WATU LUMPANG DESA PLUWANG ( Part 1 )
WATU LUMPANG DESA PLUWANG
Watu lumpang
Dsn. Pluwang
Ds. Wringin Putih
Kec. Bergas
Kab. Semarang
Jawa Tengah
Watu lumpang
Dsn. Pluwang
Ds. Wringin Putih
Kec. Bergas
Kab. Semarang
Jawa Tengah
Banyak sekali tinggalan tinggalan leluhur, yang sekiranya belum di ketahui leberadaanya di sekitar kita
Karena, leluhur kita memang sengaja menciptakan mahakarya berupa situs cagar budaya, yang menjadi warisan budaya saat ini, supaya kita bisa mengenal dan mengenang bagaimana kehidupan mereka pada jaman kerajaan kerajaan clasik dahulu.
Yang mempunyai pemimpin sosok raja yg arif dan bijaksana tentunya.
Keadaan masa itu yg memaksakan leluhur kita untuk berfikir lebih mandiri dan kreatif, untuk menciptakan suatu karyanya yg dapat di gunakan sebagai pelengkap untuk memudahkan suatu pekerjaanya.
Situs Cagar Budaya Watu Lumpang Dan Watu lesung ini cotohnya.
Watu Lesung Dan Watu Lumpang
Kedua situs cagar budaya ini berada di salah satu perkebunan PTPN NGOBO IX.
Di sebuah tempat yg sangat jauh dari keramaian pemukiman warga, di tengah tengah perkebunan karet, kedua situs cagar budaya itu berada.
Watu Lesung
Watu lesung ini dalam keadaan retak dan pecah pada bagin tepinya.
Keberadaan situs watu lesung tepat di pinggir jalan utama, untuk aktifitas pekerja dalam penamnilan panenan karet bersamaan dengan watu lumpang.
Watu lesung yang mempunyai diameter lingkar luar 137 cm.
Kegunaan situs watu lesung ini, kemungkinan di pergunakan untuk menumbuk hasil panen secara kebersamaan.
Watu Lumpang
Watu lumpang kadang di gunakan sebagai penanda sebuah perkampungan atau sutu tempat, dimana timbulnya awal suatu peradaban, yang benar benar di pilih sebagai tempat tinggal untuk menetap dalam mengembangkan kehidupan.
Tanah krajan contohnya, sering kita jumpai, sebutan krajan biasanya ada kaitanya dengan situs cagar budaya.
Watu lumpang kadang juga di gunakan sebagai sarana untuk memudahkan suatu pekerjaan, menumbuk hasil tani dalam skala kecil atau di gunakan sebagai menumbuk ramuan obat obatan.
Situs Watu Lumpang Dan Watu Lesung
Kami bertiga memang sengaja melakukan napak tilas tinggalan leluhur pada masa kejayaan suatu kerajaan yg di pimpin oleh sang radja.
Dengan tujuan mempelajari dan mengenal warisan leluhur di eranya dulu.
Berankat dari rumah pak zaeni dan memutuskan mengajak pak mamiek karena beliau beliau yg lebih faham dan hafal daerah dan medan sekitar tempat tersebut.
Untuk mengetahui keberadaan situs tersebut dinatas, seperti hbiasa, dengan berbagai hal yg kita lakukan, mengumpulkan nara sumber tokoh desa maupun nara sumber dari wargs setempat.
Mungkin dulu di dalam perkebunan karet ini adalah sebuah pemukiman penduduk, atau area pertanian yg luas dan subur, dengan bukti mata air yg sangat cukup untuk megolah lahan pertanian.
Dan sarana watu lumpang dan lesung, sebagai bukti, bahwa di sini pernah ada suatu kehidupan yang di bilang cukup ramai.
Watu Lumpang dan Watu Lesung
Banyak cerita rakyat yg menggambarkan sebuah mitos yg menjadikan suatu kepercayaan tertentu.
Yang di yakini kesakralannya dan mengandung unsur mistisnya.
Bagai mana pun cerita tersebut, tetap kita kagumi, karena itu bisa membawa dampak yg baik untuk situs situs cagar budaya.
Menciptakan keterjagaanya situs tersebut dari orang orang awam yg benar benar belum tahu menahu soal keberadaan situs tersebut atau belum mengenal situs tersebut.
Supaya terhindar dari segala jenis pengerusakan ( karena tidak tau ) atau pun pengangkutan ilegal ( karena suatu tujuan kemewahan dunia )
Save situs Cagar Budaya Bangsa indonesia.
Demi Kejayaan Nusantara
Jelajahkarungrungan.blogspot.com
Dulu pernah ada orang yang bawa pulang,dalm mimpi di suruh ngembaliin lalu di kembalikan..
BalasHapus