MASJID GHOLO ( Ziarah Religi part 1 )
MASJID GHOLO
(Ziarah Religi)
Masjid golo terleta di Desa Paseban
Kec. Tembayat
Kab. Klaten
Masjid Gholo di dirikan Oleh Sunan Tembayat atau Ki Ageng Pandan Aran yang pernah menjabat sebagai Bupati Semarang Sekitar tahun 1500.
Masjid Gholo
Konon Ceritanya masjid Gholo di dirikan di atas bukit yang tandus dan gersang, di puncak Bukit Jabbal Kat.
Di mana tempat Sunan Tembayat belaja Menuntut ilmu Tasyawuf Ukhrowi yg di ajarkan oleh Kanjeng Sunan Kalijaga.
kenapa di dirikan di puncak bukit jabbal kat atau jauh dari penukiman penduduk kala itu ... ???
Di karenakan Untuk menghindari masyarakat yang kurang mau menerima dengan ajaran keyakinan yg di syiarkan oleh Sunan Tembayat
Masjid Gholo
Namun, sedikit demi sedikit, Sunan Tembayat bisa Mengajarkan Syariat kepada Masyarakat Paseban dan sekitarnya.
Atas permintaan Masyarakat Paseban kepada sunan Tembayat.
Supaya Masjid Gholo di pindahkan di bawah kaki Gunung Jabbal Kat.
Dengan seketika Sunan Tembayat Mengabulkan permintaan Masyarakat dan para santrinya.
Atas Ijin ALLOH SWT, dan dengan karomah dari ALLOH SWT, yg di berikan kepada Sunan Tembayat, maka Masjid Tersebut Dapat di ( Bedol / istilah Jawa ) atau dapat di cabut dan di lempar dari atas Gunung Jabbal Kat sampai di Di Kaki Gunung Jabbal Kat, Di sebutlah oleh warga sekitar sebagai Masjid Tiban Gholo.
Lebih di kenalnya dengan sebutan Masjid Gholo.
(Wallohu a'lam bissowab)
Masjid Gholo
Konon Ceritanya masjid Gholo di dirikan di atas bukit yang tandus dan gersang, di puncak Bukit Jabbal Kat.
Di mana tempat Sunan Tembayat belaja Menuntut ilmu Tasyawuf Ukhrowi yg di ajarkan oleh Kanjeng Sunan Kalijaga.
kenapa di dirikan di puncak bukit jabbal kat atau jauh dari penukiman penduduk kala itu ... ???
Di karenakan Untuk menghindari masyarakat yang kurang mau menerima dengan ajaran keyakinan yg di syiarkan oleh Sunan Tembayat
Masjid Gholo
Namun, sedikit demi sedikit, Sunan Tembayat bisa Mengajarkan Syariat kepada Masyarakat Paseban dan sekitarnya.
Atas permintaan Masyarakat Paseban kepada sunan Tembayat.
Supaya Masjid Gholo di pindahkan di bawah kaki Gunung Jabbal Kat.
Dengan seketika Sunan Tembayat Mengabulkan permintaan Masyarakat dan para santrinya.
Atas Ijin ALLOH SWT, dan dengan karomah dari ALLOH SWT, yg di berikan kepada Sunan Tembayat, maka Masjid Tersebut Dapat di ( Bedol / istilah Jawa ) atau dapat di cabut dan di lempar dari atas Gunung Jabbal Kat sampai di Di Kaki Gunung Jabbal Kat, Di sebutlah oleh warga sekitar sebagai Masjid Tiban Gholo.
Lebih di kenalnya dengan sebutan Masjid Gholo.
(Wallohu a'lam bissowab)
Masjid Gholo
Masjid Gholo di bangun menggunakan struktur atau material batu bata merah.
Bangunan Masjid di bangun di atas dua bagian selasar hampir menyerupai punden berundak atau hampir menyerupai selasar bagian kaki bangunan candi.
Masjid Gholo memiliki dua pintu utama yang menghadap ke Timur dan Selatan, di pelataran masjid terdapat pohon sawo ijo di sebelah selatan dan di sebelah timur pelataran tanpa hiasan.
Di saping utara dan timur terdapat makam atau pusara pusara tokoh penting waktu itu, tokoh penting yang membantu Syiar Syariat di Daerah Paseban Dan sekitarnya.
