CANDI SAMBISARI

CANDI SAMBISARI

Candi sambisari terletak di 
Ds. Sambisari
Kel. Purwomartani
Kec. Kalasan
Kab. Sleman

Candi Sambisari awalnya di ketemukan oleh seorang warga yg berprofesi sebagai petani bernama karjowinangun.
Pada saat beliau menggarap lahan sawah secara di cangkul, pada bulan juni 1996.
Reruntuhan candi tersebut telah terkubur tanah sedala sekitar 7 sampai 10 meteran.
Mungkin yg membuatnya candi tersebut terkubur, karena efek dari letusan Gunung berapi pada abad XI ( pada tahun 1006 ), candi ini di bangun abad IX era kerajaan mataram kuno.

Candi Sambisari

Candi sambisari adalah candi berbentuk hindu, terdiri atas candi induk dan candi perwara.
Candi perwara berada di depan candi induk berjumlah tiga bangunan.
Komplek candibtersebut berada di dalam bangunan pagar yg mebgelilingi, pagar bangunan tersebut terbuat dari bahan material batu putih.
Bangunan candi tersebut, hampir menyerupai bangunan yg berada di atas panggung

Parit dan Bangunan Beteng Yg mengelilingi Candi.

Dan di setiap pagar bangunan tembok yg mengelililngi candibterdapat empat pintu, terdapat di segala penjuru mata angin.
Pintu masuk komplek candi bagian barat, selatan, utara dan timur.

Lingga semu atau lingga patok

Di dalam komplek candibterdapat lingga semu atau lingga patok sebanyak 8 ( delapan ) buah di setiap oenjuru mata angin.
4 di setiap sudut
4 lagi di depan setiap pintu masuk.
Lingga semu atau lingga oatok adalah, yg di fungsikan sebagai tapal batas sima, atau simbul tanah perdikan


Candi Sambi Sari terlihat dari sisi barat laut

Candi Sambi Sari nampak dari depan


Ke tiga Candi perwara

Yoni Di depan Candi Perwara bagian selatan

Lapik Sajen di Bagian tengah Candi perwara


Makara

Makara sebagai hiasan pipi tangga yg menuju ke ruangn bangunan candi.
Di bawah ke dua makara terdapat gana yg sedang menyangga ke dua makara tersebut.
Makara di fungsikan sebagai penghias pipi tangga yg berhububgan debgan naga lalu menyambung menghububgkan kala yg tepat di atas pintu bagian candi.


Kedua Bilik Tempat Arca Maha Kala dan Nandiswara

Saat kita naik ke anak tangga yg akan memasuki ruangan candi, di samping kiri dan kanan terdapat dua buah relung yg seharusnya, bernaung arca maha kala dan arca nandiswara.
Namun kedua arca tersebut tidak kelihatan sama sekali keberadaanya.


Lingga dan Yoni
Beserta naga kobra yg menyangga kura kura, dan kura kura menyangga cerat yoni menghadap ke utara.
Lingga yoni yg di dalam ruangan candi terlihat komplit, namun apakah oasangan yoni tersebut atau bukan ... ???
Kalau di lihat bentuk fisik lubang pengunci pada yoni tidak singkron dengan ujung kuncian lingga, ujung kuncian lingga terlihat lebih kecil di banding dengan kotak penampang tengah yg berlubang, untuk pengunci.

Di setiap dinding atau tubuh bagian luar candi, terdapat tiga bilik yg memang di gunakan sebagai menaruh arca arca untuk arah mata angin.

Arca Durga Mahisasuramardini

Arca durga mahisasuramardini terdapat oada bilik yg melekat pada dinding candi bagian utara.
Yg artinya Durga adalah skti istri siwa
Mahisa adalah kerbau
Asura adalah raksasa
Mardini adalah perang
Jadi pada dasarnya perang durga melawan raksasa yg berwujud kerbau.
Setiap bilik di mana arca arva tersebut bernaung, di atas bilik tersebut terdapat kepala kala

Arca Ganesha

Arca Ganesha yg menaungi bilik candi di yg menghadap arah mata angin ke timur.
Ganesa adalah dewa ilmu sekaligus putera dewa siwa dan durga.

Arca Agastya

Arca agastya yg menaungi rekung atau bilik candi di sebelah selatan.

Fragmen Arca Agastya

Fragmen Arca Agastya ini berada di depan post penjagaan.
Blm saya ketahui arca tersebut, dulunya berada di bagian sebelah mana.
Arca tersebut dalam keadaan rusak, termutilasi tangan dan kakinya




Situs tinggalan sedjarah masa klasik,

Candi sambisari

Komentar

  1. tempatnya nyaman dan bagus,recommended untuk rekreasi bagi keluarga, maupun bersama pasangan anda Rental Mobil Jogja

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

WATU LUMPANG DAN UNFINIS YONI KENDALI SODO

SITUS CANDI DI MAKAM WALIULLOH KHASAN MUNADI

MAKAM WALIULLOH SYECH SUDJONO DAN KE DUA SAHABATNYA