WATU LUMPANG



" Watu Lumpang Desa Krajan Kota Salatiga "


SEUSAInya
Explore makam Kyai Haji Abdurrakhman Bin Hasyim, Telah membawa saya beserta rekan rekan menuju ke suatu tempat yang tidak jauh dari lokasi komplek Makam. Tepatnya berada di desa Tingkirlor Dusun Krajan, Berjarak 150 meter dari komplek makam Canggah Gus Dur.

Kita memang sengaja menapak tilas peradaban kuno di kota salatiga. Yang yang banyak menyimpan sejarah, dari masa ke masa.

Banyak hal yang harus kita ketahui, lawat sedikit pengetahuan, Sebagai mana caranya untuk mengenal leluhur beserta benda benda penting yang di anggap sebagi warisanya.

Agar kita yang di takdirkan menjadi nasabnya, Bisa mengenal, Melindungi, melestarikannya. Sebagai salah satu aset  Cagar Budaya yang memiliki makna arti yang luas.


" Berbicara mengenahi watu Lumpang "


Di sini, saya akan memaparkan beberapa  hal tentang kegunaan dan Fungsi dari pada Watu Lumpang.

Dari Bentuknya saja, Sudah terlihat unik.
Berbahan Baku batu, Yang sengaja di buat dengan bentuk bentuk yang di tentukan. Penampang atas di buat cekung tirus ke dalam berbentuk lingkaran. Benda tersebut memiliki banyak fungsi. Tergantung si pembuat mau di jadikan sebagai sarana apa ..

" Yang Jelas .. !!!

Dari beberapa teman yang saya anggap sebagai narasumber yang lebih berpengalaman tentang situs perbatuan. Telah memaparkan beberapa narasi dalam yang di buat dalam karya narasi tertulis maupun karya ungkapan. Beberapa pendapat yang saya pegang sebagai panduan telah menghasilkan pilihan yang saya anggap masuk logika nalar.

Pendapat itu antara lain :

Pendapat Pertama

" Watu Lumpang

Watu Lumpang Merupakan salah satu penanda satu wilayah yang di sebut dengan " Krajan ".

Di mana terdapat sebuah desa atau tempat yang berkaitan dengan nama krajan. Sudah di pastikan, lokasi tersebut terdapat situs cagar budaya, Minimal Watu lumpang dan situs lainya, Berupa, Kemungkin arca Nandi dan Yoni, Watu lesung atau watu kenteng.


" Watu Lumpang "

Pendapat Ke dua yaitu :

Watu Lumpang di gunakan sebagai alat untuk mempermudah suatu pekerjaan, Yaitu, untuk menumbuk hasil pertanian di masa itu.

" Watu Lumpang "

Pendapat Ketiga :

Watu lumpang di ciptakan sebagai alat, Untuk sarana pemujaan dewi kesuburan. Dewi Sri atau Dewi Padi.
Dengan Cara di melakukan upacara dan di ikuti oleh Lapisan masyarakat pada umumnya kala itu.

Mengadakanya di tengah tengah tanah yang lapang dan luas. Di sertai penyembelihan Hewan Unggas berupa Ayam. Penyembelihan di laksanakan pada penampang atas batu lumpang. Dengan Cara, Darah ayam yang keluar dari lehernya, Di masukan pada cekungan penampang batu lumpang atas di bagian tengahnya.

Hasil penyembelihan unggas atau ayam tadi, Dagingnya di masak dan di makan secara kebersamaan. Mungkin jika sekarang di sebut sebut juga sebagai :

" Kadeso atau Bedol Deso atau Sedekah Bumi "

Upacara adat seperti ini, Sesering Mungkin di lakukan pada saat menjelang musim tanam dan musim panen tiba.


" Watu Lumpang "

Pendapat Ke Empat

Watu Lumpang memiliki pasangan yaitu sebatang alu, Yang berbahan Baku dari batu Juga. Antara watu lumpang dan alu, Merupakan benda yang di gunakan sebagai sarana pemujaan. Pendapat ini memang agak masuk akal jika menurut saya. Alu dan watu lumpang, Merupakan gambaran atau bentuk lingga dan yoni yang belum sempurna. Jadi, Alu dan Watu Lumpang, Merupakan bentuk awal peewujudan lingga dan yoni, Jauh sebelum Mataram Kuna terbentuk. Mungkin juga setelah era megalitikum. Itu menurut pendapat saya, Hanya saja, saya mengadkan perbandingan dengan beberapa perjumpaan saya dengan yoni yg berbentuk kotak bujursangkar. Yang memiliki cerat pada penampang atas bagin tengah dinding luar bagian pinggir. Itu pun, juga terdapat di tempat tempat yang hampir sama dengan lokasinya.

Kadang di sawah, Kebun, Gumug atau bukit, Makam umum dan mata air.


Setiap masa, Perkembangan pemikiran manusia selalu mengalami perubahan dengan ide kreatifnya, untuk membuat suatu gagasan yang masuk logika. Yang dapat atau lebih di kenal sebagai karya keagungannya. Yang sekiranya lebih pantas untuk di sucikan.

Kalau jaman sekarang, Mungkin Lingga Yoni Reborn.



" Watu Lumpang "

Secara keseluruhan pendapat di atas, bagiku masuk di akal semua. Untuk mencari kebenaran tentang fungsi watu lumpang sangat sulit. Karena, Belum pernah di ketahui atau di temui sebait prasasti yang menjelaskan tentang kegunaan watu lumpang tersebut.

Biarkan manusia berpendapat tentang logika dan nalar yang di gunakannya. Karena, Kembali pada pendapat yang terakhir, Bahwa, Kegunaan watu lumpang sangat minim dan belum di ketahui sumber yang jelas.

Tugas kita sebagai penulis atau perangkai sebuah narasi, Hanya berbagi ilmu dan sedikit pengetahuan yang kita ketahui saja.

Selanjutnya terserah mereka mereka yang akan menanggapi dengan akal sehatnya, mengenahi akan hal ini.

Banyak Yang perlu kita ungkap, Untuk di publikasikan. 


Kunjungi
Kindungi
Lestarikan

Ikuti Penelusuran kita selanjutnya, Di tempat tempat yang lain tetunya. Dengan kebahagiaan dan kedamaain pengetahuan Umat.

Tap tulisan biru di bawah .. Untuk menonton Video video expedisi Kita





_Salam_Watu_Atos_
_Save_Omah_Anyar







Komentar

Postingan populer dari blog ini

WATU LUMPANG DAN UNFINIS YONI KENDALI SODO

SITUS CANDI DI MAKAM WALIULLOH KHASAN MUNADI

MAKAM WALIULLOH SYECH SUDJONO DAN KE DUA SAHABATNYA