JELAJAH SITUS KUNO LERENG Gn UNGARAN

" WARISAN KERAJAAN KUNO BARGHASRI / BERGAS LOR "

Tanggal 22 Agustus 2017


Jika kita menghadap ke selatan, terbentang dan menjulang, menatap beberpa gunung kendalisodo, telomoyo, dan merbabu
Setelah pandangan ini melewati luasnya hamparan lahan area persawahan
( indahnya nusantaraku )

GUNUNG KENDALI SODO

Gunung Kendali Sodo

Banyak mengisahkan gunung kendali sodo dengan legenda baru klinting yg bermuara di rawa pening kec. ambarawa
Melesatnya kerikil yg di lontarkan oleh baru klinting, karena tertancap pada lidi yg di cabut olehnya, saat mengadakan sayembara di tengah lapang perkampungan desa pening.
Terpelanting jauh sampi di desa glodogkan 
Kec. Bawen
Kab. Semarang
Lambat laun kerikil itu berubah menjadi sebuah gunung 
Di berinama gunung tersebut, dengan sebutan, gunung kendli sodo.

Bagai manapun juga, kita hrus menghargai Legenda atau cerit rakyat Nusantara

Tampak dari kejauhan, tepatnya arah barat laut, terdapat sebuah Gunung yg menjadi kebanggaan Warga semarang, khususnya yg menjadi Icon nama sebuah kota, atau sebuah kecamatan, Gunung ungaran namanya.

GUNUNG UNGARAN

Gunung Ungaran

Gunung ungaran yg tampak dari makam sentono karang jati, bergas lor, terlihat berwibawa dan gagah, menawan pula

Mengawali Jelajah Situs Cagar Budaya desa Bergas Lor
Kec. Bergas
Kab. Semarang

Penasaran dengan watu lumpang yg belum pernah terexplore, ternyata tidak jauh dari situs pendem,

SITUS BATU LUMPANG

Situs Batu Lumpang

Batu lumpang ini tidak jauh dari makam sentono, yaitu dua pusara atau dua makam yg di percaya oleh para warga sebagai makam prajurit Pangeran Diponegoro, yg meninggal akibat di sergap VOC saat akan melaksanakan tugas menyerang batavia saat itu
Butu lumpang ini bergeser sekitar 20 meter dari lokasi di mana batu lumpang itu berada, ada apa dengan penggeseran batu lumpang tersebut ... ???
Karena lahan tanah tersebut akan di dirikan beberapa unit rumah sebagai pemukiman warga yg berupa prumahan

MAKAM SENTONO

Makam Sentono

MAKAM SENTONO

Makam Sentono

Makam sentono yg di anggap sebagai makm prajurit Pangeran Diponegoro, berada di desa pendem, dan makam tersebut menggunakan batu candi yg di gunakan sebagai maesanya
ke empat batu candi itu, dulu di fungsikan sebagai batu pengisi candi
Bahkan tidak jauh dari lokasi makam sentono, masih berada di area yg sama, di mana batu lumpang, pusara prajurit Dipo Negoro berada, sekitar 22 meteran terdapat Antefiks, yg masih mepunyai relief bagus

ANTEFIKS

Antefiks

Menggali informasi bersama dengan kang dhani putra, kabar yg kita dengar, bahwa anyefiks itu berasal dari sawah reco, desa bergas lor
Antefiks itu di berikan kepada seorang yg kita gali informasinya, menurut cerita orang yg memberi antefiks itu, bahwa ... !!! Antefiks itu berasal dari sawah reco

ANTEFIKS

Antefiks

Antefiks tersebut adalah ornamen atau relief yg berada pada atap bagian tepi, yg sengaja di buat untuk hiasan hiasan sudut dan tengah bagian atap bangunan candi
Dengan ornamen ornamen jenis flora atau tumbuh2an
.
Setelah penelusuran di sagu titik lokasi, saya dan kaang dhani, mendapatkan informasi baru yg kami dapat dari seorang warga di desa bergas lor, dengan mengatakan watu lumpang so tengah area persawahan yg masih produktif
Tanpa berfikir panjang, kami pun bergegas menuju ke sawah tersebut, yg tidak jauh dari beberapa hasil penelusuran yg awal

Situs Watu Lumpang

Setelah pencarian lebih dan kurangnya, memakan waktu 10 menit dan atas petunjuk warga bergas lor, penelusuran kami pun membawakan hasil
Sebuah watu lumpang dengan bentuk yg sangat unik, yg biasa kita yemui berbentuk bulat dan berlubang berbentuk bulat juga di tengahnya, kalau yang ini, berbentuk lonjong memanjang dan berlubang tidak rata di tengahnya

SITUS WATU LUMPANG

Situs Watu Lumpang

Kalau benar Itu merupakan situs watu lumpang, dengan bentuk seperti itu, watu lumpang tersebut merupakan watu lumpang sebagai pemujaan dewi padi atau dewi sri atau dewi kesuburan
heeem ... !!! Semoga saja benar ya.
Tetap masih di seputaran desa Bergas lor.
Saya dan kang dhani selesai mengexplore di watu lumpang di sawah, terdengar perkataan dari kang dhani, yg mengatkan bahwa di makam sentono terdapat temuan satu buah batu candi yg lumayan cukup besar dan mempunyai pelipit

