Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2024

MAKAM INI PINDAHAN, AKIBAT DARI PELEBARAN JALUR REL KERETA API

Gambar
MAKAM KYAI TRENGGONO, TERKENA PELEBARAN JALUR REL KERETA API Masih di seputaran perkebunan karet, tidak jauh dari makam Kyai Brontok, kisaran 3 kilo meter jarak tempuhnya. Terdapat komplek makam kasepuhan dengan memiliki langgam nisan yang sama, nisan langgam Demak, periode 1500 an. Masyarakat Desa Sidodadi, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, lebih mengenal dengan sebutan Makam Kyai Trenggono. Jangan jangan, ini merupakan makam Sultan Trenggono Raja Demak ke tiga setelah Adipati Unus,  yang memerintah pada tahun 1521 sampai 1546. Jangan Gegabah Pada umumnya, kebanyakan masyarakat mengkaitkan dan meyakini karakter nama tokoh yang di kenal sebagai seorang pemimpin suatu kerajaan yang dikdaya, memiliki sanad keilmuan yang tidak di ragukan lagi. Bahkan, sanad keilmuan tersebut di setarakan dengan para wali. Pandangan yang demikian ini, sudah sangat umum terjadi di berbagai daerah. Namun, rata rata, kejadian seperti itu banyak bermunculan khususnya di daerah pulau jawa. Contoh, banyak m

MAKAM ULAMA DI TENGAH HUTAN KARET

Gambar
DI TENGAH HUTAN KARET, TERDAPAT MAKAM MAKAM PARA ULAMA JAMAN KERAJAAN DEMAK Berketepatan dengan hari libur piket, saya menyempatkan diri untuk berkunjung atau blusukan, dengan arah dan tujaun di wilayah Kabupaten Kendal dan Kabupaten Batang. Sebenarnya, tujuan dari blusukan ini adalah, mengulang kegiatan pada tahun 2017. Yaitu, mengunjungi situs Candi Boto Tumpang, yang berada di Desa Karangsari, Kecamatan Rowosari, Kabupaten kendal. Untuk melihat perkembangan setelah di eskavasi dari tim ahli cagar budaya jawa tengah. Yang kedua, mengunjungi sendang kuno yang berada di Desa Sidodadi, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang. Sendang itu terkenal dengan sebutan patirtaan balekambang. Namun blusukan kali ini, saya di perkenalkan dengan obyek baru, yaitu tentang beberapa makam makam kasepuhan, berada tidak jauh di antara kedua situs yang sudah saya sebutkan. Nah, penasaran kan. Kira kira, makam kasepuhan langgam apa, eranya siapa, lokasi dan kondisinya bagai mana dan seperti apa. Bahasan ka

KOMPLEK MAKAM RADEN GATOTKACA

Gambar
KOMPLEK MAKAM KASEPUHAN, RADEN GATOTKACA Bangunan Jirat dan Langgam Nisan Lamongan Mengulang kembali blusukan yang ke dua, setelah menunggu setahun untuk berkunjung ke komplek makam kasepuhan di Desa Protomulyo, Kecamatan Kaliwungu Selatan, Kabupaten Kendal. Awal blusukan pertama kali, satu tahun yang lalu, tepatnya lebaran H plus 4 hari. Sengaja saya sowan ke makam makam kasepuhan di komlek makam Kuntul Ngelayang. Blusukan tersebut sebenarnya tidak terencana sebelumnya. Tawasul atau Ziarah makam yang akhirnya mendorong saya untuk mengadakan kegiatan tersebut. Istilahnya, sambil menyelam minum susu, Yang artinya, sambil berziarah, kita bisa belajar mengenal nisan nisan kasepuhan ditanah yang di keramatkan leluhur pendahulu kita. Bangunan Jirat dan Langgam Nisan Giri Kedaton Atau Troloyo Jawa Timuran Di sinilah yang membuat saya semakin terpukau, dengan kearifan lokal nusantara yang telah tersaji di setiap sudut wilayah desa. Saya bisa mengenal leluhur dengan cara membaca typologi batu

5 BUKIT PROTOMULYO, TERDAPAT MAKAM PEJABAT DAN ULAMA

Gambar
BLUSUKAN KE MAKAM KASEPUHAN KUNTUL NGELAYANG, PROTOMULYO, KALIWUNGU SELATAN, KENDAL Perjalanan ziarah pertama kali, saya mengunjungi komplek makam kasepuhan, dengan tokoh utama yang di kenal dengan Sunan Katong. Secara kebetulan, sowan kita berketepatan dengan Bulan sawal dan masih terasa sekali, suasana lebaran di kaliwungu selatan, tepatnya di Desa Protommulyo. Awal pertama kali sowan dengan bertujuan ziarah ke makam beliau, saya pribadi memang berharap bisa masuk ke dalam cungkup makam Sunan Katong. Hanya untuk melihat dan menoba membaca typologi batu nisan yang terpasang di atas pusara beliau. Tapi, awal dari kedatagan yang pertama, saya pribadi tidak menemukan keberuntungan. Saya tidak mendapatkan ijin untuk masuk kedalam ruangan cungkup tersebut. Akhirnya dengan sedikit agak kecewa, dalam perjalanan pulang menuju rumah, pikaran ini selalu menciptakan bayangan tentang bentuk pahatan nisan beliau. Alhamdulillah, setelah menunggu satu tahun lamanya, kesempatan lebaran kemarin, di ta