WATU LUMPANG PLUWANG ( Part 2 )
WATU LUMPANG PLUWANG
( Part 2 )
Perjalanan Meniti sedjarah peradaban masa klasik, masih tetap di alas karet PTPN IX Ngobo.
Karena masih kurang puas dengan hasil penelusuran pada tanggal 5 desember 2017.
Hanya mengira ngira saja, dan menaruh kecurigaan, tidak mungkin kalau Area Alas karet cuma terdapat situs Watu Lumpang dan watu lesung saja.
Mungkinkah ada yg lainya, berbentuk sama atau bentuknya berbeda.
Akhirnya berketepatan dengan tanggal 13 Februari 2018, saya memutuskan untuk blusukan ke alas karet PTPN IX ngobo bersam dengan Kang eka w prasetya.
Tujuan awal tetap melihat situs watu lumpang dan watu lesung yg pernah kita datangi, yang berada di pinggir jalan perkebunan karet tersebut.
Watu Lumpang Dan Watu Lesung
Watu Lesung Dan watu Lumpang
Sambil memantapkan niat kami berdua diskusi kecil kecilan untuk meniti sedjarah peradaban clasik.
Selang beberapa menit kemudian, Kang Eka w prasetya Melihat Sebuah gundukan Tanah yg mana di situ ada sebuah watu lumpang yg cukup lumayan Besar.
Watu Lumpang
Watu Lumpang ini berada tidak jauh dari watu lumpan dan lesung, yang berada di kanan jalan
Hanya berjarak sekitar 30 meter saja.
Dan berada di pinggor jalan bagian kiri.
Dalam pemikiran masih kurang puas lagi dengan hasil hasil yg sudah kita jelajahi, akhirnya memutuskan untuk memutari perhutanan karet tersebut, lumayan di bilang lebih dari cukup luas kawasan hutan karet ini.
Setelah niti tilas sedjarah di daerah watu lumpang yg ke dua,l.
Kami pun belum berjumpa dengan situs cagar budaya lainya.
Keputusan tersebut berbalik arah menuju ke seberang jalan, di mana watu lumpang dan lesung berada.
Kita pun menyebar dalam niti tilas sedjarah ini.
Sungguh sangat di kagumi, selang hampir 15 menit, kang eka w prasetya berhasil menapak tilas dan berjumpa dengan watu lumpang lagi.
Kali ini watu lumpang ini berbentu bulat panjang ke atas, dengan diameter sekitar 67 cm.
Dan tinggi watu lumpang tersebut sekitar 42 cm.
Mempunyai lubang yg sama dengan watu lumpang lainya yg berada di sekitaran PTPN IX tersebut.
Biasanya tanah krajan itu juga di gunakan jaman modern sebagai sebutan krajan untuk suatu desa.
Bukan memastikan, namun daerah yg mempunyai nama krajan, sering di jumpai dengan adanya situs watu lumpang.
Perjalanan Meniti sedjarah peradaban masa klasik, masih tetap di alas karet PTPN IX Ngobo.
Karena masih kurang puas dengan hasil penelusuran pada tanggal 5 desember 2017.
Hanya mengira ngira saja, dan menaruh kecurigaan, tidak mungkin kalau Area Alas karet cuma terdapat situs Watu Lumpang dan watu lesung saja.
Mungkinkah ada yg lainya, berbentuk sama atau bentuknya berbeda.
Akhirnya berketepatan dengan tanggal 13 Februari 2018, saya memutuskan untuk blusukan ke alas karet PTPN IX ngobo bersam dengan Kang eka w prasetya.
Tujuan awal tetap melihat situs watu lumpang dan watu lesung yg pernah kita datangi, yang berada di pinggir jalan perkebunan karet tersebut.
Watu Lumpang Dan Watu Lesung
Watu Lesung Dan watu Lumpang
Sambil memantapkan niat kami berdua diskusi kecil kecilan untuk meniti sedjarah peradaban clasik.
Selang beberapa menit kemudian, Kang Eka w prasetya Melihat Sebuah gundukan Tanah yg mana di situ ada sebuah watu lumpang yg cukup lumayan Besar.
