LINGGA MAKAM SUMOWONO
SISA BANGUNAN MASA KERAJAAN KUNO
( sumowono )
( sumowono )
Tanggal 26 september 2018
Desa Sumowono
Kec. Sumowono
Kab. Semarang
Jawa tengah
Tepatnya di makam umum lotogok
Sawah gondang
Terdapat sisa sisa bangunan pemujaan hindu di masa kejayaan kerajaan kuno, yg pernah di pimpin seorang raja pada masa itu
Dengan kearifan dan kebijaksanaan dalam mengatur pemerintahan, yg dapat mengayomi rakyatnya
Sehingga, rakyat kala itu memiliki atau mempunyai pemikiran pemikiran yg cerdas dan trampil dalam menciptakan karya karyanya
Yang di tuangkan dalam segi penggambaran kehidupan masa kuno, lewat goresan goresan ukiran di setiap media yg mampu mengabadikan moment mereka sampai sekarang, yg dapat menjadi warisan cagar budaya yg perlu kita lestarikan keberadaanya secara kebersamaan
Warisan cagar budaya contohnya, terciptanya bangunan pemujaan berupa candi, yg mempunyai karakter gambaran betapa bersahajanya pada masa peradaban itu, menciptakan kewibawaan setiap tindakan dan perbuatannya, sehingga dalam bangunan pemujaan tersebut, memang sengaja di ciptakanlah banyak ornamen ornamen yg berfungsi sebagai penghias bangunan candi, atau relief yg menggambarkan sebuah pesan moral yang di jadikan pegangan hidup peradaban jaman dahulu
Mempunyai pesan pesan yg memang harus di pelajari untuk masa sekararang ini ( modern )
Bangunan candi, merupakan tempat pemujaan kepada Dewa Dewa Dalam keyakinan hindu kuno
Yang tergabung dalam trimurti
Sebutan ke tiga dewa keyakinan hindu
1. Dewa Siwa
2. Dewa wisnu
3. Dewa Brahma
Ketiga dewa tersebut mempunyai beberapa peranan penting dalam emitologinya atau dalam kepercayaan hindu
1. Dewa Siwa
Sebagai dewa pemusnah dan mengawalinya
2. Dewa Wisnu
Sebagai dewa perawat
3. Dewa Brahma
Sebagai dewa pencipta
Dalam emitologi kepercayaan hindu :
Dewa Siwa di simbulkan sebagai lingga atau yg di lambangkan sebagai alat kelamin laki laki
Dewa Brahmana dan Wisnu yg di simbulkan sebagai yoni, sebagai pasangan lingga dan di lambangkan sebagai dewi Uma ( sakti ) istri siwa di sebutkan juga dengan alat kelamin wanita
LINGGA
Kec. Sumowono
Kab. Semarang
Jawa tengah
Tepatnya di makam umum lotogok
Sawah gondang
Terdapat sisa sisa bangunan pemujaan hindu di masa kejayaan kerajaan kuno, yg pernah di pimpin seorang raja pada masa itu
Dengan kearifan dan kebijaksanaan dalam mengatur pemerintahan, yg dapat mengayomi rakyatnya
Sehingga, rakyat kala itu memiliki atau mempunyai pemikiran pemikiran yg cerdas dan trampil dalam menciptakan karya karyanya
Yang di tuangkan dalam segi penggambaran kehidupan masa kuno, lewat goresan goresan ukiran di setiap media yg mampu mengabadikan moment mereka sampai sekarang, yg dapat menjadi warisan cagar budaya yg perlu kita lestarikan keberadaanya secara kebersamaan
Warisan cagar budaya contohnya, terciptanya bangunan pemujaan berupa candi, yg mempunyai karakter gambaran betapa bersahajanya pada masa peradaban itu, menciptakan kewibawaan setiap tindakan dan perbuatannya, sehingga dalam bangunan pemujaan tersebut, memang sengaja di ciptakanlah banyak ornamen ornamen yg berfungsi sebagai penghias bangunan candi, atau relief yg menggambarkan sebuah pesan moral yang di jadikan pegangan hidup peradaban jaman dahulu