Masjid Gholo berada di sebelah selatan jalan raya yang menuju ke beberapa desa termasuk menuju ke makam Syech Domba.
Hampir menyerupai bangunan di atas anak bukit atu gumug, karena jika ingin menujunke bangunan masjid, kita akan melewati beberapa anak tagga dari bawah ke atas.
Jarak makam Sunan Tembayat Dengan Masjid Gholo sekitar 500 meter.
Masjid Gholo
Bangunan luar masjid Gholo telah mengalami rehap Ulang, sehingga namapak ada tambahan payon serambi Masjid
Untuk Kusen, Daun Pintu, kusen jendela dan daun pitu jendela masih dengan yang aslinya
Pintu utama yang menghadap ke timur
Masjid Gholo
Di dalam ruangan Masjid Gholo Tersapat 16 tiang penyangga atap bangunan masjid bagian dalam.
Terdapat Empat Soko Guru Utama.
Yg terlihat paling Besar.
Soko guru dan pendukung soko kecil sebagai penguat atap bangunan yang terbuat dari Balok Balok Kayu Jati.
Terlihat pada gambar di atas, Sebuah soko guru Yg besar dengan dukungan Tiang penyangga sebagai penguat bangunan, terdapt di sebelah kanan belakang dari depan, saat memasuki Ruangan dalam Masjid.
Beduk Kuno
Dan terlihat Bedug Kuno dan Pentungan ( kentongan ) Buatan Sunan Tembayat yang di Bantu para santrinya.
Masjid Gholo
Sam halnya dengan Yg di sebelh kiri, d dalam ruangan masjid gholo.
Terdapat empat batang balok tiang penyngga atap bangunan.
Satu Soko Guru dan ke tiga tiang pendukung.
Masjid Gholo
Masjid Gholo
Di urutan terdepan di dalam ruangn Msjid.
Di samping kanan dan kiri, sam hlnya memiliki bagian bagian tiang penyagga berjumlah empat.
Satubdi antaranya sebagai soko guru dan tiga di antanya sebagai pendukung penyangga atap yg terkecil.
Masjid Gholo
Umpak Penyangga soko Guru
Masjid Gholo
Umpak Penyangga Soko guru
Masjid Gholo
Umpak Oenyangga Soko Guru
Masjid Gholo
Umpak Penyangga Soko Guru
Di setiap landasan atau atakan soko guru terdapat Umpak, yang hampir menyerupai profile Yoni yang di gunakan sebagai Sarana pemujaan Hindu.
Dan sama halnya dengan Umpak pada tiang kecil pendukung bangunan lainya.
Masjid Gholo Banyak memiliki keistimewaan dari arsitek bangunan, terutama pada komponen Genting yg terbuat dari kayu jati ( Sirap ), yang masih asli sampai sekarang masih di melekat di atas pada kerangka bangunan atap Masjid
Masjid Gholo
Struktur penataan kerangka atap pun sangat sejajar dan agak rapat, kemungkinan juga sebagai penguat atap bangunan Untuk menopang berat banguna mihrob yg lainya.
Untuk ornamen lampu atau lampion telihat seperti kekunoan juga, sama halnyabdengan lampion yg berasal dari keraton jogja dan sholo.
Selain beberapa tinggalan dari sunan tembayat terdapat pula gentong atau tempayan tempat wudhu berbentuk limasan, Bulat pada bagian atas dan penampang bawahnya berbentuk kotak bujur sangkar
Majid Gholo
Gentong atau tempayan tempat wudhu atau sesuci.
Masjid Gholo
Gentong Atau tempayan tempat berwudhu atu sesuci.
Kedua gentong atau tempayan ini di pergunakan untuk sesuci, atau berwudhu saat akan melaksanakan sholat Fardu Lima Waktu, Atau kegiatan suci lainya.
Seoerti sholat shinnah dan Membaca Ayat ayat suci Al qur'an
Masjid Gholo
Pemandangan Desa Paseban dan sekitarnya dari pintu utama masjid yang menghadap ke timur.
Mempelajari situs cagar budaya tidak harus memilah dan di pilih, karena di dalam karakter sedjara atau situs cagar budaya, menyimoan sesuatu yg bisa di pahami, untuk mengenal siapa dan dari mana asal kita, dan dari keturunan bangsa dan siapa leluhur kita.
Demi Kejayaan Nusantara
Jelajhkrungrungan.blogspot.com
Komentar
Posting Komentar