Watu Lumpang
Watu Lumpang ini berada tidak jauh dari watu lumpan dan lesung, yang berada di kanan jalan
Hanya berjarak sekitar 30 meter saja.
Dan berada di pinggor jalan bagian kiri.
Watu Lumpang
Watu Lumpan tersebut mempunyai diameter ukuran hampir sama dengan watu lesung yg berada di kanan Jalan, mungkin selisinya lebih besar dari ukuran watu lesung tersebut selisih sekitar 30 cm untuk diameter luarnya.
Watu Lesung
Watu lesung kadang sering kita jumpai di setiap desa dengan profile lubang tengah yang sama dengan daerah daerah lainya.
Kemungkinan juga berfungsi sebagainsarana mempermudahkan suatu pekerjaaan dalam pertanian.
Contohnya untuk menumbuk hasil panen dengan skala keci, Mungkin juga di pergunakan menumbuk ramuan tradisional atau obat obatan masa itu.
Dalam pemikiran masih kurang puas lagi dengan hasil hasil yg sudah kita jelajahi, akhirnya memutuskan untuk memutari perhutanan karet tersebut, lumayan di bilang lebih dari cukup luas kawasan hutan karet ini.
Setelah niti tilas sedjarah di daerah watu lumpang yg ke dua,l.
Kami pun belum berjumpa dengan situs cagar budaya lainya.
Keputusan tersebut berbalik arah menuju ke seberang jalan, di mana watu lumpang dan lesung berada.
Kita pun menyebar dalam niti tilas sedjarah ini.
Sungguh sangat di kagumi, selang hampir 15 menit, kang eka w prasetya berhasil menapak tilas dan berjumpa dengan watu lumpang lagi.
Kali ini watu lumpang ini berbentu bulat panjang ke atas, dengan diameter sekitar 67 cm.
Dan tinggi watu lumpang tersebut sekitar 42 cm.
Mempunyai lubang yg sama dengan watu lumpang lainya yg berada di sekitaran PTPN IX tersebut.
Watu Lumpang
Banyaknya situs watu lumpang di PTPN IX ngobo.
Sepertinya sumber peradaban masa kuno pernah terjadi di daerah sini.
Kemungkinan juga, daerah ini dulunya di jadikan sebagai lahan pertanian produktif atau pertanian yg menghasilkan pangan, sebagai salah satu bagian untuk tetap bertahan hidup di daerah tersebut dan di jadikam suatu pekerjaan yg membuahkan atau sebagai mata pencaharian.
Watu Lumpang
Dengan adanya atau dengan di buatnya watu lumpang.
Sama halnya fungsinya sudah di sebutkan oada bait di atas.
Di pergunakan untuk memudahkan suatu pekerjaan.
Watu Lumpang
Watu lumpang juga di pergunakan sebagai penanda tanah krajan,
Tanah krajan adalah, bentuk dari suatu perkumpulan orang banyak, untuk menentukan tempat tinggal yang menjadikan suatu peradaban atau kehidupan awal di suatu tempat.
Biasanya tanah krajan itu juga di gunakan jaman modern sebagai sebutan krajan untuk suatu desa.
Bukan memastikan, namun daerah yg mempunyai nama krajan, sering di jumpai dengan adanya situs watu lumpang.
Watu Lumpang
Watu Lumpang
Watu lumpang di daerah PTPN IX ngobo.
Masih ada lagi yang belum berhasil si jumpai.
Imformasi teraebut kita dapat dari salahbsatu warga di dusun kali ulo
Ds. Kemasan
Kec. Pringapus.
Namun situs tersebut berada di Dusun Pluwang
Ds. Wringin Putih
Kec. Bergas Kab. Semarang.
Nantikan penjelajahan watu lumpang selanjutnya.
Di tempat yang sama.
Di season ke 3.
Banyak hal yg perlu di ketahui atau bahkn perlu di pelajari keberadaan Situs cagar Budaya di Kab. Semarang
Demi Kejayaan Nusantara
Jelajahkarungrungan.blogspot.com
Komentar
Posting Komentar