Mempunyai pesan pesan yg memang harus di pelajari untuk masa sekararang ini ( modern )
Bangunan candi, merupakan tempat pemujaan kepada Dewa Dewa Dalam keyakinan hindu kuno
Yang tergabung dalam trimurti
Sebutan ke tiga dewa keyakinan hindu
1. Dewa Siwa
2. Dewa wisnu
3. Dewa Brahma
Ketiga dewa tersebut mempunyai beberapa peranan penting dalam emitologinya atau dalam kepercayaan hindu
1. Dewa Siwa
Sebagai dewa pemusnah dan mengawalinya
2. Dewa Wisnu
Sebagai dewa perawat
3. Dewa Brahma
Sebagai dewa pencipta
Dalam emitologi kepercayaan hindu :
Dewa Siwa di simbulkan sebagai lingga atau yg di lambangkan sebagai alat kelamin laki laki
Dewa Brahmana dan Wisnu yg di simbulkan sebagai yoni, sebagai pasangan lingga dan di lambangkan sebagai dewi Uma ( sakti ) istri siwa di sebutkan juga dengan alat kelamin wanita
LINGGA
Lingga
Lingga
Lingga yg di simbulkan sebagai dewa siwa, dengan keadaan patah pada ujung bawah bagian pengunci berbentuk segi empat, dan di alih fungsikan sebagai maesan dalam komplek pemakaman keluarga
Banyak pada komplek makam tersebut di jumpai batuan kotak berbentuk balok balok yg sama senasib dengan lingga yang di jadikan maesan dalam komplek pemakaman warga desa sumowono
Di jumpai juga sebuah situs yang di aebut dengan Lingga Patok
LINGGA PATOK
Lingga patok
Lingga patok yg di alih fungsikan sebagai maesan di komplek pemakaman keluarga
Dahulu, pada masanya, lingga patok di gunakan atau di fungsikan sebagai tapal batas tanah sima ( tanah perdikan / tanah bebas pajak )
Lingga patok banyak dan sering di jumpai pada area komplek bangunan pemujaan berupa candi
Dengan adanya kehadiran watu lumpang sebagi simbul tanah sima
BATU BALOK PENGISI
Batu Balok berbentuk kotak
Banyak di temukan batuan balok berukuran besar yg di gunakan sebagai pengisi bangunan pemujaan atau candi, yg di alih fungsikan sebagai tetenger atau maesan makam umum milik warga
Yg sama halnya mempunyai nasib yg sama dengan kedua situs yg paling terpenting di atas, Lingga dan Lingga Patok yaitu sebagai maesan makam
Mungkin karena keawaman atau ketidak tahuan warga, sehingga lebih mengutamakan kemudahan untuk memasang tetenger yg akan di pergunakan sebagai pengganti maesan
Mungkin juga hanya dengan cara itulah, warga masyarakat sekitar mengabadikan atau pun menjaga beberapa warisan leluhur kita
Supaya ridak rusak atau pun hilang karena beberapa faktor yg tidak kita ketahui dan keawaman warga sekitar makam
Datang
Kenali
Pelajari
Datangi untuk di kenali dan di jadikan pembelajaran untuk kita, supaya kita lebih mudah mengenal bagaimana jati diri bangsa kita dulu berasal, dan dari siapa bangsa kita mempunyai kewibaan dalam solah tingkah ( perbuatan ) dalam kehidupan
Kisah dan cerita, legenda yg wajib kita hargai, karena dengan cara itulah kelestarian warisan leluhur kita tetap terjaga, walaupun hanya menunjukan fisik yg jauh dari kata sempurna atau hanya sisanya saja
Sumber inspirasi akan datang apabila kita dalam keadaan tenang dan tidak bergejolak dengan beban yg memberatkan kerja pikiran kita
Yangbakn menghasilkan karangan ide creatif untuk selalu berkarya
Santun saya
Eka budh
Demi Kejayaan Nusantara
Komentar
Posting Komentar