WATU LUMPANG KAWAH PRINGAPUS
" SITUS WATU LUMPANG KAWAH
KEC. PRINGAPUS "
Setelah mengadakan napak tilas di desa kuncen kebon agung, kita melanjutkan perjalanan menuju sebuah desa yg sangat terkenal dengan kesenian tari tradisionalnya, Yaitu kuda lumping.
Desa mana lagi kalau bukan :
Desa Kawah
Kec. Pringapus
Kab. semaràng
Desa yang mempunyai potensi kesenian tarian tradisional Prajuritan atau lebih di kenal dengan kuda lumping, Selain potensi keswnian daerah, Potensi yang mendukung lainya adalah lahan tanah yg subur, dengan hamparan sawah productif yg masih Di garap oleh beberapa dari warga setempat. Sangat membanggakan, Jika desa ini ternyata masih juga menyimpan Beberapa Keseni budaya Daerah dan situs cagar budaya Yaitu Sebuah " Watu Lumpang " yang berada di tengah tengah lahan sawah yang wajib bagi saya untuk di kunjungi dan mengexplorenya.
Sebenarnya, Jika di artikan sebuah tempat, di mana terdapat Berupa Situs Cagar Budaya, Sudah pastinya tempat tersebut memiliki peradaban Kuna yang sudah lama terjadi, Kenapa demikian, Karen Jika Kita memandang ke sebelah barat dari pojok desa, akan di suguhkan hamparan Persawahan dengan betengan perbukitan yang menjadi titik Pusat Peradaban yangbtersebar di setiap bagian lereng " GUNUNG UNGARAN " yg masih menyimpan sejuta kebudayaan dan situs situs cagar budaya tiap derah, menyimpan Banyaknya legenda rakyat yang masih di pegang teguh dan menjadi sumber keyakinan dan panutan cerita leluhur, di setiap kejadian kejadian kala itu, banyak kenangan di setiap peradaban, dari peradaban kuno sampai modern.
GUNUNG UNGARAN
Gunung Ungaran
Nampak gunung ungaran dari Dusun Kawah
Desa wonoyoso
Situs Watu Lumpang Kawah
( Sing Kepoto Weduse sopo Embuh, Berani pasang Action Dan kuda Kuda siap nyerudug )
Situs Watu Lumpang Kawah
Di mana letak watu lumpang berada di dalam gubug, Di sebelah kanan atau sebelah utara, terdapat sebuah kawah yg masih aktif. Alangakah bagusnya jika kawah tersebut masih bisa di lihat saat expole Situs Watu Lumpang, Namun sayangnya, Kawah tersebut terlihat kalau Curah hujan mengguyur lahan ini, Bisa juga awah ini adalah sumber atau kunci akan kesuburan tanah di dusun Kawah.
Nama Dusun kawah di ambil dari suatu kejadian Alam yang masih bersumber dan aktif, Berupa luapan Gas alam dari dalam perut bumi secara Naturalis, dan di gunakan sebagai tetenger nama suatu Dusun Di Desa Wonoyoso Kec. Pringapus.
Situs Watu Lumpang Kawah
Situs watu lumpang ini berada di dalam sebuah bangunan gubug semi permanen, memang di sengaja oleh warga setempat, watu lumpang ini di buatkan ( gubug ) salah satu wujud sebagai pelestarian cagar budaya Nusantara, dan masih juga di gunakan sebagai upacara upacara ritual tertentu, sama halnya di fungsikan sebagai ruwatan jaran kepang, di saat tarian tersebut akan di tampilkan, ruwatan panjak dan ruwatan dalang untuk pertunjukan wayang kulit.
Ragam nuansa budaya bangsa, semoga tetap terjaga dan lestari.
Heem ... Salut sama warga Desa kawah, karena masih mau melestarikan situs cagar budaya nusantara, sebagai wujud sebuah waeisan dari Nenek moyang kita.
Situs Watu Lumpang Kawah
Banyak ragam dan bentuk, situs cagar budaya yg tersebar di kaki gunung ungaran dan sekitarnya.
Tapi, kita sebagai orang awam mempunyai niatan untuk mendatangi, mempelajari, dan berbagi.
Seperti sebagai contoh gambar di atas,
Situs watu lumpang yg pernah di sucikan, dan di gunakan sebagai media pemujaan pada masa kerajaan kerajaan kuno di nusantar.
Beberapa ragam fungsi dari Watu Lumpang.
Pendapat 1
bahwa situs Watu lumpang ini di fungsikan sebagai sarana pemujaan Dewi padi atau dewi Sri dan lebih di kwnal dengan Dewi Kesuburan.
Untuk sarana memohon berkah atas kesuburan tanah dan hasil tani yg melimpah, biasanya di fungsikan saat melakukan acara pemujaan adat, Seperti datangnya Musim tanam dan Seusai Hasil panen.
Pendapat Ke 2
Situs Watu Lumpang di fungsikan sebagai oenanda tanah krajan, Di mana peradaban awal di buka atau di mulai, Beberapa hal yang dapat di jadikan acuan adalah, Di setiap desa yang menggunakan nama Kjrajan sudah barang tentu terdapat situs cagar budaya, walaupun minimnya sebuah watu lumpang atau beberapa dari situs situs lainya.
Pendapat yang ke 3
Watu lumpang memang di ciptakan sebagai alat untuk memudahkan suatu pekèrjaan, Seperti contoh, Pekerjaan Menumbuk hasil panen atau menumbuk untuk ramu ramuan sebagai obat tradisional.
Akhir kata : Sangat di sayangkan jika situs cagar budaya sampai hilang secara rusak atau terbengkelai tidak di urus, Sebenarnya bukan suatu hal yang penting di jaman era sekarang untuk membahas hal seperti itu, Namun setidaknya, Kita sebagai pewaris Situs tersebut, Alangkah baiknya untuk menjaga dan melestarikan situs tersebut, Di jadikan simbul kekayaan sebagi pendukung Aset suatu daerah.
" Tetap Semangat Dalam Berkarya "
"Demi Kejayaan Nusantara "
Komentar
Posting Komentar