PENELUSURAN MAKAM SENTONO

PENELUSURAN MAKAM SENTONO

Makam Sentono Bergas Lor
 Makam sentono ini tidak jauh pula dari penelusuran kita yg pertama dan yg kedua
Memang tertuju pada penelususran Sebuah batu atas informasi kang dhani
Serasa tidak yakin dengan adanya sebuah batu saja, kemungkinan ada juga yg lain

UMPAK DAN BATU BERPELIPIT

Umpak Dan Batu Berpola

Kedua Umpak ini merupakan bagian bagian dari anggota panil candi, yg mempunyai lubang pengunci yg berfungsi menghubungkan ke panil yg lainya
Yg memang di fungsikan oleh ahli waris makam di jadikan maesan sebagai tetenger pusara orang yg sudah meninggal

SITUS WATU CANDI

Situs Watu Candi

Kami melanjutkan penelusuran kembali, karena kurang dan masih penasaran dengan lokasi makam tersebut
Al hasil, menemukan beberapa batu candi yg di alih fungsikan sebagai maesan
Batu candi di atas, meruoakan batu candi yg mempunyai pelipit berbentuk siku, dan se belakang mempunyai tongkolan yg berdungsi sebagai pengunci atau berfunsi sebagai sambungan dengan komponen batu candi yg lainya
Batu candi di atas adalah bagian dari lantai setelah naik ke anak tangga dan berada di bagian paling pojok lantai

SITUS WATU CANDI

Situs Watu Candi

SITUS WATU CANDI

Situs Watu Candi

Kalau watu candi yg ini, berdiri sebagai maesan tapi cuma satu saja dan tidak ada pasanganya.

PENELUSURAN MAKAM SENTONO

Penelusuran Makam Umum Sentono

Penelusuran ke makam umum sentono, masih kita lanjutkan, karena rasa penasaran kamipun belum berakhir kalau hanya di area tengah makam saja, kita menyusuri makam di sisi barat selebar dan sepanjang makam tersebut

UMPAK DAN BATU BERPELIPIT

Umpak Dan sebuah Batu Berpelipit

Kang dhani mengatakan, " Biasanya kalau ketemu dengan dua buah umpak, kemungkinan masih ada dua umpak lagi " Mendengar perkataan seperti itu, fikiran saya pun memutuskan untuk mencari penelusuran lagi

UMPAK

UMPAK

Tidak lama kemudian, benar perkataan dari kang dhani, umpak yg ke tiga dan ke empat, berurutan ketemu lagi
lagi dan lagi di fungsikan sebagai maesan makam, dan Ke empat Umpak tersebut Memiliki Ukuran yg sama.
Umpak dan batu candi lainya, tidak terbuat dari batu andesit yg biasaya sering kita jumpai, umpak dan batu candi yg ini, membuatnya dngan bahan material batu jenis padas ( cadas )

UMPAK

Umpak


Sebaran Umpak Di Makam Umum Sentono

KANG DHANI DAN UMPAK

Umpak Dan Kang Dhani

UMPAK DAN BATU CANDI LAINYA

Umpak Dan Batu Candi Laiya

Saya berkata kepada kang dhani
" Kang, apakah sebaiknya ke empat umoak tersebutbdan batu candi yg lainya kita kumpulkan saja ya kang "
Kang dhani membalas " Tidak Usah, biarkan saja batu batu itu pada posisi yg seperti tadinya "
Mendengar keputusan dari kang dhani, saya pun merasa puas, karena memang jangan melakukan perpindahan, tanpa sepengetahuanndari dinas terkait
Harapan saya, semoga bisa di kumpulkan dan di jadikan satu dengan yg lainya, ya...!!! Walaupun tidak bisa di bangun lebih sempurna, setidaknya bisa di rawat dan bisa di manfaatkan untuk cerita anak cucu kita, di saat mereka menayakan sedjarah oara leluhurnya
Menceritakan sedjarah dan bukti warisan yg di tinggalkanya
Kayaknya akan lebih mudah Mencerna dan lebih tahu betapa pandai dan cerdasnya leluhur kita pada zamannya
Dengan membuat pahatan batu tanpa electrik dan alat canggih seperti jaman modern sekarang
Dari mana mereka kagum jika warisan sedjarah itu musnah, rusak atau hilang

Maaf kalau yg ini bukan tukang ojeg makam sentono, melainkan beliau adakah saudara seperjuangan 👇👇👇 yg sama sama mempunyai perhatian tentang situs warisan cagar budaya
😈😈😈
Tapi emang mirip tukang ojeg sie
😂😂😂
Thanks kang dhani, selama 2 jam mau menemani saya menelusuri jejak peradaban warisan sedjarah kuno




Tetap Semangat Dalam Berkarya
Demi Kejayaan Nusantara




Komentar

Postingan populer dari blog ini

WATU LUMPANG DAN UNFINIS YONI KENDALI SODO

MAKAM WALIULLOH SYECH SUDJONO DAN KE DUA SAHABATNYA

SITUS CANDI DI MAKAM WALIULLOH KHASAN MUNADI