pusoko ).
Dan di jadikam ritualan tertentu oleh beberapa orang, bahkan dari luar daerah sekalipun.

Sendang Widodaren

Lokasi penambangan batu ini, di ceritakan, bahwa pernah ada batu alam yg di bahat bagian depan, memiliki bingkai dan di tengah tengahnya timbul seperti tilisan jawa, di sebutkan watu Kelir.
Mungkin penyebutan tersebut, karena batu alam tersebut memiliki motif.
Seperti pada gambar di atas, batu yg di maksud, sekarang entah ke mana keberadaanya, apakah hancur atau hilang.
Tapi jika hilang tidak mungkin, karena watu kelir itu memiliki ukuran tinggi sekitar 1,5 meter, dan diameter besar ukurane blm dapat di ketahui, karena sebagihan tertimbun tanah.

Di sebelah utara penambangan batu, juga terdapat dua buah sendang lagi, hampir memiliki karakter nama masa kerajaan kuno.

Sendang Kaputren

Sendang Kaputren

Sendang ini tergolong tua, menurut tutur warga, sendnag ini memiliki kaitan erat dengan sendnag Widodaren.

Sendang Kaputren

Sebelum di bangun sedemikian rupa, sendnag ini dulunya, juga memiliki susa sisa reruntuhan bangunan kuno berupa batuan kotak persegi, namun batu itu telah di tutup plesteran mengingat sendang kaputren setiap hari di gunakan untuk mandi dan aktifitas mencuci.

Sendang kaputren pada gambar di atas juga di bagi atas dua nama atau sebutan, karena berdirinya dua buah bangunan.
Sendang Lanang dan Wadon.
Sama halnya dengan Sendang jali atau sendang widodaren.

Sendang kaputrem

Sendang lanang Berada di sebelah utara sendang wadon.
Sama halnya, di bangun permanen, dan atruktur material batu di tanam di dalam dan di plester menggunakan material pasir dan semen.

Terimakasih kepada Kang Abdi dalem Panembahan nama akun Fbnya
Dan juga kang Gerry yoan

Tetep seduluran
Demi Kejayaan Nusantara
Jelajahkarungrungan.blogspot.com


Komentar

Postingan populer dari blog ini

WATU LUMPANG DAN UNFINIS YONI KENDALI SODO

SITUS CANDI DI MAKAM WALIULLOH KHASAN MUNADI

MAKAM WALIULLOH SYECH SUDJONO DAN KE DUA SAHABATNYA